Memiliki buah hati adalah impian setiap pasangan suami istri, begitu pula dengan Euginia dan Anggara. Namun sayang, impian itu perlahan hanya mengakar kuat pada Euginia. Sedang Anggara terperosok dalam pesona perempuan lain di kala Euginia harus berjuang di tengah beratnya proses kehamilan.
Euginia pun harus menelan pil pahit saat Anggara menceraikannya ketika putri mereka baru saja berusia dua bulan. Dengan alasan Euginia menjadi perempuan yang histeris setelah proses melahirkan, kedua orang tua Euginia hanya mampu pasrah dan mengalah. Euginia bukan tidak lagi sayang pada suaminya. Ia juga sadar bila putri mereka tentunya butuh kasih sayang seorang ayah. Akan tetapi, penghianatan yang dilakukan suaminya tidak mampu ia maafkan.
Lalu, apakah Anggara akan bahagia dengan pilihan hidupnya? Atau malah sebaliknya?
Cover
Picture by Unsplash
Font by Picsart
Ambisi yang sudah mendarahdaging dalam diri Lura, membuat laki-laki itu melakukan berbagai cara agar mendapatkan hasil yang terbaik dan selalu dipandang sempurna di hadapan orang lain. Namun, ketika ambisi itu harus diterabas oleh sebuah monster menakutkan apakah Lura akan tetap memiliki ambisi yang besar?
Masa-masa pengerjaan skripsi terkadang membuat mahasiswi merasa ingin segera menikah saja dari pada harus pontang-panting ke sana kemari untuk bertemu dosen dan revisi. Namun, Ayana dan rekan-rekannya—Netijen Budiman berusaha enjoy menikmati semua proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Disela-sela kesibukan mengurus skripsi itulah, membuat Ayana dan beberapa rekannya memutuskan untuk refreshing, mendaki Gunung Semeru. Hikmah apa dibalik perjuangan Ayana menaklukkan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu?
[SEKUEL DEAR, CALON MANTU]
Ismi berpikir bahwa ia akan menjadi wanita yang bahagia. Menjadi ratu di singgasana panggung pernikahannya sehari. Sayangnya itu hanya angan. Argantara, calon suaminya ternyata suami wanita lain. Pernikahan yang telah disiapkan nyatanya sia-sia. Lalu, bagaimana kehidupan Ismi setelah batalnya pernikahan? Apa ia mampu mendengar segala gunjingan dan nyinyiran? Dan apakah ia bisa baik-baik saja selepas peristiwa itu?
Cover by Ara Shop
Anjani adalah seorang Guru Biologi di salah satu SMA swasta di Jombang, Jawa Timur. Dirinya yang kaku dan seperti antipati terhadap laki-laki membuat Arsya, rekan guru di sekolah berusaha memahami dan hanya sekedar menyapa saat bertemu. Namun, apakah hubungan mereka hanya akan stagnan seperti itu hingga nanti atau ada kisah lain di baliknya?
Mencintai dalam diam memang menguji kesabaran sekali. Apalagi jika harus memendam rasa sejak SMA hingga umur sudah menginjak seperempat abad. Lalu harus bagaimana lagi Aila bertahan jika sang impian hati terus mengusik hidupnya sedangkan dia juga harus menata hati agar tidak berharap lebih?
“Aku memang pernah menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Namun, aku tidak pernah sehina itu, mas,” jawab Tika dengan tajam dan berusaha menahan amarah yang bergejolak dalam jiwanya. “Mungkin image w*************a yang sudah melekat dalam diriku membuatmu jijik padaku. Yah, sama seperti pandangan orang-orang yang sok tahu tapi sepertinya tidak tahu apa-apa. Menilai dari julukan, menilai dari mulut ke mulut,” lanjut Tika sambil menghembuskan napas kasar sambil menahan laju tumpukan air yang semakin menggenang di matanya. “Jika kamu memang tidak percaya dengan aku, ya sudah. It’s okay. Maka mari kita akhiri saja hubungan ini. Itu lebih baik. Agar aku tidak tertekan untuk mendengarkan suara sumbang dari kanan dan kiri kita. Agar kamu juga tidak terjebak dalam rasa curiga yang selalu menghantui,” putus Tika berusaha tegar.
Mendengar ucapan Tika, Dipta tiba-tiba seakan berubah menjadi manusia batu. Kaku, diam dan tak bergerak. Tika yang duduk di hadapannya pun hanya mampu menghela napas. Dia pasrah.
“Jika kamu keberatan mengurus perceraian kita. Maka biar aku saja yang mengurus suratnya. Namun setelah itu jangan pernah lagi mencari keberadaanku,” ucap Tika dengan berusaha menahan genangan air mata yang sudah menumpuk dalam kelopak matanya dan akan menetes jika dia mengedipkan matanya.
Tika pun meninggalkan Dipta seorang diri di ruang tamu rumah mereka. Ah, tidak lagi menjadi rumah mereka, namun kembali menjadi rumah Dipta seorang karena Tika yang sudah bulat dengan keputusannya untuk segera meninggalkan rumah itu. Tika tidak pernah lagi menangis untuk seorang laki-laki karena masa mudanya yang begitu menghinakan. Dan dia pun saat ini memutuskan untuk tidak menunjukkan air matanya lagi di hadapan Dipta, orang pertama yang mau melihatnya menangis, mendengarkan semua ceritanya, dan orang yang membuatnya kembali percaya diri namun harus terpatahkan lagi oleh orang yang pernah membuatnya bangkit dari rasa tidak percaya dirinya itu.
Cover by Ara Shop
Nak, cinta memang adalah suatu perasaaan yang luar biasa
Ibu juga pernah jatuh cinta dan merasakan indahnya cinta
Namun, cinta saja tidak cukup, nak
Dunia itu kejam
Bukan maksud ibu membuat kamu takut
Namun ketahuilah bahwa ibu sangat mencintaimu, nak
Ibu bukan bermaksud mempersulit jalannya ibadahmu
Pernikahan adalah ibadah terpanjang
Terjalnya kehidupan baru akan terasa saat kamu mengarungi dunia pernikahan
Maafkan ibu jika membuat calon suamimu harus berjuang lebih untuk mendapatkan restu ibu
Karena jujur, ibu merasa berat jika harus melepaskanmu untuk hidup dengan orang lain
Ibu hanya ingin kamu mendapatkan suami yang baik, taat, rajin, dan selalu bekerja keras
Nak, terima kasih telah memilih Sabrina dan sudah memperjuangkan dia dengan begitu gigih
Maafkan tindakan ibu yang membuatmu harus berjuang keras
Yang membuatmu harus jungkir balik
Yang membuatmu harus terbontang-banting demi keinginan ibu untuk mendapatkan suami yang baik untuk Sabrina
Ibu mohon jagalah dia ya, nak
Sabrina gadis yang manja
Tetapi sayang ibu kepada Sabrina begitu luar biasa
Sabrina adalah anak yang kami tunggu selama hampir lima tahun lamanya
Jadi, ibu mohon selalu sayangi dia, lindungi dia, dan tetap manjakan dia sesuai porsinya
Salam sayang,
Ibu <3
Cover and Font by Canva