terbangun di sebuah negeri yang asing
tubuhnya tidak hanya di pukuli tapi juga di injak hingga babak belur.Orang-orang yang melihatnya pasti tak menyangka bahwa sepasang suami istri yang menyiksanya adalah orangtua dari gadis malang itu.
namanya violeta rose. gadis manis yang masih duduk di bangku SMA kelas 3,
tidak seperti anak SMA lainnya, violet memiliki pertumbuhan yang buruk akibat sering di siksa oleh kedua orangtuanya.
Kejadiannya hari jumat.hari dimana violet di umumkan sebagai murid berprestasi di peringkat kedua,peringkat yang tak pernah bisa di Terima keluarga nya.
mereka hanya bisa menerima peringkat pertama.bila violet gagal mendapatkan posisi itu, maka violet akan di siksa layaknya binatang.
biasanya violet dapat menahan rasa sakitnya, tapi kali ini ia sudah mencapai batasnya.tubuhnya jatuh tak berdaya setelah ia mendapatkan pukulan terakhir di belakang kepalanya.
dalam keadaan sekarat, violet seperti melihat seorang pria tampan yang datang entah dari mana untuk menolongnya.
pria itu membawa violet melewati sebuah pintu dengan ukiran indah. seketika segalanya menjadi gelap, apakah pria tampan itu seorang death reaper??
***
Entah berapa lama ia pingsan. tiba-tiba violet terbangun di sebuah tempat yang asing, ia berada di dalam kamar yang mewah dan besar bernuansa Eropa.
Violet mengedarkan pandangan nya ke sekeliling kamar itu dan bergumam
"ini dimana? "
suara ketukan pintu pun mengejutkannya
"nona, bolehkah saya masuk?"
tanya seseorang di balik pintu.
"ya,silakan masuk! "jawab violet.
untuk sesaat violet merasa asing dengan suaranya sendiri
" suaraku aneh? "Pikirnya
tampaklah seorang gadis muda yang sepantaran dengannya mengenakan seragam pelayan seperti maid dalam film abad pertengahan, membuat violet tersenyum dan berfikir
"pakaiannya tampak konyol"
sang pelayan menyadari senyuman geli di wajah violet, membuatnya penasaran dan bertanya,
"apakah ada sesuatu yang lucu di wajah saya nona? "
violet tersadar dengan sikapnya yang tidak sopan itu
"mohon maafkan ketidaksopanan saya, ini tempat apa ya?"
kata2 violet sejenak mengejutkan sang pelayan
"tentu saja di kamar anda nona"
" kamar saya? "
sang pelayan kemudian seperti menyadari sesuatu dan tertawa
"anda pasti ingin menjahili saya karna ini april mop"
violet terpaksa ikut tertawa bersama si pelayan sambil berfikir
"apa yang sedang terjadi disini sebenarnya?
untuk sementara violet merasa lebih baik berpura-pura menjadi nona bagi si pelayan.
"sudah cukup becandanya nona, anda sudah di tunggu oleh tuan dan nyonya untuk sarapan dibawah, saya kemari untuk membantu Anda bersiap-siap"
ujar sang pelayan sopan.
violet pun menuruti si pelayan,ia membiarkannya membantu saat mandi dan berpakaian.
semenjak bersiap-siap, violet terus saja merasa aneh dengan tubuhnya sendiri, ia memandangi jari-jari tangannya sambil berkata dalam hati
"apakah jari-jari tanganku sejak dulu sepanjang dan seindah ini? "
hingga ketika rambutnya akan di sisir di depan cermin, violet terperanjat melihat pantulan dirinya yang jauh berbeda, membuat sang pelayan ikut terkejut dan menjatuhkan sisirnya
"ada apa nona? "
"tak apa.hanya.....cantik??"
jawabannya membuat sang pelayan tersenyum kecil dan berkata
" wajah anda memang sangat cantik nona "
violet terpaku melihat dirinya sendiri di cermin, seorang gadis dewasa dengan tubuh tinggi dan langsing, kulitnya putih kemerahan, rambutnya berwarna hitam berombak dan panjang hingga ke punggungnya, wajahnya cantik dengan tipe wajah wanita Eropa.
terbangun di tempat yang asing sudah cukup mengejutkan bagi violet, tapi terbangun di dalam tubuh orang lain itu lebih aneh lagi.
selesai bersiap, violet turun kebawah menuju ruang makan dengan di antar oleh pelayan.sepanjang perjalanannya menuju ruang makan, violet diam-diam terpukau melihat kemegahan rumahnya.
Rasanya ia harus membungkuk hormat pada rumah mewah itu. di meja makan sudah menunggu sepasang suami istri yang mirip dengan dirinya,keduanya di temani oleh seorang pria.
Entah siapa pria itu, karna hanya terlihat punggungnya saja.hingga violet duduk di hadapannya.
sang pria sedang asik menikmati segelas s**u yang telah tersedia di meja makan sambil memandangi violet, ketika violet menyadari bahwa sang pria adalah penyelamat nya, ia pun terkejut dan berkata
"anda adalah.... "
pria itu tidak menjawab dan melihat violet dengan tatapan heran.
"orion datang saat kita akan sarapan, jadi ibu ajak sekalian saja untuk sarapan bersama"
"kamu ga keberatan kan? "
jelas sang ibu sambil memandang violet.
belum sempat violet menjawab, sang ayah menyela
"tentu saja ga keberatan dong bu... mereka kan sudah berteman sejak kecil"
sang ibu lalu memandang suaminya dan beralasan
"memang benar... tapi kan mereka sering bertengkar, ibu tidak mau pertengkaran kalian mengurangi kenikmatan sarapan di pagi ini"
violet yang mengetahui alasan sang ibu pun akhirnya memberikan pendapatnya dengan sopan
"saya juga tidak keberatan sama sekali"
ucapan violet sontak membuat semuanya terkejut, bahkan orion yang sedang minum s**u sampai tersedak
"kau benar-benar tak suka aku sarapan denganmu? "
violet menggeleng lalu berkata
"saya benar-benar tidak keberatan sama sekali sarapan dengan anda tuan"
"tuan???? "
"apakah saya salah bicara? " tanya violet lagi sambil memandang ayah dan ibunya bergantian
keluarga barunya termenung dan berfikir untuk beberapa saat, hingga sang ayah kemudian mencoba menebak
"ini pasti karna guru baru itu".
sang ibu yang penasaran akhirnya bertanya
" tidak biasanya sikap dan bahasamu sesopan itu nak? "
pertanyaan sang ibu membuat violet mengerti sifat asli sang pemilik tubuh.
"mulai sekarang saya ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik"
jawab violet sambil meringis,
semuanya lalu tersenyum mengetahui alasan di balik perubahan sikapnya,
mereka lalu melanjutkan sarapannya.
***
selesai sarapan violet mengajak Orion menjauh dari keluarga nya, ia membawa orion ke kamarnya.
"dari semua tempat di rumah ini, kenapa kau mengajakku ke kamarmu? "
"saya tidak mau ada satupun orang yang mendengar pembicaraan kita"
"begitu?"
"memangnya apa yang ingin kau bicarakan denganku? "
" ini tempat apa? kenapa saya bisa terbangun di dalam tubuh orang lain? "
orion melipat lengan di dadanya dan malah balik bertanya
" apa maksud pertanyaan mu? tempat ini kan rumahmu, dan tubuh itu ya tubuhmu? "
"memangnya ada yang salah? " tanya orion lagi.
violet lalu bicara dalam hati
"apakah ucapannya dapat di percaya? ".
ia lalu bertanya lagi, mencoba memastikan bahwa orion tidak berbohong
" anda adalah orang yang menyelamatkan saya kemarin kan? yang membawa saya kemari? "
"ya! akulah yang menyelamatkanmu kemarin"
"apakah anda tidak melihat bahwa tubuh saya yang kemarin berbeda dengan tubuh saya yang sekarang??? "
"berbeda bagaimana? tubuhmu ya seperti itu... tak ada yang berubah"
violet masih tidak puas
" penglihatan anda baik-baik saja kan? "
pertanyaannya membuat orion kesal dan meninggikan suaranya
"tentu saja!!!!kau ini kenapa sangat aneh hari ini?"
omelnya.
mengetahui orion yang tidak berbohong, violet merasakan lututnya lemas, ia lalu jatuh terduduk di ranjang tempat tidurnya.
ia yang gugup tanpa sadar menggigiti kukunya, dan bicara dalam hati
" bagaimana ini?bagaimana caranya agar aku bisa pulang? "
agak ragu, namun violet memberanikan diri untuk meminta tolong pada orion
"bisakah anda menolong saya sekali lagi tuan? "
"begini...
mungkin anda tidak percaya, tapi sesungguhnya saya bukan violet yang asli"
orion semakin dibuat bingung dengan perkataan violet
"sebelumnya saya berterimakasih karena anda telah menolong saya"
"tapi dapatkah anda mengantarkan saya pulang"
"saya khawatir bila lebih lama disini, ayah dan ibu saya akan menjadi sangat marah"
orion tidak menjawab. perlahan dia mendekati violet sambil menatapnya,
membuat violet takut tapi tak mampu mengelak saat tangan orion menyentuh pipinya.
"ya Tuhan.. mau apa dia? Pikir violet
setelah itu orion menarik tangannya dan menghela nafas
" kamu memang bukan violet yang ku kenal.violet yang asli akan mengamuk bila aku berani menyentuhnya"
violet jadi lega setelah orion percaya kepadanya
"jadi... bisakah anda antarkan saya pulang sekarang? violet teman anda mungkin sedang kesulitan sekarang di tempat saya"
orion memenuhi permintaan violet, keduanya lalu menuju hutan dengan menaiki seekor kuda.
sesampainya di sana, Orion mengajak violet mencari pohon besar yang sudah mati, dengan ukiran pintu yang indah di tengahnya.pohon mati itu telah di temukan, tapi tak ada pintu apapun disana.
"anda yakin ini pohonnya? "
"Ya! "
"mungkin pintu itu ada di pohon yang lain"
"tidak mungkin, aku ingat betul letak pohonnya"
"tapi kenapa tidak ada pintunya? "
violet yang panik lalu berlari sambil memeriksa setiap pohon besar yang di temuinya,orion mengikutinya dari belakang.
"kau mau apa? "
"saya harus memeriksa setiap pohon.mungkin pintu nya kini berpindah ke pohon lain"
violet terus mencari hingga hari mulai gelap, orion pun kelelahan mengikuti langkah violet yang tergesa-gesa.
ia lalu menarik tangan violet dengan nafas terengah-engah.
"sudah cukup, sebaiknya kita cari besok lagi"
"tidak bisa! "
"aku harus segera pulang, atau orangtuaku akan mengamuk"
"apakah orang tua mu, adalah orang yang menyiksamu kemarin? "
violet mengangguk lemah
"jadi kau mau kembali pada orangtua yang kejam itu?! "
"mereka mungkin kejam, tapi mereka tetap orangtuaku"
"cih.kalau aku tidak menolongmu,kau mungkin sudah mati sekarang!!"
violet lalu terdiam memikirkan ucapan orion
"hari sudah mulai gelap, baiknya kita kembali lagi besok"
violet akhirnya menurut.
dalam perjalanan pulang keduanya terdiam, violet merasa tak enak karna merepotkan orion, begitupun orion yang bingung membuka pembicaraan dengan orang asing yang di berada dalam tubuh temannya.
sebenarnya violet bukan hanya merasa putus asa karna ingin pulang, tapi juga merasa bingung dengan keberadaan dirinya di antah berantah.
orion lalu berbicara untuk memecah keheningan
"besok kita kembali kemari mencari pohon itu"
"bagaimana bila pohon itu tak pernah di temukan? "
violet terlihat khawatir
"karna aku yang membawamu kemari,jadi aku yang akan bertanggung jawab membawamu kembali pulang.
kita akan mencari cara agar kalian bisa kembali ke tubuh masing-masing"
"untuk sementara berpura-pura lah menjadi lady violet putri Baron Enderson"
"baik tuan"
"bisakah kau berhenti memanggilku tuan? "
"sejujurnya aku geli melihatmu terus2an bertingkah sopan seperti itu.terlebih dengan wajah itu"
"tapi, usia kita terpaut jauh.. saya baru 17 tahun.rasanya tidak sopan"
"aku hanya lebih tua satu tahun di bandingkan violet temanku"
orion mencoba membujuk violet.
bujukannya membuat violet berfikir sebentar.
"kalau begitu.....
saya akan memanggil anda Kak orion saja"
orion terkejut dengan panggilan dari violet, ia sampai menghentikan laju kudanya.
"kau mau membunuhku dengan panggilan menggelikan itu"
"maaf tuan, ah.. kak.. mmm... "
"panggil aku orion saja"
"b-baik O-orion"
violet gugup karna tak biasa bersikap tidak sopan.
"mulai besok aku akan menjadi pengawal pribadimu.jadi kita akan terus bersama-sama"
"bagaimana mungkin tubuh kami bisa tertukar begini? "
"benar!aneh sekali"
"tapi di tempat ini segala keanehan dan keajaiban dapat saja terjadi"
"memangnya ini tempat apa? "
"dreamyland"
"dreamyland??? "