Aku langsung duduk dan sejenak membatu. Pikiranku berputar-putar ketika Aleksei datang dengan 10 temannya yang berhoody gelap, lalu menyalamatkan perusahaanku. Mengapa aku tak menaruh curiga sedikit pun? Dan Luna? Dia ... Aku menghela nafasku. Mungkinkah Luna juga salah satu bagian dari Aleksei dan komplotannya? Tapi .... Tak mungkin! Lunaku rajin ibadah. Dia pun juga tak pernah kutemukan serius di depan laptopnya. Lunaku hanya sibuk memasak! "Apalagi yang kamu tahu?" tanyaku kembali setelah di antara kami tak ada suara. "Aku tak tak tahu lebih dalam. Mereka tinggal berpindah-pindah. Mereka bergerak di bawah tanah," ujar Benjiro lagi. Aku diam. "Bagaimana kau bisa mendapatkan fotonya? Dia sudah menikah?" "Itu ... Itu ..." Aku kebingungan menjawabnya. "Aku tak tahu

