Pertemuan Tetangga

1290 Kata
Disini Lintang sekarang, duduk sendirian di kursi yang berada tepat di tengah taman. Dengan kaus hitam dan celana jeans pendek berwarna putih dilengkapi dengan sepatu kets dan jam tangan yang melingkar di tangan kanan nya. Sesederhana itu, tetapi bisa menarik perhatian banyak perempuan. "Lintang" Ketika Lintang mendengar suara perempuan yang memanggilnya, Lintang segera menoleh ke belakang, dimana berdirinya seorang perempuan yang sudah tidak asing lagi baginya. Perempuan itu melangkahkan kaki nya mendekat, sedangkan Lintang yang sedari tadi duduk di kursi taman sontak berdiri. Lintang memperhatikan Keyla dari atas sampai bawah dengan tatapan datar dan sorot mata yang tajam menyelidik. Tidak suka dan merasa aneh di lihat Lintang dengan tatapan seperti itu, Keyla menunduk dan mencoba mengingat apa saja yang telah ia kenakan sampai Lintang melihatnya seperti itu. "Kenapa sih kok lo ngeliatin gue nya gitu banget?" tanya Keyla risih. Ternyata pertanyaan Keyla itu membuat Lintang yang sedari tadi terpaku oleh Keyla menjadi sadar kembali. Lintang mengusap kedua telapak tangan nya, kebiasaan nya ketika sedang gugup, "Enggak kenapa - kenapa kok" Keyla memutar kedua bola mata nya jengkel, "Oh ayolah, gue enggak sebodoh itu, Lintang" Lintang kembali menatap Keyla, rambut hitam yang dibiarkan terurai dengan kaus hitam dan rok putih selutut dilengkapi flatshoes hitam dan juga jam tangan yang kebetulan posisi nya sama dengan Lintang, di tangan kanan. Lintang akhirnya menyengir menampilkan deretan gigi nya yang rapih, "Gue baru tau kalo bidadari enggak punya sayap" Keyla tidak bisa menahan senyum yang tersungging di wajah nya, "Ekspresi lo emang paling bisa bikin gue senyum, Tang. Lucu" Di sore hari yang tenang ini, Keyla dan Lintang sepakat untuk pergi bersama di acara tahunan SMA Pusaka Nusantara dan SMA Ganesha. Dimana di acara itu akan dihadiri siswa dari kedua sekolah untuk kumpul bersama, dan menampilkan bakat masing - masing. "Lintang" panggil Keyla ketika mereka berjalan bersisian. Lintang yang sedari tadi hanya diam di setiap langkah kakinya menuju parkiran akhirnya menoleh, "Kenapa, Key?" "Boleh enggak gue panggil lo Arthur aja?" tanya Keyla tiba - tiba. Bahkan Keyla sendiri cukup bingung mengapa sederet kalimat itu yang terlontar dari bibir mungilnya. Tidak bisa disembunyikan bahwa keinginan Keyla itu cukup terasa aneh bagi Lintang, tapi juga terasa membahagiakan, mungkin? Entahlah, Lintang pun masih heran dengan apa yang terjadi pada perasaan nya. Melihat Lintang yang justru menggosokan kedua tangan nya, Keyla langsung menimpali, "Ya maksud gue biar lebih akrab aja" Lintang berdeham, "Kayak nya gak usah deh, Key" Kaget dengan jawaban Lintang yang ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi Keyla, akhirnya Keyla kembali bertanya, "Emangnya kenapa?" "Gue cuma gak mau bikin lo terlalu sakit kalo suatu saat dengan bodohnya gue bakal ngecewain lo" kata Lintang dingin.   ☆~○~☆   "Tang, semuanya ngeliatin kita kok gitu banget ya" ujar Keyla yang merasa sekelilingnya menatap ke mereka. Lintang langsung menggandeng tangan Keyla, "Karena baru di tahun ini gue dateng bareng cewe" Keyla merasa salah tingkah ketika Lintang dengan begitu santainya mengamit jari-jari tangan kiri Keyla. Membuat sekelilingnya tambah berkeinginan untuk mempertanyakan hubungan mereka. "Lintang!" Sampai pada akhirnya, seorang laki - laki yang dahulu pernah ada hubungan dengan Keyla menghampiri mereka berdua, maksudnya menghampiri Lintang. Lintang menyambutnya dengan senyum hangat. Kedua nya berpelukan dan tos akrab. "Lo baru dateng, Tang?" tanya laki - laki itu dengan senyum yang tidak luntur dari wajah nya. Lintang mengangguk, "Menurut lo aja" jawabnya dengan kekehan pelan. Hingga dimana laki - laki baru menyadari bahwa hadirnya sesosok Keyla di samping Lintang yang sedaritadi memperhatikan obrolan mereka. Laki - laki itu melihat Lintang, lalu kembali melihat Keyla, "Hai, Keyla" Keyla membalas sapaan nya dengan senyum hangat, "Hai, Keenan" Ya, Keenan Samudra. Laki - laki yang memakai hoodie huruf K kesayangan nya itu kembali menyusun ingatan kala waktu ia bersamanya. Dan tentu saja terlihat jelas satu hal yang identik, s**u vanilla kotak di genggaman nya. "Loh kok tumben gak bareng sama Kevin?" tanya Keenan. Pertanyaan itu seakan menusuk Keyla tepat di tengah hati. Keyla berusaha terlihat normal, bahkan ketika Lintang tau apa yang dirasakan nya, "Hm..." Terjadi gumaman yang panjang diantara keduanya, sampai ketika datang perempuan cantik yang menghampiri Keenan dengan soda di genggaman nya, Rasha. "Keenan daritadi aku nyariin kamu" kata Rasha memanyunkan bibirnya. Keenan mengusap kepala Rasha, "Kan aku bilang mau nemuin yang lain" Sadar dengan kedua orang dihadapan nya yang melihat mereka dengan tatapan datar, Keenan langsung merangkul Rasha, "Oh iya kenalin Tang, ini cewe gue namanya Rasha" Lintang pun menyambut uluran tangan Rasha, "Lintang Arthur" Ketika Keyla menjulurkan tangan nya, Rasha balas menjabat nya dengan senyuman, "Gue udah kenal sama lo, Keyla Arthura" Keenan bergumam, "Arthur dan Arthura, cocok ya" Merasa canggung, Keyla dan Lintang hanya bisa tersenyum. Bahkan ini yang dinamakan senang ketika orang yang pernah kita kecewakan di masa lalu kini telah bahagia dengan pilihan nya yang sekarang. Ketika melihat Kevin dan Gita yang baru saja datang dengan saling bergandengan tangn, Lintang langsung menahan Keyla untuk tidak pergi. Sekali lagi, karena Lintang tau apa yang Keyla rasakan. Keenan melambaikan tangan nya ke arah pasangan itu, mau tidak mau, Keyla dan Lintang harus bertemu dengan mereka juga. Kevin dan Gita pun mendekati mereka. Dan tentu saja Keyla tidak mau melirik sedikitpun. "Hai Keenan dan Rasha. Kenalin ini Gita" kata Kevin dengan santai nya. Ketiga nya saling berjabat satu sama lain. Tidak ada angin tidak ada hujan, Lintang dengan tanpa merasa dosa nya menyelipkan tangan kanan nya dari tas Keyla dan memegang pinggang perempuan itu, "Kenalin juga ini Keyla. Gebetan gue"   ☆~○~☆   "Jadi, sejak kapan kalian deket?" tanya Keenan dengan santai nya. Keenan, Rasha, Lintang, Keyla, Billy, dan juga Ronald berada dalam satu meja pada sore hari ini. Mungkin terjadi kecanggungan antara Keyla dan Keenan, tapi mereka berdua berusaha untuk menyembunyikan itu. Keyla hanya terdiam dan tetap memotong steak di hadapan nya. Dan Lintang menjawab, "Beberapa bulan yang lalu" Keenan cukup kaget, "Maaf sebelumnya. Tapi, gimana bisa lo deket sama Keyla, Tang? Sementara disini kan gue tau kalo Keyla sahabatan sama Kevin yang nota bene nya rival lo" Lintang tersenyum miris, "Waktu emang bisa ngerubah semuanya" Tipikal Lintang, sekali berbicara selalu pas dan jatuh tepat di hati. "Keyla, kok salad buah nya nggak lo makan?" tanya Billy dengan cengiran di wajahnya. Keenan dan Ronald langsung menoleh dan membelalakan kedua mata nya. "Oh enggak. Gue gak suka buah. Lo mau?" kata Keyla sambil menyodorkan sepiring salad buah nya. Ronald pun menjulurkan tangan nya, untuk menolak, "Eh enggak perlu, Key. Billy emang suka nanya gitu, iseng. Padahal tadi udah makan tiga piring" Billy memanyunkan bibirnya dan menatap jengkel Ronald, "Serba salah gue kayak Raisa" Rasha menyodorkan sekaleng soda kepada Keyla, "Mungkin lo mau?" "Keyla paling anti sama yang namanya soda, Ras" jawab Lintang. Rasha mengangguk paham dan tersenyum, "Padahal nama gue bukan soda loh" Sekeliling Rasha hanya bisa terkekeh pelan dengan lawakan receh nya. Keyla menoleh dan berbisik ke Lintang, "Tau darimana lo?" Lintang merangkul Keyla dan berbisik, "Gue tau semuanya tentang lo. Inget, gue gebetan lo sekarang" Keheningan terjadi diantara mereka. Hanya sekedar obrolan ringan yang terjadi satu sama lain. Terlebih lagi, sikap Billy yang selalu salah dimata kedua sahabat nya itu. "Keyla banyak gak suka nya ya" kata Rasha mengungkapkan pendapat nya. Lintang mengangguk dan melirik Keyla sekilas, "Dia suka nya cuma sama gue" Tiba - tiba Ronald yang sedang memperhatikan ponselnya menepuk pundak Billy terus menerus. "Eh bumbu cimol, pelan - pelan nepuk nya. Kalo gue keselek terus mati lu mau gue gentayangin?" tukas Billy dengan kening nya yang berkerut. Ronald menoleh, "Gue punya quotes yang pas banget buat lo" "Apaan Ron apaan? Bacain dong" tanya Rasha dan Keenan bersamaan. Ronald menghela nafas, "Kalau mendung, belum tentu akan hujan. Kalau PDKT, belum tentu akan jadian" Dan disaat bersamaan, disebrang mereka, Keyla dan Lintang yang tadinya sedang makan dalam diam karena sibuk dengan pikiran masing - masing, keduanya langsung tersedak.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN