BAB 40_KALAH

976 Kata

Perlahan Aleksei menyalakan komputerku. Ternyata layarnya sudah muncul kembali seperti semula. Fotoku bergandengan dengan Luna, dengan senyum lebar dan mata yang berbinar. Pose ketika kami menikah. Seketika perasaanku jauh membaik. Seperti meneguk air yang nyata, bukan sekedar oase. Melihat layar komputerku menyala, aku seperti melihat cahaya kehidupan. "Data-data sudah kembali pulih, Pak! Semua sudah berbalik normal!" teriak karyawanku. Aku bernafas lega. Tiba-tiba senyumku terukir begitu saja. "Ciiih ... udik," cebik Aleksei melihat layar, lalu disambut oleh cubitan Luna. Aku merasa tak keberatan sama sekali, biar laki-laki itu tahu rasanya dicubit istriku. Aleksei meringis. "Itulah yang tiap hari kurasakan, selalu dicubitnya dengan tangan kecilnya itu!" seruku mencoba mendekati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN