Sudah tiga hari setelah Erwin pergi. Maya terlihat tidak bersemangat. Entah karena merasa kesepian, atau karena mulai merindukan sosok pria yang hampir dua pekan ini selalu mengajaknya berdebat. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah dan menyiram semua tanaman bunga miliknya. Maya memilih duduk di teras rumah. Mengurung diri selama tiga hari, benar-benar membuat Maya merasa bosan. "Permisi!" teriak seorang pria di pagar depan rumahnya. Melihat ada yang datang, Maya beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri. "Iya, ada apa ya? Cari siapa?" tanya Maya, bicara dari dalam pagar. "Benar ini rumah Bu Maya?" tanya pria itu memastikan. Maya tidak langsung menjawab pertanyaan pria itu. Matanya sibuk menelisik penampilan pria itu, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ada kecurigaan

