Sama seperti hari kemarin, hari ini Maya mulai menyibukkan diri di halaman depan rumah. Mengurus bunga-bunga dan tanaman rempah yang ia tanam semenjak diboyong Erwin ke rumah itu. Kejadian kemari pagi, benar-benar membuat Maya kesal setengah mati. Melihat Maya keluar dari rumah. Iwan-- orang suruhan Erwin, gegas menghampiri Maya dengan motor metik miliknya. Maya menoleh ke arah motor metik yang berhenti di depan pagar rumahnya. Matanya memicing saat melihat motor yang sama, seperti kemarin datang mengantarkan paket. "Orang itu lagi. Pria itu benar-benar menabuh genderang perang. Baiklah, aku ikuti permainan kamu," gumam Maya, menyembunyikan wajah kesalnya. "Permisi! Paket!" teriak Iwan, berdiri di depan pagar. "Iya, sebentar!" Maya menunduk meletakkan selang, kemudian berlari kecil

