Katanya jadi anak ke 3 itu enak, kalau ada apa-apa bisa minta tolong ke kakak 1 atau kakak yang ke 2, di support sama adik dan orang tua. Ah nyatanya tidak seperti itu, mereka terlalu menuntut. Hati dan pikiran aku selalu bertolak belakang dengan mereka, katanya kesehatan mental itu tidak begitu penting bagi mereka, nyatanya aku sendiri yang merasakan. Aku punya rasa takut yang berlebihan, aku selalu bertanya pada diriku sendiri "dimana letak awalnya?" Apakah rasa takut ini ada sejak aku lahir? Aku selalu menyulusuri ketempat-tempat yang menurut mereka bahagia, yang ku dapat hanya kekosongan, lalu menyulusuri ke tempat yang menurut mereka sedih, yang ku dapat hanya kecauan. Kalau kata kunto aji "yang kau takutkan takan terjadi" itu hanya khayalan "reminder" agar aku bisa kuat, tak perlu memikirin ketakutan. Padahal rasa takut itu yaaa rasa, harus dilewati.