Pertemuan Melvin dengan wanita itu tidak disegaja, hanya karena sebuah alkohol, Melvin menghabiskan malam panas penuh gairah disebuah hotel dengannya, tanpa mengetahui indetitas dan nama wanita itu. Dua bulan kemudian, Melvin mengetahu bahwa wanita yang telah menghabiskan malam dengannya itu adalah Profesor Seni dari Universitas tempat adiknya kuliah.Dan apa yang sedang terjadi saat dia harus berada satu atap dengannya?

Dia tidak pernah berharap lebih pada dunia, selain keluarganya tidak ada cinta yang membuatnya ingin berharap. Dia telah kehilangan sesuatu yang berharga sebanyak dua kali dan dia ingin menjadi itu adalah yang terakhir. Cinta di masa lalu, saat ini dan masa depan, dia sudah memutuskan untuk tidak menaruh cinta dan kepercayaannya pada siapapun lagi.

Hatinya terlalu dingin, tapi itu bukan berarti dia tidak memiliki kehangatan. Sikap acuh yang telah mendarah daging hingga meresap kedalam tulang, tapi bukan berarti dia tidak memiliki rasa peduli sedikitpun dalam dirinya. Jarak yang terlampau jauh untuk sekedar didekati, tapi itu juga tidak berarti dia tidak menyukai hal-hal yang berada didekatnya. Dia memiliki segala hal umum yang selalu melekat pada setiap manusia, entah itu cinta, kepedulian, kehangatan, amarah dan yang lainnya. Hanya saja, itu terjadi sudah dulu sekali, sudah sangat lama hingga dia hampir melupakan rasa yang menyenangkan itu. Ya, tidak sebelum cahaya itu menghilang dalam kehidupannya.

Dia telah melayaninya selama 3 dekade, dia yang telah menyerahkan tubuh dan jiwanya, dia yang telah menggantikannya tertusuk pedang beracun menembus dadanya, selama 30 tahun kehidupannya apakah benar dia mencinta Li Min Hua dengan tulus? "Jiejie, kamu sudah bekerja keras, kali ini biarkan aku yang mengantarkanmu menuju neraka." "Min Hua, kamu sangat bodoh berpikir aku mencintaimu? Dari awal kamu bahkan tidak memasuki mataku." Dia tertawa mengejek dipenuhi air mata yang menetes dengan deras, bau anyir darah melebar luas hingga rasa sakit dari kehilangan kedua kakinya pun tak sebanding dengan sakit yang menikam jantungnya saat ini. Li Min Hua menolaknya, bagaimana bisa dia berakhir seperti ini. Lalu biarkan dewa berikan satu kesempatan lagi padanya, biarkan dia membayar hutang ini dengan jiwanya.

Aku dan dia pernah memiliki hari bersama, aku bahkan secara terang terangan menyatakan perasaanku padanya, tapi dia tak pernah menerimanya sekaipun dia tahu jati diriku. Kini aku membencinya. Melihat dia kembali setelah akhirnya 6 tahun terlewat, dengan status yang berbeda aku akan membalas kebencian ini.

Dia sudah mengikutinya sejak 5 tahun yang lalu, hingga saat ini dia masih memiliki harapan bahwa wanita itu akan melihatnya. Walaupun itu bukanlah sesuatu yang besar tapi dia akan selalu mengingat kejadian itu sebagai momen terindah dalam hidupnya yang membuatnya semakin dekat dengan sang wanita. Karena dalam hidupnya hanya dia wanita yang ingin ia habiskan waktu dengannya.

Semua berawal dari surat yang entah berasal dari mana dalam bentuk sebuah pesawat kertas, disana Zayn menemukan sebuah nama yang mampu menggetarkan hatinya, nama yang baru diucapnya dan ia pun tak tahu seperti apa rupa dari pemilik nama indah itu. ketenangan yang dimiliki oleh Zayn pun menghilang saat ia mengetahui bahwa pesawat kertas itu dibuat oleh seseorang yang sempat ditolaknya dua tahun lalu. lalu bagaimana kisah romansa dari pemuda stoic ini dengan seorang pembuat paper plan....

Sudah 8 tahun penuh ia mengikutinya, masih menyimpan harapan yang tinggi padanya, bisakah dia melihatnya sedikit saja, bisakah keinginan terkecilnya menjadi nyata.