Wanita Super Star

1138 Kata
Semakin larut Eiji dan Kayshifa dalam obrolan mereka lalu tiba-tiba pria yang Kayshifa tunjuk tadi berdiri dan berjalan ke arah mereka. Kayshifa sudah merasa hal buruk akan terjadi layaknya badai datang di ketenangan siang hari. Setelah di depan meja tempat Eiji dan Kayshifa, pria itu mulai mengayunkan tangan kanannya pada kepalanya, kemudian merapikan rambutnya. Dia sedikit nyengir, tampaknya ia dari tadi memperhatikan Eiji dan cewek superstar yaitu Kayshifa.  Secara ideal, pria berambut klimis ini memiliki paras yang tak kalah keren dengan Eiji. Ia memiliki rahang yang kuat serta alisnya yang tebal menandakan ia bagai keturunan bangsawan.  Lalu ia memotong pembicaraan Eiji dan Kayshifa, “Kadang angka genap tidak seindah yang bayangkan, dari itu izinkan aku memperkenalkan diri dan menjadi teman kalian.” Nicholas Albern lahir pada 26 Februari 1997 di sebuah rumah sakit Angkatan Laut Almirante Nef, Valparaiso, salah satu kota tertua di Chile. Nicholas kecil tumbuh jadi anak yang hiperaktif sampai orang tua dan guru SD-nya kewalahan. Mereka percaya energi Nicholas yang berlebihan itu karena ada gangguan medis serius. Pola makannya diatur. Ketika itu tak manjur, ia diberi obat Ritalin selama 3 bulan. Ditengarai, pemberian Ritalin menjadi interaksi pertama Nicholas dengan obat-obatan yang memicu adiksinya pada n*****a ketika remaja.  usia 14 tahun, Nicholas mulai membuat film sendiri menggunakan kamera milik orang tuanya. Tahun berikutnya ia membuat film yang diberinya judul Nichol life. Film itu membuat orang tuanya risau pada sisi kelam anaknya. Kepada teman sekolahnya yang menyarankannya jadi artis, Nicholas juga pernah bilang, “Aku akan menjadi seorang musisi superstar, lalu bunuh diri dan melebur dalam tirai kebaikan.” Nicholas tergolong percaya diri.  Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri.  Orang ini juga bicara apa adanya dan tertarik secara fisik pada orang lain.  Di umur 17 tahun, Nicholas akhirnya di rehabilitasi setelah hampir meninggal akibat kecanduan n*****a dan ia berhasil menciptakan lagu-lagu bergenre slow Rock dengan arah lirik pada pemberontakan, cinta dan Tuhan. Eiji agak tersenyum, ia terlihat lebih menghargai pria yang mengaku tinggal di Resorts The Ranahan, Breckenridge. Sedangkan Kayshifa, seolah-olah ia paham bahwa pria tanpa di undang itu adalah seorang yang sombong. Kayshifa mengetahui dari penampilan dan cara dia berinteraksi pada mereka. Apalagi ketika di lihat wajahnya, pasti kita akan menyimpulkan bahwa dia memang yang suka berbohong atau melebih-lebihkan cerita. Kayshifa pun menanggapi “Aku mencium aroma keangkuhan pada kamu. Kami tidak berkenan menerima teman seperti itu. Maaf.” Nicholas tertawa pelan, ia Sahut “Aku menyukai wanita dengan indra Penciuman yang tajam seperti kamu. Jadi mari kita berteman sang bintang!” di dalam benak Nicholas, wanita yang kerap kali ia lihat di siaran tv itu mengundangnya untuk berkenalan. Karena ketika tadi Kayshifa menunjuk ke arahnya ia merasa kehadirannya di tunggu untuk menemani cewek manis berbibir merah itu.  Lain dengan Eiji, ia tak seperti Kayshifa yang memperlihatkan jarak bahwa ia tidak ingin berteman dengan pria berambut klimis yang dari tadi tersenyum di depan mereka itu, Eiji seperti sebuah mentari pada pagi hari, ia memberikan kehangatan dan mempersilahkan Nicholas bergabung dalam lingkaran obrolan mereka. “Terima kasih kawan,” ucapnya pada Eiji, kemudian ia duduk di pertengahan mereka. Tanpa izin terlebih dahulu, tangannya mengambil gelas berisi cappucino milik Eiji kemudian ia minum pelan. Mencicipi cappucino itu, ia langsung membual dan mengatakan bahwa cappucino milik teman Jepangnya itu lebih enak dari teman Meksikonya. Katanya, setiap kali ia berdiam diri di suatu meja dengan kawan-kawannya, mengobrol dan mengopi, baru kali ini ia merasakan skim atau s**u dalam cappucino takarannya sama, tak seperti biasanya ketika ia mengopi yang membuat ia ingin mengonsumsi satu dua batang rokok.  “Apa yang kamu inginkan?” tanya Kayshifa secara tegas padanya. “Tidak ada. Aku sudah memiliki segalanya. Aku telah tinggal di Resort cantik di The Ranahan. Memiliki beberapa album musik meski belum selaris dan tak terkenal seperti Nona, aku percaya diri bahwa suatu saat aku dan Nona manis akan berkumpul di acara tv yang sama,” sahutnya sambil mengedip-ngedipkan matanya. Kayshifa mulai risih, ia kira Nicholas tak sopan padanya. Lalu ia pun menegaskan agar Nicholas menghentikan tindakannya itu. Namun semakin ia memandang Kayshifa, matanya semakin ia kedipkan. Kayshifa mulai jengkel dan ia tampar Nicholas, tetapi Nicholas sigap dan ia tangkap tangan Kayshifa lalu ia putar dan ia cium punggung tangannya. “Aku tahu Nona manis menyukai ku tetapi biarkan cinta yang bertindak jangan nafsu,” ucap Nicholas sambil senyum Eiji tahu bahwa Kayshifa marah terhadap kelakuan Nicholas akhirnya ia menengahi.  “Hei Bung. Apa yang terjadi denganmu? Aku lihat kamu selalu mencari masalah dengan orang yang tidak kamu kenal.”  Nicholas pun melepaskan tangan Kayshifa dan menoleh ke arah Eiji. Ia langsung menunduk ketika Eiji memandangnya dengan tajam.  Kemudian ia berbicara dengan nada pelan sambil menggelengkan kepala, serasa ia merasa bersalah “Maaf Bung, maaf. Entah kekurangan apa yang ada padaku, telah lama aku mencari teman baik yang selalu percaya padaku tapi aku tak pernah temukan hal itu. Aku beberapa kali merubah karakter dan kebiasaan ku hanya untuk dianggap sama dengan mereka tetapi aku di anggap sebagai manusia aneh lalu di caci maki. Aku mulai frustrasi dan sempat berbicara dengan tembok, tv, dan beberapa sayuran yang aku masak sendiri. Wajah ku pucat, tak ada senyum di wajahku selama beberapa tahun. Hingga aku menyadari bahwa satu-satunya cara menghilangkan kepedihan yaitu berbuat gila hingga orang-orang membuat ku gila. Aku sudah mengakui bahwa seumur hidup aku tidak akan mendapatkan teman sejati yang benar-benar peduli denganku.” “Angkat kepalamu, aku dan Kayshifa tidak mau berteman dengan seseorang yang ketika berbicara tidak melihat ke arah teman di depannya,” ucap Eiji. Nicholas pun mengangkat kepalanya pelan. Terlihat di sekitar hidungnya ada sedikit air mata.  “Dengarkan cerita ku sebentar Bung, setelah itu kamu boleh memutuskan ingin berteman dengan kami atau tidak. Paham?” lanjut Eiji, “Paham,” sahut Nicholas. “Aku tidak tahu apakah yang kamu katakan tadi adalah bualan atau tidak, kami tidak ingin mendengar itu lagi. Dan meski kamu memiliki dan tinggal di gudang harta, kami sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya. Aku teringat salah satu cerita kuno, bahwa di suatu desa ada seorang pria yang mengamati pergerakan daun putri malu. Ia amati terus menerus hingga ia lupa waktu, namun ia tak menemui perubahan pada daun itu padahal yang dia ingat bahwa tanpa sengaja ia pernah membuat daun itu bergerak melengkung. Hingga seratus hari ketika ia mulai frustrasi, ia pun mengucapkan salam pada daun itu lalu menyentuhnya dan ternyata apa yang ia cari akhirnya ia dapatkan.  Lalu apa yang bisa kamu petik dengan cerita kuno itu?” tanya Eiji menatap Nicholas dengan serius “Sabar,” ucapnya  Eiji menarik napas panjang, lalu ia mengucapkan “Bukan hanya itu, bahwa tindakan yang salah tidak akan pernah membawa kamu pada impianmu. Jadi, lakukanlah sesuatu yang benar hari ini supaya impianmu tercapai.” Mendengar itu, Nicholas menganggukkan kepala dan Kayshifa tersenyum lebar sambil tepuk tangan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN