serentetan hukuman
22 januari aku tak sendiri
aku berteman iblis,yang baik hati..
jalan berdampingan,tak pernah ada tujuan..
membelah ma..
STOP! STOP!
"Aira!. sebenernya kamu tuh nyadar ga sih?kamu itu sedang di hukum.kamu ga bawa keranjang anyaman ,ga bawa tugas dan kamu juga ga melaporkan ringkasan berita sore kemarin.Tapi sepertinya kamu ga ngerasa salah ya.!?kok bisa sih,di hukum tapi asyik banget nyanyinya.kamu ga malu ya,di suruh duet ama anak cowok?"Sungut senior kelas 11 yang bernama werda.
Ampun..ini orang ngomel panjang bet yak.tadi pagi sarapan apa yak?
Bukannya fokus ke werda.Aira malah sibuk memikirkan semangat Werda yang ngomel panjang kali lebar.
"Aira!!kalau di tanya itu jawab.bukan malah diem aja.kamu ngeledek saya?kamu ga usah sok kecakepan ya.."
aiih..ni orang mirip petasan banting yak.pedesnya ngalahin sambel merco n.
"Ee..bukan kak.saya ga berani kurang ajar sama kakak.saya kira kakak masih pingin memberi saya nasehat."
"Gini ya kak.saya sebenernya sudah ngerjain tugasnya kak.Tapi,berhubung saya lupa.jadi tidak saya bawa.Rumah saya jauh lho kak.saya anak luar daerah.lumayan juga lho..14km."
"Halah,alasan kamu."balas Wirda
"Sudah-sudah.Aira,kamu boleh duduk.silakan balik ke bangku kamu."Sela Bisma.Teman seangkatan Wirda.
"Aira!Kamu tadi nyanyi lagu bisa kompak gitu ama temen kamu?
kamu dah lama kenal ya,katanya kamu anak luar daerah.Tapi kamu ngga grogi juga duet ama anak cowok.Dan...itu lagu,kayanya bukan dari jaman kita deh.Itu lagu jaman jebot"
"Eh,kak Bisma..saya harus jawab yang mana dulu?
panjang banget nanyanya."
"Oi Bisma,kita masih berdiri di depan lho..masih ngasih materi buat baris berbaris nanti sore.lha elo malah asyik ngobrol ama tuh bocah."Vebra ngomong sambil berjalan ke arah Bisma.
"eh Vebra,lha loe kenapa nyamperin Aira juga.ngeselin banget sih kalian" keluh Wirda pada kedua temennya.
Tok..tok..tok..
"Eh,kak Fatih.iya,sebentar.
anak anak sebentar lagi keluar.5 menit lagi mereka siap kelapangan."Wirda menginformasikan pada Fatih perihal anak kelas X Yang belum keluar menuju lapangan.
Kenapa bukan kak Fatih and the genk aja seeh..yang kasih materi hari ini.kalau mereka kan ga galak.ga jutek juga.Manis malah.Eh..kok manis sih.Tapi kak Fatih emang Manis..hi..hi..
Batin Aira yang jadi kacau karna liat senyum Fatih
"Lari! lari!..cepat baris kelapangan."seru Bisma pada anak kelas X.
"loe kok gak lari Aira.loe mau di hukum lagi hah?"
"Ish..Bisma! mikir dong.gimana mau lari coba?itu lorong sempit cuma lebar 1 meter.dan gue harus desek desekan biar ga di omelin?ogah banget!
secara ya,mau di buru buru kaya apa juga.tetep aja kita harus antri lewatin lorong.yang ada cepet kaga.sumpek iya."sungut Aira dengan bahasa Loe-gue ke Bisma.Aira tidak lagi memakai Saya-kamu lagi.karna dia sadar,sekarang anak kelas X sedang di kerjain oleh senior kelas Xl.
"ish,Aira.."
cengir Bisma karna merasa ketahuan telah mengerjai anak kelas X.
"Ra,..disiplin itu harus.Dan menghormati senior itu bagian dari etika."
Aira tidak menanggapi omongan Bisma.ia memilih masuk ke barisan dan meninggalkan Bisma.
Kapan kelarnya,nyautin senior iseng.Batin Aira
"oh..ini yang namanya Aira?"Tiba-tiba suara itu sudah terdengar di samping Aira.
"Aira sini.kamu keluar barisan bentar.Sepertinya baris-berbaris kamu perlu di perbaiki."
set dah..ni bocah siapa lagi sih.Mana perut gue laper..gegara si werda ngomel.jadi ga sempet makan.keluh batin Aira.
"Siap grak!
istirahat di tempat grak!
balik kanan grak!
jalan di tempat.Eh..tapi kamu jalan di tempat sambil merem ya.aku mau lihat seberapa konsentrasi kamu."
Oktara masih memberi aba-aba pada Aira.
Oktara terus menahan senyumnya,ketika melihat Aira jalan di tempat sambil merem.Aira sudah keluar jauh dari titik dia berdiri.sudah tidak karuan arah barisannya.
"Berhenti.Grak!
Dah melek!..
perasaan tadi kamu di titik itu lho Aira.kok bisa sampai sini sih..
kan tadi saya bilang jalan di tempat.kamu ga dengerin saya ya."Tegur Oktara dengan pandangan meledek.
"au ah..namanya juga merem kak..mana saya tau.saya sampai kesini."
jawab Aira yang sudah merasa kesal karna merasa di kerjai.
"Aira,..jawaban lupa kamu tadi pada Werda memang manusiawi.Tapi kamu ga bisa serta merta beralasan demikian.
Besok anak kelas X Sudah di pegang lagi ama senior kelas Xll.
Di handle lagi ama kak Nico dan team.
maaf ya,..tadi udah ngisengin kamu.
Abisnya kamu ga ada takut takutnya ama si Werda.Padahal Werda udah galak gitu.tuh temen kamu aja tadi ada yang nangis lho.gegara di omelin Werda."
"Btw,..kenalin nama saya Oktara."
"Iya kak.ga nanya."
"kok gitu jawabnya,.."tanya Oktara yang tidak puas dengan jawaban Aira.
"iya kak Oktara...
abisnya saya kesel!
udah laper,di suruh nyanyi ama kak Werda,di isengin Bisma.eh..masih belum kelar juga."
"Btw,..kak Oktara ini kan kecengannya Meira kan?
jadi ini ya,..yang namanya Oktara."
ledek Aira yang tau,Oktara bakal marah kalau di jodohin sama Maira
"dah sana masuk barisan."lanjut Oktara
"Bener kata anak anak.Ada anak kelas X yang kelakuannya konyol.ga ada takutnya.Sedikit konyol tapi manis."gumam oktara sambil mengingat wajah kemerahan Aira yang tadi sempat menahan kekesalannya saat ia kerjai.
"Gimana Oktara,konyol kan?nyolot juga ya?"tanya Vebra pada Oktara.
"Tapi manis Veb.Lucu juga"senyum Oktara mengembang mengingat juteknya Aira.
"Dasar Buaya..matanya ga bakal meleset kalau ada yang kinclongan dikit"seru Vebra sambil tertawa bersama Oktara