Menikah hanya untuk satu malam? Seperti apa rasanya? Jika usia pernikahan yang kau jalani hanya berlangsung selama satu malam? “Aku harap, suatu hari nanti semesta akan mengambil segala milikmu. Tenggelamlah dalam kesengsaraan, sebagaimana kau menenggelamkanku.” Itu adalah kalimat yang diucapkan Jessica saat Ilias melepaskan tangannya… Doa yang terucap dengan rasa sakit hati mendalam, dan doa yang dipanjatkan dengan penuh penyesalan. Mana yang terkabul? “Kumohon jangan kabulkan doanya. Aku tidak bisa kehilangannya, istriku, wanita yang seharusnya aku lindungi. Berikan aku kesempatan untuk memperbaiki segalanya, meminta maaf dan memulai semuanya kembali. Kesalahan yang kubuat, setelah malam pernikahan kita.” Katakan padaku, doa siapa yang akan dikabulkan Tuhan? Istri yang diceraikan setelah malam pernikahan mereka… Atau suami yang menanggung semua beban seorang diri demi istrinya…

Seperti sebuah mosaik dengan jutaan momen kecil yang menjadi kisah cinta. Cinta sendiri bukanlah hal yang menciptakan pernikahan. Pernikahanlah yang menciptakan cinta. Setidaknya itulah yang terjadi padaku. Aku mencintai Zeina… Istriku… Di tahun terakhir kontrak, aku baru menyadarinya… Mencintainya adalah berkah, memilikinya adalah anugerah. Namun aku yang bodoh justru malah menyakitinya… Penyesalanku adalah pernah hadir ke dalam kehidupanmu dan menghancurkan kesempurnaanmu. Meski begitu, tolong berikan satu kesempatan lagi padaku. Karena kau adalah satu-satunya kebahagiaanku. Sekali lagi, izinkan aku bersikap egois. Zeina…

Obsesi, dominasi dan kontrol. Tidak ada cinta, hanya ada hasrat yang dibalut pita biru cantik yang mewah. Memiliki segala kesempurnaan, menempatkan hal-hal yang setara dengannya, adalah sebuah hukum mutlak bagi Arsene. Lyn yang penuh kekurangan, adalah istri dengan label kegagalan pertama dalam hidupnya. Pisau cantik yang tumpul, kegagalan pertama Nararya. Meski Arsene yang pertama menjerat Lyn, berniat menjadikannya simpanan seumur hidup, mengambil kendali atas hidup Lyn sesuka hati tanpa niatan melepaskan. Arsene sama sekali tidak pernah berminat untuk bertanggung jawab atas tindakannya. Lalu, ketika rasa tanggung jawab itu mulai datang, akankah sudah terlambat?

Topeng, Candy Syam Bie selalu memasang topeng cantik pada wajahnya, menyembunyikan sosok brutal dalam dirinya. Egois, parasit yang selalu memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Candy tidak memperlihatkan luka, luka dimana dirinya secara tiba-tiba menjadi karakter antagonis. Aska Ryan Nars, sosok pria Arogan—pria sombong itulah yang kali ini membalik keadaan. Mengikat Candy, memberi gadis itu pelajaran. Membuat dirinya agar lebih menghargai suatu hubungan—mengajarkan arti ketulusan. Ryan terlambat menyadari. Pengaruh Candy terlalu besar, Ryan terlalu mencintainya. ‘Yang lebih menyayangi akan lebih menderita’ Namun mengapa Ryan harus menderita? Mengapa Candy membuat Ryan menderita? Nikmati kisahnya dalam Barbie’s Bodyguard...