Cerita Oleh 'Niz Syazhu
author-avatar

'Niz Syazhu

TENTANGquote
Hellow \\^o^/ Selamat datang di lapak Author ketceh tapi retcheh Hope u enjoy my story ^3^ ig: nizsyazhu
bc
Big Bro Vs Lil Sis
Diperbarui pada Feb 1, 2023, 23:41
Bagaimana rasanya punya abang? Enak karena dimanja terus? Selalu dilindungi seperti seorang putri? Senang karena ke mana-mana ada yang mengantar, membuat orang lain iri karena wajahnya yang seperti oppa Korea? Sayangnya, itu tidak berlaku untuk Caca. Cewek tomboy yang tumbuh dengan tiga abang. Ada saja kelakuan absurd mereka yang membuat Caca ingin kabur ke Madagaskar dan bermain dengan para zebra di sana. Irsyad, si abang kandung yang selalu menjadikan Caca sang upik abu setiap kali punya kesempatan. Nauval, sepupu jauh yang manja, jahil, dan jorok. Senang sekali mengacaukan hidup damai Caca. Reynaldi, anak dari sahabat orang tua Caca yang posesif dan yandere akut, tapi sayangnya Caca tak tahu. Namun, seperti halnya abang pada umumnya, mereka juga terkadang bersikap normal. Terkadang. Irsyad yang ternyata tsundere. Diam-diam dia sangat peduli pada Caca. Nauval, selalu bisa diandalkan ketika dibutuhkan. Reynaldi, abang super sweet yang selalu memperlakukan Caca dengan lembut. Kalau sudah begitu, Caca tidak jadi kabur ke Madagaskar. Mungkin. *** “Abang! Berhenti lemparin cangkang kuaci ke lantai! Gue lagi ngepel!” “Ya udah sekalian bersihin. Oh, ya. Sekalian kamar gue juga dipel. Awas harus bersih. Masih ada debu sedikit gue buang cangkang kuaci ini ke kamar lo.” *** “Bangun kagak!? Jangan tidur di kasur gue! Mana badan bau kambing! Lo belum mandi, ya!?” “Hehe, kok tahu. Mager. Mandiin dong.” “Nauval!!!” *** “Kamu gak boleh keluar rumah. Kecuali kalo sama abang, Irsyad, atau Nopal.” “Kalo Caca pengen jajan cilok ke depan komplek?” “Harus ditemenin juga. Pokoknya jangan keluar sendirian. Abang takut kamu diculik.” “….” *** “Dosa gak sih kalo gue kubur mereka bertiga idup-idup?” “Boleh. Asal kuburnya di hati Caca aja.” “Bang Rey, Caca cium nih pake dampal kaki.” “Cium pake bibir dong. Sini, abang cium.” “Ogah! Jijik!”
like