Chapter 1
London, Inggris.
Kamar itu sunyi senyap, suara keyboard yang ditekan terus menerus. Heera duduk di depan komputernya dengan wajah serius. Jari-jarinya tak berhenti bergerak di atas keyboard, sedangkan pandangannya tak lepas dari layar. Tulisan yang begitu banyak memenuhi layar komputernya. Tiba-tiba sebuah pop-up muncul di layar komputernya, menutupi pekerjaannya.
“Apa ini?” bisiknya sambil menatap pop-up sebuah aplikasi game.
Ding! Ding! Bunyi dari komputer terdengar, membuat Heera sedikit berjengit. Tiba-tiba gambar seorang gadis tiga dimensi berambut panjang dan dikuncir dua muncul di layar komputer.
“Selamat datang di Game Adventure Soul! Yeeyy~” Suara gadis virtual itu imut dan terdengar senang.
Dahi Heera semakin berlipat-lipat. Sekali dengar, dia sudah sebal dengan suara itu. “Game macam apa itu? Aku tidak pernah mengunduhnya? Dari mana game ini datang?” katanya pada dirinya sendiri.
“Game ini dirancang khusus untuk mereka yang kesepian~ Perkenalkan, aku sistem 095 yang akan membimbingmu dalam permainan ini~”
“Eh? Ehhh? Kenapa kau mengerti maksudku?” Heera menatap horor pada layar komputernya. Gadis virtual itu menghilang dan digantikan dengan tampilan layar yang berisi informasi tentang permainan. Heera berusaha mengutak-atik komputernya tapi tak bergerak sedikit pun, seakan semuanya ada yang mengendalikan dari jarak jauh.
“Tentu saja aku mendengar dan memahamimu. Kau baru saja putus dengan kekasihmu dan merasa kesepian kan? Cobalah bermain ini, Nona~”
Heera hanya diam, menatap layar komputer dengan mata berkedip beberapa kali. Dia nampak ngeri, seakan hendak lari dan ketakutan merayap dari ujung kakinya. Dia merasa seperti ada yang memperhatikannya dari jauh.
“Kau ... kenapa bisa berkomunikasi denganku?” tanyanya lagi.
“Tentu saja bisa, Nona~ Aku kan yang akan membimbingmu. Aku mendengarmu juga, hohoho~”
Wajah Heera berubah biru dan beralih pucat seketika, dia mundur dan menatap layar komputer seperti menatap hantu wanita yang merangkak keluar dari sana.
“Maaf, maaf, aku menakutimu. Nona bisa membaca informasi yang aku tampilkan. Kalau ada sesuatu, panggil aku dengan namaku, ingat aku adalah Sistem 095.”
Heera mengedipkan kembali matanya, masih dengan wajah pucat. Dia menghitung dalam hati untuk melarikan diri dari kamarnya dan menghubungi sahabatnya. Akan tetapi pantatnya seperti terpaku di kursi dan tak bisa bergerak. Dia bahkan merasa kakinya gemetar, seakan rohnya hendak melompat dari raganya saat ini juga.
Sebuah sistem dari aplikasi game misterius muncul dan berbicara dengannya, bahkan bisa memahami dirinya dan mengetahui kehidupannya.
“Sepertinya aku mau pingsan.”
“Jangan pingsan dulu, Nona. Kau harus baca dulu, oke~” Suara sistem kembali muncul.
Heera berjengit dan nyaris terjungkal karena terkejut dan ketakutan. “Bisa tidak jangan muncul tiba-tiba!”
“Maaf, maaf, Nona. Jangan marah~” kata sistem dengan nada manja.
Aku mau muntah mendengar suaranya, gerutunya dalam hati.
Meski dia takut, tapi lebih banyak penasaran merayap di hatinya. Heera membaca informasi mengenai game ini di layar komputer.
Game Adventure Soul adalah game yang memberikan pengalaman bermain game secara nyata. Bukan seperti game pada umumnya yang dimainkan hanya di komputer, tapi game Adventure Soul menarik langsung jiwa pemainnya ke dalam dunia virtual yang ada di dalam game. Pemain bisa memilih akan menjadi siapakah, juga bisa memiliki kekuatan sihir sesuai dengan yang ada di dalam game. Pemain bahkan bisa memilih senjata dan mendapatkan poin. Game Adventure Soul memberikan pengalaman baru dalam dunia game.
Pemain bisa membuat akun dan melakukan pembayaran untuk memulai permainan.
“Game macam apa itu?”
Ding! Layar komputer kembali berubah, menampilkan bidang hitam yang kosong dan semua informasi tadi lenyap. Heera kembali terkejut nyaris terjungkal dari kursinya.
“Bagaimana? Nona sudah selesai membaca? Ini~ kubawakan story line dari game ini~” Suara sistem kembali terdengar, jauh jauh lebih bahagia seakan ada kembang api yang menyertainya di atas langit.
Heera hanya menatapnya dengan datar. Layar kembali menampilkan informasi mengenai plot dari game ini.
Adventure Soul.
Sebuah negeri yang dipenuhi dengan kekuatan sihir, bernama negeri Bashara. Saat gerhana bulan darah terjadi, semua serigala melolong dengan keras dan seorang Putra Mahkota lahir di dalam istana. Dia terlahir membawa sebuah kutukan di tubuhnya, membawa sosok monster yang sangat kejam dan tanpa belas kasih. Raja dan Ratu negeri Bashara memerintahkan penyihir istana untuk membelenggu monster dalam tubuhnya.
Tubuh sang Putra Mahkota dipenuhi dengan mantra pengikat, yang mengikatnya untuk tetap menjadi anak yang baik. Tidak pernah diketahui sosok monster apa yang bersemayam di dalam tubuhnya, dia hidup diasingkan sejak dilahirkan. Untuk menyelamatkan seluruh negeri dari malapetaka, Putra Mahkota harus dibunuh, tetapi sayangnya dia tak bisa dengan mudah dibunuh oleh senjata sihir apa pun.
Tugas pemain adalah mencari keberadaan Putra Mahkota; melepaskan sihir belenggunya atau membunuhnya dengan senjata sihir.
Heera terhenyak sejenak, dia menatap layar dengan wajah meringis. Jenis permainan gila macam apa ini! pekiknya dalam hati. Dia cukup sebal jika berbicara langsung, karena sistem akan mendengarnya.
Ding! Layar kembali berubah dan menampilkan sebuah informasi tambahan.
Nama: Yasabadra.
Status: Putra Mahkota.
Posisi: Protagonis.
“Dasar game gila! Bagaimana bisa aku membunuh protagonis?” raung Heera dengan kesal begitu tahu bahwa orang yang menjadi target adalah seorang protagonis dari game ini.
“Kan ada dua pilihan, Nona~ membunuhnya atau membantunya melepaskan mantra sihir,” jawab sistem yang kembali muncul, “ini pengalaman seumur hidup, game ini akan berakhir setelah berakhirnya musim dingin. Kapan lagi Nona bisa menikmati permainan secara langsung.”
Heera nampak menimbang-nimbang dengan kerutan di dahi. “Apa ini sejenis Hunger Game?”
“Apa itu Hunger Game?” tanya sistem lagi, dengan suara imut namun penasaran.
“Lupakan.”
“Bagimana, Nona?”
“Aku akan pikirkan, oke.”
“Oke~”
“Bisa tidak suaramu jangan dibuat imut? Aku mau muntah, tahu!” gerutu Heera dengan kesal.
Layar tiba-tiba gelap dan mati, tak ada apa pun lagi. Bahkan game itu tidak muncul lagi setelah Heera menghidupkan kembali komputernya, hanya ada aplikasinya yang entah datang dari mana. Tiba-tiba rasa merinding menyerangnya, dia bergidik ngeri seraya bangun, menatap ke sekeliling kamar apartemennya yang sunyi dan senyap.
Dia belari ke kamar tidurnya dan buru-buru mengunci pintu, melompat ke ranjang dan menarik selimut.
****
Derik serangga saling bersahutan diantara dahan-dahan pepohonan yang menjulang tinggi ke langit, menutupi permukaan tanah dengan dedaunan. Burung-burung berterbangan ketika suara gemerisik langkah kaki menginjak dedaunan kering di tanah terdengar bersama dengan teriakan seorang perempuan.
“Game macam apa ini? Kenapa baru masuk sudah dikejar pembunuh?”
Suara langkah kaki semakin terdengar jelas, beberapa binatang hutan kecil melompat dari tanah hingga menghilang dibalik semak-semak dan pepohonan ketika langkah itu semakin dekat.
“Nona, tenanglah. Kau punya kekuatan.” Suara perempuan lainnya menyahut, terdengar sangat imut dan nada gembira.
Satu sosok muncul dari balik semak-semak, dengan napas menderu dan wajah dipenuhi keringat. Rambut panjangnya yang berwarna pirang terurai berantakan. Pakaiannya pun sudah berantakan, dengan kain kerudung panjang yang terseret di tanah.
“Menyesal aku membayar mahal! Dasar game dan sistem tidak berguna!” makinya dengan kesal.
Dia bersandar di batang pohon sambil mengambil napas banyak-banyak. Cahaya matahari menembus melalui dahan dan dedaunan, hanya sedikit menyinari tanah yang menandakan bahwa waktu saat ini adalah siang hari.
Di hadapan sosok ini muncul sebuah layar virtual, yang menampilkan beberapa tulisan dan tampilan dalam game. Suara imut itu juga muncul dari layar virtual ini.
“Nona sabar, sabar.”
“Sabar pantatmu!” umpatnya sambil mengusap keringat. Mata birunya yang cemerlang menatap tajam pada layar virtual di hadapannya.
“Sekarang bagaimana caranya aku kabur? Sebentar, aku mau kembali ke duniaku. Aku belum memberi makan kucingku.”
Di layar itu muncul sosok tiga dimensi seorang gadis imut berkuncir dua, yang baginya sangat menyebalkan dan membuat iritasi. Suara imutnya membuatnya ingin muntah dan mencekiknya.
Sosok tiga dimensi di dalam layar menampilkan wajah sedih yang imut. “Sayangnya tidak bisa, Nona. Setidaknya kau bunuh mereka dulu, oke.”
Gadis itu sudah frustasi menghadapi sistem di depannya, dia memegang batang pohon dan hendak membenturkan kepalanya tapi sistem berteriak dengan sedih padanya.
“Nona jangan bunuh diri! Kalau kau mati di sini, kau juga mati di dunia nyata.”
“Siapa yang mau bunuh diri!” balasnya dengan kesal.
Ding! Layar sistem menampilkan kembali hal lain. Ada beberapa senjata dengan nilai poin yang harus ditukarkan.
“Silakan Nona pilih senjata~ Aku akan setia membimbingmu. Tenang, di dunia ini kau sudah menguasai semua itu, Nona.”
Sambil memutar mata, dia memilih-milih semua senjata. Ada belati, pedang panjang bahkan pedang melengkung, ada juga busur panah. Ada gada besar yang berduri dan perisai. Dia menimbang-bimbang sebelum menukarkan semua poin yang dimilikinya. Dia membayar mahal hanya untuk poin ini, jika dihabiskan dalam sekaligus, dia harus membayar lagi.
Tanpa pikir panjang dia memilih busur panah, kemudian menukarkan 200 poin dalam sekali pakai.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanyanya pada sistem.
“Maaf, Nona. Kami para sistem tidak bisa memberitahukan apa yang harus dilakukan. Semua itu datang dari insting Nona sendiri. Jika ada pertanyaan, tanyakan saja~” usai mengatakan itu layar mati dan menghilang.
“Sistem? Kau serius meninggalkanku di sini? Sistem? Aku bunuh kau, sistem sialan!”
Ding! Layar muncul kembali. “Aku masih di sini, Nona.”