Lin Kembali ke kelas..ia memakan cimol yang di beri Gina tadi, tanpa di sadari butiran kristal itu keluar membasahi pipi mulusnya. Aku tidak boleh cengeng, bila aku besar nanti aku tidak akan mudah menangis. terselip tekatan dan niat yang besar ddi dalam hati Lin.
Dikelas Lin memang anak pendiam. Tapi Lin bukan bodoh, nilai pelajaran dan ujian sering mendapatkan nilai 100.
Tahun berganti tahun...
Tanpa di sadari sekarang Lin sudah menjadi Gadis pintar dan cantik. Tapi sayang Lin tidak dapat melanjutkan Kuliah karena tidak ada yang mau membiayai Lin kuliah .Pernah sewaktu guru mendatangi ke rumah neneknya, Lin mendapatkan biasiswa dan sertifikat anak tercerdas di sekolahnya karena kepintaran Lin. Tapi neneknya memberi peringatkan pada guru yang datang ke rumah agar tidak membantu dan memberitahu pada Lin, jika Lin mendapatkan biasiswa.
Neneknya tidak mau Lin menyaingi cucu ke sayangnya Gina.
Sudah 2 tahun ibu Lin tidak pulang, Ayah Lin tidak tahu kemana karena Lin tidak pernah melihat dan mengenal ayahnya ,Nenek dan bibinya tidak memperdulikannya.
Karena tidak berkuliah,, Lin pergi ke rumah nenek..
" Selamat siang nek," sambil mencium tangan neneknya..
" Lin,,kamu bisa ga jangan dekat dekat juga jangan sentuh sentuh.! " Bentak nenek pada Lin.
" maaf nek..." ucapLin dengan lirih.
entah angin apa yang pasti bukan angin p****g beliung! neneknya tiba tiba bertanya.
"kamu mau tinggal di rumah nenek ?"
belum Lin jawab...neneknya langsung ngomong nyerucuss kayak kereta api...
" Tapi kamu harus cari makan sendiri,,.klau kamu mau, besok kerja cuci piring di restoran Ibu rita. Kebetulan bu.rita lagi cari pekerja.,," kata nenek lucnut.
" ya nek,.Lin Mau.." kata Lin sambil tersenyum senang, mendapati neneknya yang sudah muali sedikit menerima nya.
" Ya sudah besok nenek suruh paman atan, anter kamu ketemui bu.rita.
Sini nenek tunjukan kamar kamu.."
mereka berjalan ke arah dapur.
" Lin,, ini kamar kamu.." ucap nenek.
Nenek menunjukan gudang yang sudah lama tidak berguna.
Dari ke jauhan Bu lastri kaget melihat majikannya yang tega kepada cucunya..
Lin tersenyum,.." Terima kasih y nek.."
"ehmm" jawab nenek dan langsung meninggalkan Lin.
Lin langsung membersihkan gudang itu.
Tiba tiba ada menegur Lin..
"Non.." sapa bu lastri.
"ya bu..".jawab Lin sambil tersenyum..
"Ibu siapa ?" tanya Lin dengan sopan.
"Maaf non, saya Pembantu di sini..nama saya bu lastri."
"ooo..Nama Saya Lin."
Lin langsung salam dan mencium tangan bu lasri.
begitulah sifat Lin yang sopan.
"mau ibu bantu.??" kata bu lastri pada Lin.
"tidak usah bu lastri...saya bisa sendiri. ibu.lastri istirahat saja,," ucap Lin
"ga apa apa..sini ibu bantu."
Setelah memindahkan semua barang barang ke gudang sebelah, menyapu dan mengepel bantu bu lastri
akhirnya gudang itu di sulap menjadi kamar kecil...
"terima kasih ya bu.lastri." ucap Lin sambil tersenyum.
"Di kamar hanya ada tikar dan bantal..itu juga di kasi bu lastri."
Besoknya..Paman atan mengantar Lin ke restoran bu rita...
"Bu rita,, ini keponakan saya yang akan bekerja di sini." ujar paman memperkenalkan Lin pada bu rita.
Lin langsung menunduk dan mencium tangan bu.rita.,
" Kamu Lin kan ?" tanya bu rita
Lin hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum
" sekarang kamu sudah gede, cantik lagi.." puji bu rita pada Lin.
Lin memang cantik..tingginya 168 cm, kulitnya putih, hidungnya mancung.
"kamu cocoknya jadi model," ucap bu rita
" ahh bisa saja nih bu.rita.." ujar Lin tersipu malu sambil tersenyum.
"Bu.rita,,.apa yang harus saya kerjakan ?"
bu.rita mengajak Lin ke dapur dan paman atan pulang.
"Hari ini kamu cuci piring ya.,,"kata bu.rita.
"baik bu rita,,.."jawab Lin dengan sopan.
Hari ini sangat melelahkan buat Lin, karena hari ini ramai pengunjung yang datang di restoran bu rita.
karena restoran bu rita memang terkenal dengan makanan yang enakjuga vasilitas kebersihan yang terjamin .Restoran bu.rita menyediakan makanan Nusantara & Barat.