CHAPTER 8

938 Kata
Saat jam pelajaran telah usai, seperti biasa tasya mengantarkan bekal untuk arka. Sebelum ia kekelas arka mengecek pakaian arka, ia ke toilet dulu merapikan pakaiannya. Saat ia menghampiri arka, ia berlari menuju arah arka yang sedang berjalan manuju kantin. "Kak--" Brukkkk Tasya tak tahu jikalau tali sepatunya lepas. Saat ini hingga dedekat arka, letakkan tali sepatunya yang terinjak. Makanan malang itu jatuh lagi, kali ini membuat semua siswa atau siswi terdiam melihat makanan tentang jaket dan dasi yang cocok. "Pertama dan terakhir! Jangan bawakan aku makanan ini!" Ucap arka sangat dingin lebih dari biasanya dan tetapi sangat jelas nada bentak + marah kearah yang sedang ditutup mulutnya terkejut. Arka dibuka jaket dan dasinya, ia melepaskan dasi itu ke tong sampah begitu saja, sementara jaketnya yang mahal itu buka lalu lemparkan ke lantai tepat didepan kaki tasya dan arka pergi begitu saja. "Sya? Lo gapapa? Lagian sih kenapa coba lo nyusul kesini" omel ricky yang cemas saat melihat melihat tasya dibentak arka untuk kali kesekian, akan ditekuk kali ini dengan sangat baik. "Tasya nggak niat buat kak arka marah, tasya cuma pingin ngasih bekal ini aja kak" jawabnya dengan nada ingin menangis. "Kan biasanya lo juga langsung kekantin, astaga ni lo pegang dulu jaket arka, kita mau nyusul arka dulu" jawab revan sambil memberikan jaket arka ketangan tasya. ••• Setelah kejadian siang tadi, saat pulang ke sekolah tasya dengan lari selamat membersihkan bukunya. "Sya?lo mau kemana buru2 amat?" Tanya aurel yang heran melihat aksi tasya . "Iya,mau kemana lo sya?" Tanya luna lagi. "Gue harus minta maaf ke kak arka atas kejadian pagi tadi,dan gue mau langsung ke toko seragam beli ganti dasi kak arka yang dia buang ke tong sampah" jawabnya sangat panik. "Arka memang gitu kali sya, apa yang kotor pasti langsung dia buang, percuma juga lo beli dasi baru buat dia, dia mana mau nerima pemberian dari orang lain" jelas luna menerangkan bagaimana arka selaku sepupunya itu. Luna memang jarang menemui arka,karena percuma juga sepupu. Kalau luna bicara saja seperti sedang bicara sama patung yang tak bisa diprediksi kapan bisa menjawab. "Bodo ah lun, gue nggak mau buat kak arka benci gue. Yaudah gue duluan ya,byeee" pamit tasya begitu saja,sangat terlihat anak itu sangat panik. setiba diparkiran,mobil tasya terparkir disebelah mobil arka,kejadian waktu itu mobil tasya sudah dibawa oleh salah satu supir pribadi arka kebengkel untuk perbaikan kelecetan,tasya sempat menolak akan tetapi arka memaksanya bahwa arka tak mau berhutang budi. "Kak arka masih disekolah?" Tanyanya pada mobil arka yang berada disebelah mobilnya. "Udah sepi. Kak arka dimana ya?" Tasya mulai mengedarkan pandangannya mencari sosok arka tetapi pria itu tak ditemui keberadaannya disekolah itu. "Syaaa!" Teriak salah satu pria dari arah lobby sekolah. "Ngapain lo masih disini?" Tanya revan saat sudah sampai diparkiran. "Eh kak revan,kak ricky. Kak arka mana kak? Kok kak revan sama kak ricky berdua aja?" Tanya tasya yang tak melihat keberadaan arka. "Tau ah, arka cabut setelah lo tumpahin makanan tadi. Mana mau dia sekolah kalau jaket sama dasinya kotor" jelas revan "Trus mobilnya?" "Tadi dia wa gue suruh bawa tas sama mobilnya balik,untung aja gue bawa kunci serap mobil dia,kalau ngga? Pake tali gue seret mobil ini kehadapan tuannya" frustasi ricky menjelaskan. "Kak? Bilangin kak arka,tasya benar benar minta maaf atas kejadian tadi. Nanti tasya anterin dasi sama jaket baru buat kak arka, tunggu tasya beli dulu kak" sesalnya dengan sedikit menunduk. "Gue saranin jangan sya. Karena,harga jaket arka itu setahun jajan gue aja gabakalan dapet. Dan satu lagi, arka nggak mau nerima pemberian dari orang lain. Jadi jangan ya" jelas ricky menepuk2 kecil bahu tasya,lalu kedua semprul itu meninggalkan tasya yang tercengang diparkiran. "trus tasya kasih apa buat minta maaf?" ••• Ting nung Bunyi bell rumah arka di hari libur, raka sedang menemani mama ke butik, begitupun arka yang menemani papa bermain ps dirumah selama weekend. "Bukaa kaaa" pinta papa yang sibuk memasang kaset ps. "Malas ah pa,papa aja" bantahnya tak peduli sambil menunggu papanya yang memasang kaset ps itu. "Ga lihat papa lagi ngapain ini?" "Yaudah arka aja yang cari kaset nya, papa yang buka" perintahnya seenak itu pada boss besar bapak wijaya. Karena tuan wijaya tau jikalau anaknya ini bersifat tak bertele tele,sekali ia bilang tidak ya tetap tidak. Mau tak mau ia lah yang membuka pintu rumah itu.bibi lagi bertugas membersih butik di hari libur. Setelah menandatangani kertas yang diberi pengantar paket,tuan wijaya langsung kembali ke kursi tempat mereka bermain ps. "Ka,ada paketan" ucap papa sambil melempar lambat kotak paketan itu pada arka. "Arka nggak mesan apa apa,salah kirim mungkin pa" jawab arka santai menolak paketan itu,lalu ia letakan begitu saja diatas paha papa nya. "Dibuka aja,mana mungkin salah kirim,nama dan alamatnya aja sama persis sama alamat kita" jelas papanya "Boom kali pa,papa aja yang buka" Tuan wijaya hanya menggeleng2 saja melihat sifat keras kepala plus dingin anak nya yang satu ini. "Coklat kaaa" kejut papanya setelah membuka paketan itu "I am sorry bacaannya, permintaan maaf?" Membaca coklat itu membuat tuan wijaya tambah tak mengerti. Paketan yang berisi coklat kotak yang ada huruf. "Tau ah pa,buat ka raka mungkin" jawabnya tetap memandang televisi sambil bermain ps. "Pengirimnya tasya,siapa tasya?pacar kamu?" Pertanyaan yang dilotntarkan papa dan nama pengirim yang diucapkan tuan wijaya membuat arka hampir sangat kaget,bagaimana bocah itu tau alamat lengkap rumahnya? Ya,kalau bukan revan dan ricky, siapa lagi? sialan. "Tu cewek terlalu polos apa gak tau diri?" Jawabnya santai. "Arka! Orang mau minta maaf itu dimaafin,bukan dikatain. Ntar karma tau!" Jelas tuan wijaya tak suka melihat anaknya menjelekkan wanita. "Papa makan aja kalau ga mau" "Pa jangan dimakan, ada racunnya, ntar papa mati,biar raka aja entar" candanya membuat tuan wijaya ingin membuang saja anaknya yang dingin dan menyebalkan ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN