Jemima Azzeta harus terjebak cinta dengan lelaki yang usianya 7 tahun lebih muda darinya. Dimana Jemima di haruskan memilih antara cinta, keluarga dan realita. Mampukah Jemima memutuskan pilihannya disaat cinta terus-terusan menyambanginya, dan disaat realita mencemoohnya tanpa henti.
"Gue tuh butuh sosok pembimbing, bukannya malah ngebimbing."
"Lo nyari suami apa dosen sih? Pake bimbingan-bimbingan segala."