99. Hadiah Perpisahan

1658 Kata

“Makan dulu, baru minum obat,” bilang Arnold. “Hm. Aku tidak sedang ingin makan,” bilang Elsa merajuk. “Makanlah. Tiga sendok pun tidak papa.” Menuruti kata Arnold, Elsa makan. Hanya sedikit. Benar-Benar hanya tiga sendok sebelum meminum obatnya. “Arnold?” “Iya?” “Kamu sibuk kan? Kenapa masih mau luangin waktu datang menemuiku?” “Hehe. Beruntungnya aku kerja di tempat sendiri. Jadinya bisa pulang pergi sesukaku. Ada karyawan lain juga sih.” “Arnold?” “Hm?” “Aku akan tidur. Kamu lakukan sesukamu. Jika kamu ingin meniduriku pun aku tak masalah, asal jangan pergi sebelum aku bangun.” “Haha. Elsa, kenapa begitu? Tidurlah. Aku tidak akan menyentuhmu. Tidurlah.” Elsa mencoba untuk percaya. Rebah di sofa depan Arnold. ** Tidur Elsa tak nyenyak, keringat dingin basah di pelipisnya. B

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN