17. Mencurigakan

1653 Kata

Kanya masuk ke kamar Radit dengan muka tertekuk dan sedikit menahan amarah. Aila dan Radit yang sedang bercanda pun seketika menghentikan tawa. “Mama kenapa?” tanya Aila. “Angga baru saja ke sini. Dia memang laki-laki yang tidak peka dan tidak tahu diri ya, kak. Dengan entengnya dia berkata tidak ingat buat kesalahan apa sama kamu. Dia barusan mau ngajak kamu makan siang tapi mama dengan tegas tidak mengijinkan kamu untuk keluar sama dia lagi,” tegas Kanya. “Mama nggak habis pikir. Ya Allah. Radit!! Kamu jangan sampai jadi laki-laki yang seperti itu, ya!!” Aila dan Radit mengangguk bersamaan. Dalam hati Aila, ia sedikit berbunga karena Angga masih ingat akan dirinya. ‘Bangun, Ai. Jangan jadi perempuan bodoh deh,’ peringat batinnya. ‘Cuma gitu saja kamu sudah seneng dan luluh. Sedang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN