Safina pulang setelah 7 tahun lamanya ia pergi, meninggalkan seluruh sumber kebahagiaannya demi sebuah pengorbanan. Pengorbanan yang bahkan tidak begitu berarti dimata orang lain. Mereka tidak tahu, bahwa dibalik wajah cantik yang terlihat bahagia itu terdapat bara sakit yang menganga.
Dan lagi, setelah sekian lamanya ia jauh akhirnya takdir mempertemukannya dengan si bunga daisy, pria yang -- dulu, selalu membuatnya tertawa tidak jelas. Pertemuan yang membawa Safina kepada pria pujaan yang juga berstatus menjadi calon adik iparnya.
Hidup Gabriela berubah setelah kakaknya meninggal, senyum hangat yang dulu menghiasi wajahnya kini sama sekali tak terlihat apalagi saat dirinya bertemu dengan orang asing.
Gadis lugu itu kini bertekad untuk mengungkap kematian kakaknya, mengungkap alasan Sabrina meninggalkannya untuk selamanya.
Untuk itu, ia menguatkan hati menginjakkan kakinya di negara dimana torehan lukanya bersumber, kakinya menapak tanah dimana kakaknya direnggut dan disinilah Gabriela berdiri.
"Jangan suka sama gue"
Laki-laki didepannya mengangguk "Oke, gua bakal cinta sama lo"
"Lo!" Gabriela kesal,
"Lo boleh ngelarang gue suka, tapi gak dengan cinta. Karena gue bakalan cinta sama lo" jawabnya lalu berlalu pergi
"Inget itu cantik!" imbuhnya sesaat sebelum belok menaiki tangga
Gabriela menggeram, menghembuskan nafas kesal. "Gue disini buat kakak gue" gumamnya