bc

Fall for The Possessive Alpha

book_age18+
820
IKUTI
6.4K
BACA
revenge
arrogant
manipulative
kickass heroine
drama
bxg
werewolves
another world
self discover
soul-swap
stubborn
like
intro-logo
Uraian

#kickassheroine

Kontes Menulis Innovel II - The Girl Power

Josephine Iris, seorang perempuan dari masa kini yang tidak menjalankan semua kehidupannya dengan baik. Dia cenderung sombong, selalu menganggap orang lain berada di bawahnya. Hingga tiba-tiba dia kecelakaan dan terbangun dalam wujud yang berbeda. Dia terjebak di dalam tubuh seorang perempuan yang dianggap sebagai werewolf terlemah.

Kehidupannya sudah berbanding terbalik dengan apa yang biasanya dia hadapi. Jika dulu orang orang akan menunduk jika menatapnya, maka kini, dialah yang akan menunduk saat melihat orang lain.

“Arhea Iris, aku James Miller, menolakmu sebagai Mate-ku!”

Josephine menatap seorang pria yang berdiri di hadapannya dengan raut tidak percaya, “Apa? Kau menolakku? Apa kau kira aku mau menjadi pasanganmu?!”

Oh sial! Dia lupa jika saat ini dirinya berada di dalam tubuh seorang Werewolf yang dianggap paling lemah dan paling bisa ditindas. Arhea Iris.

Sesaat kemudian, senyuman nya mengembang. Dia berjalan ke hadapan James dan menarik kerah pakaian yang pria itu kenakan. Setelahnya, dia berbisik di samping telinga James,

“Dengar ini, kau boleh menikmati sensasi kemenanganmu karena telah menolak dan mempermalukanku, werewolf paling lemah di Pack ini di hadapan semua orang," bisik Josephine.

“Tapi tidak dengan nanti. Aku pastikan kau akan bersujud di kakiku dan memintaku kembali padamu. Hingga saat itu tiba, aku akan membuat hidupmu sangat menderita,” lanjutnya dengan suara pelan.

chap-preview
Pratinjau gratis
Part 1 "Destinus"
“Tundukkan kepalamu, Omega! Lihat siapa yang sedang kau hadapi!” Josephine mendengus. Dia mengalihkan kepalanya ke arah lain. Lelah karena terus menerus dipanggil Omega oleh banyak orang. Rasa sakit di kepalanya semakin terasa ketika dia berhadapan dengan orang orang tidak jelas ini. “Sebenarnya dimana aku berada? Kenapa orang orang aneh ini terus menerus menatapku dengan pandangan meremehkan?!” dengus Josephine “Ibu! Lihat ini! Omega bodoh ini mulai bertingkah!” teriak seorang perempuan yang tidak Josephine ketahui namanya. Dia terlihat mengerikan dengan kuku panjang nya yang berwarna merah menyala. Kepala Josephine tersentak ke belakang, rambutnya di jambak dengan keras oleh seorang perempuan yang terlihat sudah berumur. Perempuan itu menatap nya dengan kesal, seolah Josephine telah melalukan sesuatu yang menjijikan. “Perhatikan bagaimana caramu bersikap, Omega.” Desis nya Josephine dengan cepat meraih tangan ringkih yang menjambak rambutnya, dia memelintir lengan itu dengan cepat. “Berhenti menyebutku Omega, nenek sihir!” seru Josephine muak. Dia bahkan tidak menghiraukan tangan nya yang diinfus. “Aku tidak mengenalmu, aku juga tidak mengenal kalian semua.” Tekan Josephine “TAPI BISA BISANYA KALIAN TERUS MENERUS MEMANGGILKU OMEGA?!” sentak Josephine Semua tindakan nya memancing tatapan terkejut dari semua orang. Pasalnya dia, Arhea Iris adalah seorang Werewolf yang pendiam. Yang hanya bisa mengucapkan kata maaf dengan tubuh yang gemetar ketakutan. Tapi sekarang, dia bahkan melakukan perlawanan pada Millie. Ibu tiri nya yang biasanya sangat Rhea segani. Josephine menyentak lengan Millie. Dia menatap tajam semua orang yang ada di dalam ruangan. Menatap penuh ancaman pada semuanya. “Dan kalian, KELUAR DARI RUANGAN KU SEKARANG!” teriak Josephine “AKU BILANG KELUAR!!” teriaknya lagi ketika melihat semua yang ada di dalam ruangan nya malah terdiam kaku. Setelah teriakan kedua, barulah orang orang yang ada di dalam ruangan nya keluar. Mereka semua keluar sambil berbisik bisik, membicarakan sifat Rhea yang sangat berubah setelah terbangun dari tidur panjang nya. Josephine mengerang kesal. Rasa sakit kepala nya semakin menjadi jadi. Dia terhuyung dan menabrak ranjang rumah sakit di belakangnya. “Ops, hati hati Nona. Kau baru saja tersadar, tapi kau sudah membuat keributan.” Disela sakit kepala nya, samar samar Josephine dapat mendengar suara seorang pria yang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Aroma obat obatan tercium jelas ketika pria itu membantu Josephine untuk kembali menaiki ranjang. “Bukannya sudah aku bilang untuk tidak memperbolehkan siapapun masuk ke ruangan ini?” tanya pria itu. Entah pada siapa. Yang jelas bukan pada Josephine yang masih memejamkan matanya dan menahan rasa sakit dikepalanya. “Maafkan saya. Tapi Nyonya Millie, Nona Dellia dan Elli memaksa masuk. Mereka juga mengatakan jika mereka adalah keluarga dari Nona ini. Jadi saya rasa, tidak ada alasan untuk melarang mereka masuk.” Sahut suara perempuan lain yang ada di dalam ruangan Josephine meringis dan memegangi kepalanya yang sakit. “Nona Josephine Iris? Bisa mendengar suaraku?” Josephine mengerutkan dahinya dan membuka kedua matanya. Dia menatap bingung seorang pria berpakaian dokter yang berdiri di hadapan nya. “Aku?” tanya Josephine memastikan “Kau bicara denganku?” ulang Josephine “Ya, kau Josephine Arhea Iris. Aku sangat mengenalmu.” Jawab si pria tadi dengan seulas senyuman tipis “Apa?! Tapi aku bukan Arhea Iris! Aku Josephine Iris!” sangkal Josephine “Nona, saya tidak mungkin melupakan wajah anda. Anda sangat sering datang ke tempat ini dengan kondisi yang terluka parah. Walau bukan saya yang mengobati, tapi saya sangat mengingat wajah anda.” Jelas pria itu Josephine dengan cepat turun dari ranjang. Dia berlari memasuki sebuah pintu yang diyakini nya adalah sebuah kamar mandi. Pupil mata Josephine melebar, dia tersentak kaget dan menyentuh wajahnya sendiri. Pantulan bayangan nya di cermin tentu saja mengikuti pergerakan nya. Hal itu semakin membuat Josephine tersentak kaget. Karena pantulan wajah di cermin sangat berbeda dengan wajah yang Josephine ingat sebagai wajahnya. “Ini… Bukan wajahku.” Gumam nya terkejut Josephine menelan ludahnya dengan susah payah. Dia keluar dari kamar mandi dan menatap pria yang berprofesi sebagai dokter itu dengan terkejut. “Dimana ini?” tanya Josephine Pria di depannya mengerutkan dahi sebelum akhirnya menjawab, “Kota Destinus. Kau tidak terbawa oleh aliran air hingga berpindah kota, Nona. Kau terjatuh dari ketinggian 25 meter di sisi sungai. Suatu keajaiban kau bisa kembali bangun.” Jelasnya Josephine mematung dan menatap dokter itu dengan raut horror. ‘Apa katanya? Terjatuh? Seingatku… Aku mengalami kecelakaan mobil. Bukan terjatuh dari ketinggian.’ ‘Dan Destinus?! Kota apa ini? Tidak pernah ada kota itu sebelumnya di negaraku.’ "Baiklah, terimakasih. Kau bisa keluar." ujar Josephine. Dia tertegun, menyadari jika tempat dia saat ini terasa sangat asing. Terlebih ketika menyadari jika... wajah yang dia pakai saat ini, bukanlah wajahnya yang asli. "Sepertinya... aku masih ada di alam mimpi. Ya, benar. Sepertinya begitu." gumam Josephine gundah Terbangun dan berada di antah berantah seperti ini, bukanlah keinginan Josephine. Dia hanya ingin bangun, dan menghantam wajah pria bre*ngsek yang berani berani nya menduakan nya. Padahal sifat dan wajahnya tidak seberapa. "Semua pria sama saja! Mereka mendekati dengan mulut manis mereka yang berbahaya. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, mereka melupakan usaha mereka mendekatiku!" gerutu seorang perempuan ketika baru saja keluar dari mobilnya Dengan langkah tegas dia berjalan cepat menghampiri sepasang kekasih yang sedang bermesraan di sebuah cafetaria. Perempuan itu, Josephine, meraih gelas berisi air dingin yang terdapat di meja seorang pengunjung dan menyiram pria yang ada di hadapan nya. "b******n!" umpat nya kesal "APA?! KAU HENDAK MEMARAHIKU?!" bentaknya ketika melihat si pria menoleh ke arahnya dengan raut kesal "Kau, pria bodoh, b******n tengik dan sinting! Berani nya kau mempermain ku?!" Tidak puas dengan umpatan dan sumpah serapah yang keluar dari mulutnya, Josephine menampar pria yang mempermain kan nya. Kemudian tatapan nya mengarah pada seorang perempuan yang bertampang culun dengan kacamata yang menutupi setengah wajahnya. "Dan kau bocah culun! Berhati hatilah pada pria b******n sepertinya. Dari wajahmu, aku tahu kau adalah seorang kutu buku! Kau akan dimanfaatkan oleh nya." tegas Josephine pada perempuan yang sejak tadi bermesraan dengan kekasih nya Dan begitulah. Sepertinya dia terdampar disini setelah mengalami kecelakaan sepulang dari cafe perselingkuhan itu. "Menjijikan." dengus Josephine. Dia cemberut dan menatap kesal tubuh tak berdaya nya yang sejak terbangun terus menerus mendapatkan tatapan rasa benci. Josephine kembali berjalan ke arah cermin, dia menatap pantulan dirinya sendiri di hadapan cermin. Rambut berwarna cokelat, kedua netra nya yang berwarna cokelat, senada dengan rambutnya yang tebal dan lebat. Cukup cantik, seandainya tubuh perempuan yang sedang dia isi saat ini tidak terlalu kurus, Josephine yakin jika perempuan ini mendekati tahap sempurna. "Sial." umpatnya "Nona Iris?" panggil seseorang Josephine keluar dari kamar mandi. Dengan lesu, dia menatap seorang perawat yang memanggilnya. "Apa?" tanya nya "Dokter memintaku mengawasi mu. Dia khawatir jika terjadi sesuatu padamu disaat kondiri mu seperti ini. Mohon bantuan nya." jawab perawat itu "Terimakasih. Sepertinya kalian merawat semua pasien dengan baik." ujar Josephine Perawat itu hanya tersenyum, dia memasangkan kembali alat infus yang terlepas dari punggung tangan Josephine. Dengan telaten, dia bahkan membantu Josephine untuk kembali naik ke atas tempat tidur. "Nona Iris sangat sering datang kemari." ucap perawat itu tiba tiba "Aku?" tanya Josephine memastikan Perawat itu mengangguk, "Iya. Nona Iris sering datang kemari dengan tubuh penuh luka. Bahkan tidak jarang dengan tulang yang patah." "Kami para perawat jadi sering bertanya tanya, apa yang sebenarnya Nona hadapi hingga hampir setiap hari Nona datang dengan kondisi seperti itu. Tapi setelah melihat bagaimana Ibu dan kedua saudara Nona Iris, rasa penasaran kami terjawab." "Dan mungkin, Dokter Evan juga memikirkan hal yang sama dengan kami. Karena itu, dia meminta ku untuk menjaga Nona Iris selama dalam masa perawatan."

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook