Sudah melewati 3 hari MOS berturut turut dan Cala sudah di nyatakan menjadi anak SMA Bima Sakti, Cala sudah naik pangkat menjadi anak SMA.
Cala mempersiapkan semuanya dengan sempurna dia tidak sabar masuk ke sekolah dan satu kelas dengan Ane apalagi kalau mendapatkan teman baru dan orang-orang baik pasti akan sangat menyenangkan bukan.
Pagi-pagi sekali Cala bangun dari tidur lelapnya dia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan
"Pagi... semuanya," Sapa Cala penuh dengan semangat sambil duduk di bangku dekat Bundanya
"Pagi anak bungsu," balas Kakaknya
"Ciee... yang udah resmi jadi Anak SMA tapi, kok kayaknya gak pantes," ujar Abangnya
"Kenapa Cala gak pantes?" tanya Cala yang masih fokus mengoleskan selai strawberry ke roti
"Cala tuh pendek jadi gak pantes, Cala tuh pantes nya jadi anak SMP," Perkataan Aa nya membuat Cala tersipu malu pipi tembam nya itu seketika jadi berwarna merah merona.
"Cala mau berangkat ke sekolah sama siapa?" tanya Ayahnya
"Cala mau berangkat sekolah sama Aa aja kan kita sekarang satu sekolah,"
"Yasudah makannya yang cepat dan banyak biar gak terlambat datang ke sekolahnya," Tintah nya
Mereka maka sarapan paginya dengan begitu senyap dan khidmat.
"Cala, udah selesai sarapannya ayok Aa kita berangkat ke sekolah," ajak Cala karena dirinya benar-benar tidak sabar masuk ke sekolah barunya walaupun dia masih Junior
"Ayok berangkat, Bunda, Ayah, Abang dan kakak kita pergi ke sekolah dulu," pamit Mahendra kepada semuanya
Cala dan Mahendra pergi ke sekolah menggunakan mobil karena ada Cala biasanya dia menggunakan motor karena pagi seperti ini sangat macet
"Aa orang di sana nanti orang-orangnya jahat gak?" Tanya Cala kepada Aa nya
"Disana tergantung orangnya ada yang baik dan juga ada yang buruk tapi, kamu jangan takut,"
"Tapi, kalau mereka bully Cala gimana?"
"Mbak Cala tinggal kasih tahu aja sama Aa nanti biar Aa yang bales nya,"
Ternyata mereka sudah sampai di parkiran SMA Bima Sakti, parkiran nya saja sangat luas apalagi dengan kelasnya pasti sangat luas dan nyaman
Banyak pasang mata yang melihat ke arah Cala dan Mahendra
"Mahendra sama siapa tuh, masa ia pacarnya kelas sepuluh," kata siswi
"Mahendra kan pendiam masa ia dia punya pacar," timpal siswi yang di sebelahnya
"Mahendra kenapa ganteng banget sih," puji siswi itu
"Arghhh... calon pacar gw kenapa ganteng banget pagi-pagi begini,"
Kok ceweknya cantik banget yah mereka cocok banget,"
"Siapa sih dia jadi cewek kok ke centilan banget,"
Cala yang mendengar suara mereka pun terdiam sejenak "Mereka kok gitu sih ngomong nya gak sopan,"
"Nanti Aa bakalan tegur mereka jadi, Cala cepat ke kelas itu udah di tungguin sama Ane,"
Mendengar perkataan dari mulut Aa nya Cala segera pergi menemui Ane yang sudah menunggu nya dari tadi
"Kok lama banget sih Cal, gw udah nungguin dari tadi loh," keluh Ane
"Maaf, ayok kita ke kelas, kita satu kelas kan?" tanya Cala sambil berjalan melewati lapangan di sekolahnya
"Ia kita satu kelas kok di IPA 3 nanti kita duduknya di belakang aja dan cari Deket jendelanya aja," Ucap Ane panjang dan lebar
Mereka pun sampai di kelasnya, kelas sudah banyak orang yang sudah mempunyai tempat duduknya masing-masing
"Lo belum ada tempat duduknya?" tanya cewek itu
"Iya, nih kayaknya penuh semua," keluh Ane
"Disini aja sama kita-kita kebetulan ada yang kosong di belakang itu kalau lu mau sih,"
"Nama lu siapa? kalau gw namanya Anjani" ucap Anjani sambil mengulurkan tangannya
"Nama gw Ane dan ini Cala," sambil menyambut tangan Anjani begitu pun dengan Cala
"Kalau yang tadi namanya Agni gw duduk sama di depan sama Agni dan itu yang lagi tidur itu namanya Pitra Loka yang di sampingnya namanya Rona," Jelas Anjani
Ane dan Cala langsung meletakan tasnya ke meja nya
"Semoga kita berteman baik yah..." Senyum Cala
"Semoga saja, nanti kita tukeran no hp,"
Mereka berbincang-bincang dengan menceritakan semuanya apa yang Cala dan Ane belum tahu tentang sekolah ini
"Kita berempat satu sekolah dulu pas SMP nya,"
"Sama gw sama Cala juga satu sekolah tapi, bedanya Cala sekarang udah punya pacar," kata Ane
"Siapa tuh pacarnya?" kepo Pitra
"Nanti Cala kenalin deh," jawab Cala dengan senyum manis nya
"Ngomong-ngomong disini ada yang jualan Kebab katanya enak nanti kita beli kebab yuk," Ajak Rona
"Ayok nanti pas istirahat kita beli,"
Bel pertanda masuk telah tiba semuanya telah bersiap dan duduk di tempatnya masing-masing.
Selamat pagi semuanya perkenalkan nama saya Bapak Usman saya akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ke depan,"
"Kita mulai menentukan Ketua kelas, Wakil, sekertaris dan Bendahara. Suara terbanyak dia yang akan menjadi ketua kelas,"
Mereka semua saling menunjuk satu sama lain kelas itu begitu gaduh dan tidak bisa di kendalikan
"SEMUANYA DIAM!" Teriak Bapak Usman
"Panji kamu saya tunjuk menjadi Ketua kelas, Wahyu kamu saya tunjuk menjadi wakil ketua kelas, Nabil menjadi sekertaris dan Vivi menjadi bendahara,"
Mereka yang di sebutkan lantas mengeluh dan menolak tapi sangat di sayangkan Bapak Usman tidak menerima tolakan tersebut
"Kalian ini sudah besar jadi jangan bersikap seperti anak kecil saya harap kalian bisa kompak dan tidak ada perpecahan di antara kalian,"
Ane berbisik-bisik dengan Cala "Serem banget yah pak Usman," Cala menganggukkan kepalanya bahwa dia setuju dengan perkataan Ane
"Gw jadi takut sama dia,"
"Jangan takut kita sama-sama manusia bedanya beliau guru dan kita murid jadi, kita harus takut sama Tuhan itu kata Abang,"
Ane mendengus sebal "Iya mamah Dedeh,"
Bel istirahat sudah tiba Mereka berenam pergi ke kelas Mandra Alatas yang notabene merupakan salah satu senior yang katanya jualan kebab.
"Kakak mau tanya kelas kakak Mandra itu dimana?" tanya Rona kepada salah satu senior
"Ohhh Mandra kalau jam segini banyak yang beli dan pasti ngantri. Dia kelasnya 4 IPA,"
"Terimakasih kakak," ucap mereka bersamaan langsung meninggalkan senior itu dan menuju kelas 4 IPA
Saat mereka tiba di kelas IPA benar kata senior tadi bahwa banyak sekali yang beli kebab itu dari mulai kelas sepuluh, kelas sebelas bahkan kelas dua belas ada juga para guru memesan kebab itu.
"Cala kok disini?" Cala begitu kaget mendengar suara Aa nya itu
"Aa ngagetin Cala aja, ini Cala mau beli kebab," ucap Cala sambil memeluk tangan Mahendra
"Mau pesannya berapa?" Tanya Mahendra
"Mau pesan enam tapi, Cala mau nambah satu boleh kan?"
"Boleh nanti kakak yang belinya kamu tunggu di luar,"
Mahendra pun pergi ke meja Mandra "Gw beli tujuh sekarang gak pake lama,"
Mandra begitu heran biasanya Mahendra tidak terlalu begitu suka dengan kebab "Tumben lu beli banyak,"
"Buat Adek gw sama temannya cepetan mana,"
"Ini kebabnya, Adek lu udah punya pacar?"
Dia pancarnya Nendra," ucap Mahendra sambil ngasih uang nya ke Mandra
"Bos kita diam-diam udah punya pacar."
Terima kasih banyak sudah membaca cerita ini, jangan lupa support nya yah ...