Berlin ombre gadis yang berumur 18 tahun yang baru masuk perkuliahan harus menerima perjodohan yang di atur oleh orang tua nya, karna orang tua Berlin mempunyai hutang yang sangat banyak dengan perusahan tersebut maka orang tua Berlin harus merelakan anak semata wayang nya.
Berlin menerima perjodohan tersebut dengan pasrah meski ia tak tahu seperti apa calon suami nya dan sejenis apa didalam benak nya apakah dia baik atau kejam oh tidak pikiran nya sudah terbayang yang tidak tidak
proses ijab kabul pun tiba, Berlin yang menunduk di pelaminan dengan tatapan kosong dan tidak melirik sama sekali calon suami nya, dia sebenar nya tidak ingin cepat menikah dan ini karna terpaksa karna tak ingin melihat kedua orang tuanya sedih dan susah lagi
ketika kata SAH sudah dikatakan baru Berlin sadar dan menahan tangis, dia tak ingin pisah dari orang tua nya dia belum siap menjalani pernikahan ini tapi kenapa harus dia yang menjalani semua ini.