Arsyana tidak pernah menyangka akan jatuh cinta begitu indah, namun berakhir tidak sesuai dengan harapan. Cinta yang memberikan warna di kehidupannya, namun justru cinta itu yang menorehkan luka di pernikahannya.
.
Pernikahannya yang awalnya indah berakhir duka ketika tidak cuma kekerasan batin yang didapat, melainkan juga kekerasan fisik yang terlihat.
.
Sakit tidak seberapa, membekasnya selamanya. Cinta yang dulu dipuja sekarang hilang entah ke mana.
.
Laki-laki yang dicinta, selain pemberi luka dia juga pemberi rasa trauma untuk selamanya.
.
Di saat hati sedang terluka, Tuhan mempertemukan hati baru yang mampu menyembuhkan. Hati yang tidak pernah dipikirkan akan menjadi harapan di masa depan dan cinta terakhir untuk selamanya.
.
Dialah Raza. Laki-laki dari harapan doa yang terpanjat kepada-Nya. Laki-laki muda yang menjadi atasannya dan akan menjadi obat pelipur lara atas pengkhianatan serta rasa sakit yang pernah didapatkan oleh Arsyana.
.
“Aku akan memberimu cinta yang tidak pernah kamu dapatkan sebelumnya, Arsyana,” Raza.
.
“Buktikan. Karena aku tidak butuh ucapan, tapi pembuktian. Karena kandasnya rumah tanggaku yang dulu mengajarkanku banyak hal.” Arsyana.
.
Apakah Arsyana akan menerima Raza sebagai suami keduanya atau justru cinta mereka takkan pernah bersatu karena tembok besar yang menghalangi langkah mereka.