Erwin berusaha meyakinkan Maya sebelum dirinya benar-benar pulang ke rumah utama. Walaupun Maya tidak mempercayai semua yang Erwin katakan, ia tetap mengijinkan Erwin pergi. "Percaya kan? Aku cuma pulang ke rumah ibuku," ujar Erwin. "Hem, pergilah!" Maya melenggang pergi meninggalkan Erwin. Melihat Maya pergi, Erwin segera mengejar Maya. Ia tak ingin, hubungan yang sudah beberapa hari ini membaik, harus kembali seperti awal mereka menikah. "Kamu marah? Aku tidak bohong," Erwin menggenggam kedua tangan Maya, walaupun saat ini kepalanya menunduk. Erwin tak berani menatap kedua mata Maya. Ia terus menunduk tanpa mau melepaskan genggamannya, walaupun Maya berusaha untuk melepaskannya. "Aku tidak marah. Aku sadar siapa aku dan apa hakku. Aku hanya kecewa saja. Kamu mau pulang ke rumah ib

