Kesadaran Elsa timbul tenggelam. Sekujur tubuh gadis itu bergetar menggigil. Tangan Elsa yang menggenggam ponsel, membeku kaku. Bibirnya membiru. Kulitnya memucat dengan pembuluh darah yang membiru.
Elsa sudah benar-benar kehilangan kesadaran saat beberapa jam kemudian Adam datang. Elsa samar mendengar Adam memanggil-manggil namanya.
“Elsa, Elsa, bangunlah.”
Air mata Elsa sebagai balasan. Ia tak mampu lagi merasakan saat Adam membuang topi rajut basah dari kepalanya ke lantai kayu, melucuti jaket basah Elsa sebelum memakaikan mantel hangat miliknya. Ponsel Elsa di tangan gadis itu Adam amankan sekalian.
Adam mengeratkan gigi saat mengangkat tubuh dingin Elsa dalam gendongan, membawanya ke mobil.
Adam tahu, besok pasti tagihan denda e-tilang mobil pamannya akan membengkak besar, tapi d
