Berpikir Berlebihan

882 Kata
Sebulan sudah berlalu, setelah pertanyaan terakhir yang ku ajukan ke Elle membuat ku malu,aku tidak pernah lagi menanyakan tentang Natha dan di bulan ini ketua kelas kami mengajukan perjalanan untuk kelas kita, yang bertujuan agar kita lebih dekat dan mudah bekerja sama dalam pelajaran. Kebetulan pelajaran terakhir kosong jadi kita isi untuk melakukan vote.Akhirnya teman teman ku banyak yang menyetujui rencana itu. "Okey, karena vote lebih banyak yang menyetujui maka semua murid di kelas ini harus mengikuti acara ini ya" ujar ketua kelas si Bima Beberapa anak sangat senang, dan aku? Jujur aku kurang berminat dengan acara ini, tapi aku harus tetap suportif untuk menghargai acara yang sudah dibuat oleh teman-temanku. "Acara dilaksanakan hari sabtu saat kita libur,kumpul di taman sekolah jam 9 pagi ya" kata Resa sekertaris kelas ku "Lo ikut nath?" Tanya Elle Aku mendengar Elle bertanya kepada Natha "Ikut donggggg, gue suka acara kayak gini,biar bisa saling kenal harusnya orang kayak Seshil ikut" kata Natha Aku mendengar Natha menyinggungku tapi aku mencoba untuk mengabaikanya, karna menurut ku untuk apa berurusan dengan orang seperti Natha "Haha Seshil pasti ikut lah, dia orang yang suportif, kenapa kalian ga berangkat bareng aja? Jadi Sashil gaperlu dianter supir nya,yakan shil?"Tanya Elle Aduh apa lagi ini, kenapa seshil selalu punya ide yang aneh, sungguh gak membantu sama sekali,lebih baik aku dianter pak Yanto supir ku dari pada harus berangkat bareng Natha. "Ha? Aku? Bareng Natha? Ya gak maulah, lebih baik sama pak Yanto atau bisa sama anak lain dikelas ini" jawab ku judes " Hahaha gua juga gamau sama lo kali onta, kepedean banget si lo seshil" jawab Natha meledek. " Aduhh gue cuma kasih saran aja kalo kalian gamau yaudah, lagian gitu aja ribut" ujar Elle Bell sekolah tiba-tiba berbunyi menandakan waktu pulang.Semua anak di kelas membereskan meja mereka dan bergegas meninggalkan kelas. "Non seshil ayo kita pulang, apa ada yang ketinggalan non?" Tanya pak yanto saat melihatku sedang berdiri di depan gerbang sekolah "Engga pak, papah dan mamah ada dirumah pak?" Tanya ku saat sedang memasuki mobil "Oh ada non tadi mamah dan papah non seshil pulang cepat karena meeting di cancel" jawab pak Yanto mejelaskan Aku hanya diam mendegar jawaban dari pak yanto, menatap jalan dengan mata yang kosong dan memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu untuk aku pikirkan, seperti "Apakah Natha punya pacar?" Tiba tiba saja pertanyaan itu masuk kedalam fikiranku. Aku juga tidak mengerti kenapa tiba-tiba aku memikirkan tentang Natha sepanjang jalan. "Non sudah sampai silakan turun" Kata pak Yanto Aku menunjukan wajah terkejut "Kenapa non kaget? Maaf non daritadi non sepertinya banyak pikiran,apa non ada masalah? Tanya pak Yanto "Oh engga pak, aku cuma kaget aja,makasih ya pak" jawab ku Grekk.. suara pintu terbuka, ternyata bi Asih. "Sudah sampai non, mau langsung makan atau mandi dulu?" "Hmm mandi dulu bi aku lagi males makan nanti aja ya, oiya bi mamah dan papah dimana?" Tanya ku "Mamah dan papah ada di atas non" jawab bi Asih Aku langsung berlari ke atas dan mendengar ada keributan dari kamar mamah dan papah "Oh kamu punya wanita lain? Kalo gitu kita bercerai aja mas, biarkan seshil pergi sama aku" Plakkk, suara tamparan yang terdengar, papah menampar mamah. Aku yang mendengar semua itu melarikan diri ke kamar,membanting pintu dan menguncinya. Dari dulu mamah dan papah selalu meributkan ada wanita atau pria lain, kenapa mereka gabisa seperti dulu aja? Kenapa mereka bersama jika mereka tidak bisa saling mencintai dan mempercayai, kenapa harus aku yang dijadikan alasan untuk mereka bertahan dan tetap bersama. Padahal dari dulu aku sudah biasa mereka tinggal sendirian, cuma ada pak Yanto dan bi Asih yang menjaga ku,mereka selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Aku menangis dan berpikir"kenapa harus aku yang berada di posisi seperti ini" "Non seshil makan dulu non,dari pulang sekolah non belum makan, nanti sakit loh non" terdengar suara bi Asih dari luar sambil mengetuk pintu. Aku terbangun ternyata aku ketiduran setelah menangis "Iya bi nanti aku keluar" jawab ku Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan turun kebawah untuk makan "Bi disini aja temenin aku, bibi udah makan? Mamah dan papah kemana bi" tanya ku yang sedang menikmati masakan yang dibuat bi Asih "Iya non,bibi sudah makan, hmm mamah dan papah non Seshil tadi pergi menggunakan mobil yang berbeda" "Hmm its okay bi, masih ada bibi yang selalu temenin aku, bi besok aku ada acara dari kelasku, tolong bangunin aku ya bi aku takut kesiangan" kata ku "Baik non Seshil" jawab bi Asih Malam ini sangat dingin karena tiba tiba hujan turun.Aku suka sekali hujan walaupun aku sendiri,jika hujan turun aku merasa tenang tanpa beban. "Non bangun sudah pagi" teriak bi Asih " iya bi aku sudah bangun" jawab ku Pagi ini cuaca nya bagus sekali, aku harus segera mandi dan berangkat ke sekolah. Saat aku menuruni satu persatu anak tangga yang ada dirumahku tiba tiba terdengar suara papah memanggilku. "Seshil kamu papah yang anter ya? Biar pak Yanto nanti yang jemput" kata papah "Gausah pah, aku kan sudah biasa sama pak Yanto" Papah langsung terdiam beku saat aku menjawab tawaranya seperti itu. Mungkin papah sedih melihat anak satu-satunya begitu mengabaikannya.Aku mencoba untuk biasa saja melihat ekspresi wajah papah agar papah tau jika selama ini dia terlalu sibuk dengan duniannya. "Ayo pak yanto kita berangkat" kata ku " baik non,mari pak" jawab pak yanto sambil pamit kepada papah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN