bc

Kelahiran Kedua Sang Dokter

book_age18+
148
IKUTI
1.6K
BACA
revenge
love-triangle
family
HE
time-travel
drama
serious
office/work place
affair
like
intro-logo
Uraian

Maya–seorang dokter bedah ternama mengalami kecelakaan tragis yang berhasil merenggut nyawanya. Di sisa akhir hidupnya, dia mendapati sebuah kenyataan menyakitkan, yakni pengkhianatan suami dan sahabatnya.

Mengira hidupnya telah berakhir. Namun, siapa sangka takdir memberinya kesempatan kedua. Maya terbangun di kehidupan masa lalu. Masa sebelum kehancuran hidupnya terjadi. Dengan memanfaatkan ingatan masa depan, Maya merencanakan balas dendam pada suami dan sahabatnya. Kehancuran yang mereka tujukan untuknya akan dikembalikan pada mereka.

Dalam mencapai tujuannya, Maya tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh Handika–suami sahabatnya. Mereka menciptakan permainan penuh intrik. Tidak hanya mengubah masal lalu, mereka juga menciptakan jalan takdirnya sendiri di masa depan.

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1. Pengkhianatan
Seorang wanita berjalan pelan di koridor rumah sakit yang sepi, aroma antiseptik menyengat memenuhi hidungnya. Hari itu, Maya baru saja menyelesaikan operasi yang sulit, yakni operasi transplantasi jantung. Untuk kesekian kalinya, wanita bernama lengkap Maya Santoso–seorang dokter bedah, berhasil menyelamatkan satu nyawa. Namun, tak ada rasa bangga di hati. Meski kinerjanya telah diapresiasi banyak pihak, termasuk keluarga pasien dan pihak rumah sakit yang menaunginya selama 10 tahun ini. Hanya kelelahan dan kecemasan yang tak kunjung reda. Seminggu terakhir ini, Maya merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan suaminya, Dr. Arya Wiguna. Belakangan ini, dia bersikap lebih dingin dari biasanya, dan Karina, sahabat sekaligus koleganya, tiba-tiba menghindar tanpa sebab. Mengenyahkan segala rasa mengganjal di hati, Maya memilih untuk memasuki ruang kerja. Meski, jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00, tetapi tidak ada niatan dari wanita itu untuk pulang. Dia justru meraih satu berkas yang sudah dipersiapkan asistennya. Wanita berusia 35 tahun itu mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Dia merasa percuma untuk pulang. Toh, di rumah dan rumah sakit yang dirasakannya tetap sama, hanya kesendirian karena suaminya jarang pulang. Untuk anak? Mereka belum diberi kepercayaan. Entah apa penyebabnya padahal setelah diperiksakan keadaan dirinya dan sang suami menunjukkan hasil yang normal. Suara pintu di depannya terbuka perlahan, menampilkan sosok jangkung yang terlihat matang. Sosok suami yang akhir-akhir ini jarang ditemuinya dengan alasan sibuk. Arya muncul di ambang pintu ruang kerja disertai senyum kecil tersemat di wajahnya. "Aku kira kamu sudah pulang?" tanya Arya seraya menyilangkan tangan, tatapannya pun tak lepas dari wanita yang masih berkutat di meja kerjanya. "Belum. Besok pagi ada operasi lagi. Aku harus memelajari data pasien ini karena memiliki riwayat darah tinggi," jawab Maya tanpa mengalihkan perhatian. "Jangan terlalu keras bekerja! Nanti malah sakit. Kamu juga harus jaga kesehatan!" Maya menatap Arya sekilas, dilihatnya sang suami masih tersenyum kearahnya. Setelah sekian minggu berjarak, akhirnya dia bisa mendapat perhatian dari suaminya. Namun, perhatian itu seperti tidak tulus, bahkan terkesan dipaksakan. Wanita itu merasa ada sesuatu yang janggal di balik sikap suaminya, tetapi tidak tahu apa itu dan enggan mencari tahu. Sehingga akhirnya memilih mengabaikan segala prasangka yang dirasakannya. "Iya, aku tahu. Tapi ini penting, Arya. Pasienku besok merupakan salah satu orang penting di negara ini. Operasiku harus berhasil!" ucap Maya pada akhirnya. Arya yang memahami karakter istrinya yang selalu optimis dan pekerja keras, tidak lagi mendebat. "Segera selesaikan pekerjaanmu! Setelah itu lekas pulanglah!" Setelah berpesan, Arya berlalu meninggalkan ruangan istrinya begitu saja. Selepas kepergian sang suami, Maya meletakkan berkas yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya. Helaan nafas kasar terdengar di bibirnya. Hubungannya dengan pria itu kian hari kian renggang. Dia seperti asing dengan suaminya sendiri. Setiap kali, berusaha mengajak Arya berbicara dari hati ke hati, dia selalu beralasan sibuk. Badan dan pikiran yang berkecamuk membuat Maya tidak konsentrasi lagi mempelajari berkas pasiennya. Sehingga akhirnya, menutup berkas tersebut dan bersiap untuk pulang. ***** Kedatangan Arya telah ditunggu seorang wanita yang masih mengenakan jas putih di persimpangan koridor. Karina segera menarik lengan pria itu untuk menepi ke tempat sepi seraya memerhatikan area sekitar, untuk memastikan tidak ada yang melihat keberadaan mereka. "Semua sudah siap. Bagaimana, dia udah mau pulang, 'kan?" Wanita itu bertanya dengan nada setengah berbisik. "Belum." Wajah Karina yang semula terlihat antusias, dalam sekejap berubah masam. "Kok belum? Kapan dia pulangnya? Hampir tengah malam ini." Wanita seumuran Maya itu terus mencecar Arya. "Sabar, Karin ... kita tinggal tunggu dan pantau saja." Wanita itu mengangguk dengan terpaksa "Aku takut rencana kita gagal." "Tidak akan. Maya gak akan tau kalau kita yang menyabotase mobilnya. Aku udah rusak CCTV tempat parkir mobil Maya berada." Arya berusaha meyakinkan. Kedua orang terdekat Maya, telah menyusun rencana untuk mencelakai dokter cantik itu. Arya dan Karina telah menjalin hubungan diam-diam di belakang Maya selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, pada akhirnya Karina yang merasa jengah hanya dianggap sebatas simpanan, mulai menuntut Arya untuk lekas menceraikan istrinya, lalu menjadikan dirinya sebagai wanita satu-satunya. Terlebih saat ini, Karina telah mengandung anak pria itu. Permintaan Karina tentu menjadi beban tersendiri untuk Arya. Dia tidak bisa menceraikan istrinya tanpa sebab, demi citra baiknya. Tak dapat dipungkiri, lonjakan karir Maya turut membawa serta namanya. Pria itu sudah terlalu nyaman dengan pujian dan sanjungan dari berbagai pihak sebagai suami dari seorang dokter hebat seperti Maya. Namun, di sisi lain Karina tengah mengandung calon buah hatinya. Anak yang selama ini dia idam-idamkan yang tidak bisa didapatkan dari Maya. Dia tidak ingin buah hatinya ketika lahir kelak tidak mendapat status yang jelas. Sampai pada akhirnya, Karina memberi saran untuk menghabisi Maya dengan cara merekayasa sebuah kecelakaan. Akan lebih baik jika Maya pergi untuk selamanya dan tidak ada lagi yang akan menghalangi hubungan mereka. Nahasnya lagi, Arya dengan mudah menyetujui usulan kekasihnya itu. Sebab dia sendiri pun sudah mulai bosan hidup berumah tangga dengan Maya yang terkesan hambar. Pucuk dicinta ulam pun tiba, wanita yang dinantikan akhirnya menampakkan diri. Maya keluar membawa serta tas hitam yang biasa digunakan untuk bekerja, serta jas putih yang tersampir di lengannya. Arya dan Karina segera menyembunyikan diri di balik sebuah pilar agar tidak terlihat oleh wanita itu. Maya yang memang tidak menyadari kehadiran mereka tampak melenggang dengan santai seraya menyapa ramah beberapa perawat jaga malam yang dijumpainya di sepanjang koridor Dalam jarak aman, dua manusia berbeda gender itu membuntuti Maya secara diam-diam. Tentunya, dengan gelagat yang tidak mencurigakan. Maya tampak santai memasuki mobilnya tanpa menaruh curiga sedikit pun. Tak lama setelahnya, mobil sedan berwarna hitam itu pun tampak melaju meninggalkan rumah sakit dengan diikuti mobil yang ditumpangi Arya dan Karina. ***** Jalanan tengah malam yang lengang membuat Maya menaikkan kecepatan agar cepat sampai ke rumah. Tubuhnya terasa sangat letih setelah melakukan operasi selama berjam-jam tadi. Wanita itu sesekali tampak menggerakkak leher ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan otot-otot yang terasa kaku, ditambah lagi rasa kantuk yang mulai menggelayuti. Maya yang tidak terlalu fokus mengemudi tidak menyadari jika dari arah berlawanan ada sebuah truk tengah melaju dengan kencang. Sorot lampu dari arah depan berhasil menyilaukan pandangan dan membuyarkan fokus Maya saat mengemudi. Kaki wanita itu sontak menginjak rem. Namun, anehnya tidak berpengaruh sama sekali pada laju mobilnya. Mobil yang dia kemudikan masih melaju dengan cepat. "Rem mobilku blong!" teriak Maya dengan panik, sementara jarak truk di depannya semakin dekat. Maya yang tidak bisa berpikir panjang lagi pada akhirnya membanting setir ke arah kiri untuk menghindari bertubrukan dengan truk tersebut. Suara decitan yang berakhir dengan hantaman terdengar nyaring di kesunyian malam. Mobil yang dikendarai Maya berakhir menabrak sebuah pohon besar setelah menghantam pembatas jalan, disertai asap yang mengepul. Maya masih bertahan di sisa kesadarannya. Kepalanya bertumpu sempurna pada setir kemudi disertai bau anyir yang mulai tercium. Cairan berwarna merah gelap tampak membasahi kepala bagian depan. Tubuhnya terasa sangat sulit untuk digerakkan. Samar-samar, telinganya mendengar langkah orang mendekat berharap itu adalah warga yang akan menolongnya. "Bagaimana dia sudah mati belum?" Suara seorang wanita yang sangat dia kenal menyapa pendengaran, dan itu suara Karina. Dalam keremangan pandang, dia bisa melihat siluet tubuh pria berkemeja biru mendekat dan itu adalah Arya. "Tidak bergerak, Kar. Aku rasa dia sudah mati, luka di kepalanya lumayan parah mustahil untuk selamat." "Ya udah, cepat pergi! Sebelum ada yang melihat kita. Mobil ini sepertinya akan terbakar, asap di kap depan banyak banget." Bagai kerbau yang dicocok hidungnya, Arya bergerak menjauh tanpa menyentuh badan mobil sedikit pun. Maya masih bisa melihat kepergian sang suami di ambang kesadaran yang tersisa. Air mata mengalir deras membasahi pipi tanpa diminta bukan karena luka dirasakan pada sekujur tubuhnya, melainkan luka hati yang diakibatkan pengkhianatan. Sakit yang dirasakan menjadi berkali-kali lipat. Orang yang paling dekat dengannya justru tega mengkhianatinya, bahkan merencanakan kematiannya. Pada akhirnya, Maya tak pernah sampai ke rumah. Tabrakan mobil membuat tubuhnya hangus, terperangkap dalam puing-puing besi yang terbakar.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook