"Mulai lagi sama Adit, gimana? Mau?" Dan bibir Dina tak tahan untuk tak tersenyum tiap mengingatnya. Bukan 'gue' tapi 'Adit'. Itu yang membuatnya terkesan. Meski lelaki itu hanya berkata untuk memulai berteman lagi seperti dulu sekali saat mereka benar-benar baru pertama kali berkenalan. Walaupun saat itu, keduanya tak pernah punya rasa sama sekali. Tapi tak masalah bagi Dina, mungkin memang jalan terbaiknya harus begini. Kalau ia pikir-pikir lagi, bukan kah ini terdengar manis? Ihiy! Senyam-senyum yang berupaya disembunyikan itu nyatanya lolos juga dari bibir. Fasha yang bergabung untuk menyiapkan makan siang bersamanya, berdeham lantas melihat ke arah Adit yang ternyata sedang menatap Dina. Dari situ, Fasha tertawa tanpa suara. Dina? Cuma menahan senyum tanpa melihat Adit karena fokus

