bc

Fake Marriage END

book_age18+
2.2K
IKUTI
12.6K
BACA
contract marriage
arranged marriage
arrogant
goodgirl
CEO
drama
sweet
bxg
mxb
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Relisha tak pernah menyangka kalau pekerjaannya sebagai pengasuh anak menjadi awal drama yang diciptakan Ken.

Ken memperkenalkan Relisha sebagai calon istrinya dan dia mengakui Relisha sebagai istrinya di depan banyak orang termasuk Olivia mantan istri Ken.

Seiring berjalannya waktu Relisha bersimpati pada Poppy yang mulai menerima kehadirannya sebagai ibu tiri. Dia merasa bersalah telah membohongi Poppy namun di sisi lain Relisha cukup menikmati perannya sebagai istri Ken.

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
Demi membiayai kuliah S2nya, Relisha akhirnya memilih bekerja sebagai pengasuh anak berusia 8 tahun bernama Poppy. Bukan tanpa alasan Relisha memilih pekerjaan sebagai pengasuh anak. Di sini ayah Poppy—Ken membolehkan Relisha bekerja sambil kuliah. Relisha bisa saja bekerja di perusahaan swasta atau dimana pun tapi mengingat menjadi pengasuh Poppy lebih mudah karena hanya perlu mengawasi anak itu, Relisha akhirnya memilih pekerjaan sebagai pengasuh anak. Dan lagi, gaji yang ditawarkan Ken begitu menggodanya. Ken menawarkan gaji dua puluh lima juta sebulan. Angka yang fantastis sebagai pengasuh anak! Kalau dia bekerja di perusahaan swasta belum tentu Relisha mendapatkan gaji sebesar itu mentoknya sekitar lima juta. Ken baru saja mentansfer gajinya selama sebulan dan hari ini Ken meminta Relisha mulai bekerja. Ken menyuruh Relisha untuk tinggal di rumahnya. Saat Reslisha sampai di rumah mewah Ken yang didepannya dipenuhi patung-patung kuda—menurut Relisha patung-patung kuda ini tidak memiliki arti apa pun dan hanya mengganggu pemandangan saja. “Perumahan elite,” gumam Relisha saat itu sebelum grup kelasnya berisik dan memberitahu kalau dosen yang tadi berniat tidak masuk akhirnya masuk sehingga Relisha buru-buru meninggalkan rumah Ken. Ken tidak mempermasalahkannya asal saat Poppy membutuhkan Relisha, Relisha ada untuk Poppy. “Ken,” Relisha tanpa merasa bersalah memanggil nama bosnya dengan hanya namanya saat untuk kedua kalinya dia bertemu dengan Ken. Ken mendongak setelah sekian lama menatap file-file di atas mejanya. “Ya,” sahut Ken. “Kamu bilang hari ini kita akan menjemput Poppy kan?” Relisha mempermainkan resleting tasnya. Dia selalu melakukan itu ketika sedang tegang. Dia tidak punya alasan untuk tidak tegang ditatap pria muda yang menurutnya setara dengannya tapi sudah sangat mapan dan memiliki seorang putri kecil. “Oh ya, aku lupa.” Jawab Ken santai. Ken memiliki bulu mata lentik yang menambah keindahan matanya yang berbentuk seperti mata almond. “Emm, sebelum itu kamu perlu mendatangani kontrak kita.” Ken menyerahkan surat yang berisi perjanjian selama bekerja di rumah Ken. Relisah sangat percaya pada Ken, dia tidak membaca kontrak itu dan langsung mendatanganinya. “Kita jemput Poppy sekarang?” Relisha tidak ingin berlama-lama berduaan di ruangan kerja Ken. Ini membuat dia tidak tenang. Entah kenapa tapi itulah yang dia rasakan. Relisha tahu lowongan sebagai pengasuh putri Ken dari Soraya. Teman kampusnya yang baru menginjak semester 7 dan masih berjuang meraih gelar sarjananya. Di kelas, Relisha tidak memiliki teman karena kebanyakan yang mengambil magister itu orang-orang yang sudah berumah tangga dan memiliki pekerjaan penting. Hanya dia dan beberapa teman lainnya yang pengangguran dan seumuran. Rata-rata di dalam kelasnya adalah orang-orang yang sudah menginjak kepala tiga. Soraya adalah wanita berambut curly cokelat terang. Kulitnya putih dan make upnya selalu full color. Dia dan Ken adalah saudara jauh. Nenek Ken dan Nenek Soraya kakak beradik. Meskipun memiliki karakter yang agak gila tapi Soraya adalah anak baik. “Poppy pulang jam sepuluh. Sekarang masih jam setengah sepuluh.” “Apa sekolah Poppy dekat dari kantormu, Ken?” “Ya.” Sahutnya dingin. Ken sibuk dengan file-filenya lagi dan Relisha merasa diabaikan. Soraya bilang Ken adalah seorang pekerja keras meskipun dia lahir dari keluarga kaya. Dulu saat masih sekolah Ken pernah bekerja di pom bensin hanya untuk memenuhi keingintahuannya mendapatkan uang dari pekerjaan tanpa embel-embel keluarganya. Ken menikah dengan Olivia tujuh tahun lalu. Olivia adalah wanita karir yang lebih mementingkan karirnya dan pencitraan dibandingkan keluarganya sendiri sehingga Ken memilih berpisah dari Olivia. Hak asuh Poppy jatuh kepada Ken karena Poppy memang lebih nyaman bersama Ken. Poppy bahkan enggan setiap kali Olivia menjemputnya saat hari Jumat atau weekend. Ken memberikan jatah pada Olivia untuk bertemu Poppy hanya pada saat hari jumat atau weekend. Selepas perpisahannya dengan Ken, tiga bulan kemudian Olivia menikah lagi dengan seorang produser film yang memiliki dua orang anak. Anak yang pertama berusia 17 tahun, dia selalu sinis pada Poppy dan anak kedua berusia 7 tahun yang sama sinisnya dengan anak pertama. Relisha mulai terlihat bad mood karena Ken seakan tidak menganggapnya ada. Dia memilih mengambil permen karet di tas dan mengunyahnya. Mau mengobrol pun rasa-rasanya enggan melihat Ken tampak fokus dengan berkas-berkasnya. “Kamu kuliah S2 ambil jurusan apa?” tanya Ken saat Relish hendak memasukkan permen karet ke dalam mulutnya. Relish akhirnya memilih untuk memasukan kembali permen karet ke dalam bungkusnya kemudian ke tasnya. “Manajeman.” Ken mengangguk tanpa menatap Relish. “Sebelumnya kamu harus tahu mengenai putriku.” Ken mulai bicara lagi setelah meletakan berkasnya ke dalam tumpukan berkas lainnya. “Soraya sudah memberitahuku. Dia bilang, Poppy anak yang baik dan manis. Poppy sangat menyukai binatang seperti anjing dan kucing. Ibunya membelikannya kucing angora asli dari Turki. Dan Poppy sangat mencintai kucingnya. Dia juga meminta untuk dibelikan burung kakak tua setelah menonton video yang menunjukkan burung kakak tua berjoget.” Hening. Ken hanya menatap Relis tanpa mengomentari perkataan wanita berambut hitam legam yang tergerai natural itu. “Oh ya, katanya bulan juli ini Poppy berulang tahun yang ke delapan kan? Soraya banyak cerita tentang Poppy. Aku tahu aku pasti menyukainya. Aku melihat poto-poto dan videonya sewaktu kecil.” “Bagus kalau kamu sudah tahu tentang putriku. Ayo, kita jemput Poppy.” Relis mengangguk girang.                            Yang dibayangkan Relisha tentang Poppy adalah anak manis yang baik, pendiam dan penyayang binatang. Memiliki banyak teman karena kekayaan buyut dan keluarganya. Hidupnya sangat indah karena memiliki banyak sekali mainan dan bisa pergi kemanapun yang dia mau. Tapi, Relisha tahu kekurangan dari hidup Poppy adalah perceraian orang tuanya. Tentang Ken, Soraya tidak banyak cerita. Selain seorang pekerja keras, dingin dan cuek. Ken tidak seperti pria lainnya yang gampang jatuh cinta dan mudah tertarik pada wanita yang hanya mengandalkan kecantikan dan keseksiannya. Ken berlajar dari pengalamannya dengan Olivia bahwa wanita sesempurna Olivia yang begitu peduli pada alam dan kepunahan hewan langka bisa membuatnya muak karena lebih mementingkan hal lain dibandingkan Poppy yang membutuhkan kasih sayangnya. Ken dan Relisha menunggu Poppy di dalam mobil dengan keheningan. Relis merasa ingin menulis sesuatu tentang hari ini kalau bosnya tidak enak. Ken benar-benar seperti manusia robot. Dia bahkan tampak tak mempedulikan apa pun selain ponselnya. “Apa itu Poppy?” Relis menunjuk anak kecil dengan kuncir kuda dan tas ransel warna biru gelap. Kulitnya putih dan dia tampak sangat menggemaskan meskipun dalam keadaan cemberut. “Ya, itu Poppy.” “Dia seperti sedang kesal.” Kata Relisha sembari memperhatikan wajah Poppy. Ken tidak mengomentari perkataan Relis. “Bagaimana harimu, Sayang?” tanya Ken menoleh ke belakang saat Poppy masuk ke dalam mobilnya. “Not good. Alwasy.” Jawabnya tanpa menatap Ken. Matanya menyipit ketika wajah Relisha menoleh ke belakang dan tersenyum kepadanya. “Apa ini calon istrimu, Dad?” tanya Poppy tanpa membalas senyuman Relis. “Oh, b—“ “Ya,” sahut Ken cepat-cepat. Relisha menatap tak percaya atas apa yang Ken katakan. Calon istri? Ken mengedipkan sebelah mata pada Relisha sebagai isyarat untuk mengiyakan. Relisha tampak pasrah. Bukannya Soraya bilang pekerjaannya adalah sebagai pengasuh anak bukan sebagai calon istri seorang pria kan? *** 

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook