Silva seorang gadis berusia 20 tahun,dia adalah gadis yang periang dan manja,kecuali dengan Kakak laki-lakinya dia sangat cuek.
Pagi ini seperti biasa Silva bersiap untuk pergi ke Campus,dia adalah salah satu mahasiswi Universitas ternama di kotanya.
Seperti biasa sebelum pergi Ibunya menyiapkan sarapan untuknya,namun di pagi ini dia sangat jengkel karena Ibunya memasak makanan kesukaan Rama.Melihat kakaknya duduk santai sambil menikmati hidangan hati Silva jengkel.Seakan hari yang cerah berubah menjadi mendung.Silva membenci Rama karena 3 tahun lalu dia dipisahkan dengan kedua ortunya,harus tinggal bersama kakak Perempuannya Salsa dan juga kakak iparnya Riko beserta kedua keponakannya Rendi dan Bela yang super aktif jahilnya.
selama tiga tahun Silva pun tak boleh pulang ke rumah,jika ingin bertemu Ortu dia harus minta ijin pada kakaknya,itupun hanya di Hotel.Bahkan dia tidak di ijinkan mempunyai handphone,seperti tahanan saja pikir Silva saat itu.Tak ada yang protes dengan aturan yang di buat Rama seolah semua tunduk pada Rama.
Rama adalah kakak laki-laki Silva yang masih tinggal serumah dengan Ortunya.
Rama kini berusia 26 tahun namun kariernya sangat bagus,bahkan dia sudah mampu mengelola bisnisnya sendiri dan dia disegani oleh temannya.
Pantas saja kalau dia disegani oleh temannya karena Rama juga sosok pria yang cakap dalam bertutur bahasa,Rama juga memiliki paras yang tampan dengan lesung Pipit di pipinya menambah manis saat dia tersenyum,alis yang tebal mata yang bersinar,tubuh yang tinggi walau kurang berotot,namun dia di kagumi kaum wanita.Idaman para emak-emak muda,incaran ibu-ibu yang punya anak gadis.
Banyak wanita yang terpesona melihat ketampanan Rama,namun belum satu wanita pun yang mampu mengisi hatinya.Setiap di kenalkan dengan seorang gadis Rama malah marah,maka Ayah dan Ibunya tak berani lagi untuk mencarikan jodoh anak kebanggaan mereka.
Kqarena Rama yang selalu sibuk dengan kerjaannnya hingga dia tak mau pacaran dulu.
Silva yang melihat Rama bergegas pergi.
"Va gak makan dulu nak?"tanya ibunya.
"Udah kenyang buk!!"jawabnya dengan ketus lalu pergi.
Rama yang melihat kelakuan adiknya itu hanya diam,dia tahu kehadirannya itu membuat adiknya malas sarapan.Rama melanjutkan makanan yang di hidangkan ibunya,selesai makan dia pun berpamitan untuk pergi ke kantornya.
Di perjalanan Rama hampir menabrak seorang perempuan,dia lantas bergegas keluar dari mobil.
"Hai...nona kau tak papa.?"tanya Rama pada wanita itu.
Wanita itu tak menyahut,dia malah menangis keadaan ini membuat Rama khawatir,lalu mengajak Wanita itu masuk ke mobilnya.
"Hai..nona,,apa yang terjadi,bagian mana yang sakit,kita ke rumah sakit ya.?"Ajak Rama dengan raut wajah cemas.
"Aku tidak,apa apa.Tolong antar aku ke suatu tempat.."pinta wanita itu dengan wajah memelas,dan sesekali menahan Isak tangisnya.
"Baiklah.."jawab Rama tanpa banyak tanya,lalu menyalakan mesin mobilnya dan melaju.
Diperjalan suasana hening,sesekali Rama melirik ke arah wanita itu,kalau di lihat dia cantik juga,bibir tipis mata lebar,pipinya merah dengan alis yang melengking menambah pesonanya.
"Kalau boleh tahu kenapa nona ini mengis ya.?"tanya Rama memecah keheningan.
"Maaf,..saya buat kamu khawatir.Perkenalkan nama saya Rara,saya baru saja di pecat dari tempat saya kerja,saya di tuduh mengambil uang perusahaan,padahal saya gak tau apa-apa."jawab wanita itu.
"Rara,nama yang bagus,saya Rama..ikut prihatin dengan apa yang terjadi sama kamu,saya yakin pasti perusahaan yang memecat kamu bakalan nyesel kehilangan karyawati secantik kamu.."Rama menggoda Rara sembari menghiburnya.
"Ahhhh....Mas Rama bisa saja.."Rara tersenyum malu.
Tiba-tiba Rara menyuruh Rama untuk berhenti di suatu Panti Asuhan,Rama berhenti lalu dengan bergegas Rara keluar,berlari lalu memeluk seorang wanita tengah baya.Rama hanya memperhatikan dari mobil,setelah Rara masuk ke dalam lantas dia bergegas pergi ke kantornya.Sesampinua di kantor gua memakir Jeep yang di kendarainya lalu masuk ke ruangannya,namun pikirannya tak tenang.Dia masih memikirkan wanita yang di jalan tadi.
"tok.....tok..!!"suara pintu di ketuk dari luar
"masuk..!"
ternyata itu sekretarisnya.
"maaf pak,pak Rama sudah di tunggu di ruang meeting."
"Ya..makasih,aku akan segera kesana."kenapa kau tak memanggilku lewat telpon saja."tegurnya karena dia sebenarnya tak begitu suka ada orang yang masuk ruangannya.
"Maaf Pak..dari tadi saya sudah telpon bapak tapi tak da respon,pak.?!"
"Ehmmm..."
Dia lalu pergi ke ruangan meetingnya.Dan begitulah keseharian Rama.
Silva POV
Sepulang dari Campus,Silva di antar pulang Nakula.Nakula baru sebulan ini jadian sama Silva,dulunya mereka musuhan lama-lama jadian juga.
"Yang,Minggu depan aku ada Konser keluar kota.Aku dengar di tempat itu juga diadakan pasar raya,gimana kalau kamu ikut aku Yang,kita pergi rame-rame kok.?!"ajak Nakula yang dari tadi melihat kekasihnya hanya diam.
"benar"tegas Silva
"ya,benar lah...yang masak aku bohong sama kamu."sembari memegang pipi Silva
"aku ijin ke ibu dan Ayah dulu ya."
"ya sayang,..makan yuk lapar"Nakula memasang wajah manja
"aku juga lapar,tadi gak sempat sarapan"ucap Silva sembari megang perutnya
"kenapa anak ibu gak sarapan?"tanya Nakula heran
"tadi itu Ibu masak makanan kesukaan,kakakku.Terus dia duduk santai menikmati makanan,jadi kenyang lihatnya."
"Aneh..!"
"Aneh kenapa?"tanya Silva
"Ya aneh,kamu ini sensi banget sama kakak kamu.Seperti dia itu musuhmu aj.."
"Ya emang aku benci dia,pa itu salah.?!"kata Silva dengan bibir yang di manyunin.
"Salah yang,dia itu kan Abang kamu sesalah apapun dia,toh dia pernah berbuat baik juga kan sama kamu.?!"hibur Nakula
"Dia itu dah jahat ke aku yang,mana da kakak yang misahin adiknya dari orang tua."tegas Silva sambil berjalan meninggalkan Nakula
"Yang...!jangan marah...?!"mengejar Silva.
mereka pergi di rumah makan favorit mereka.Lalu Silva pun pulang di antar Nakula.
Sampai dirumah Silva,Nakula masuk dia kaget melihat foto yang di pajang di ruang tamu,karena baru kali ini dia masuk kerumah Silva.Biasanya hanya di teras.Dia mengenal baik salah satu orang yang ada di dalam foto itu.
Nakula POV
"apa..aku tak salah lihatnya itu kan Bang Rama,atau jangan-jangan Silva itu adiknya Bang Rama."gumamnya
Setahun sudah Nakula bekerja sama dengan Rama,namun Rama tak banyak cerita tentang keluarganya,meski mereka sangat dekat.
"Aku harus cari cara agar Silva bisa memaafkan bang Rama,ini saatnya aku membalas Budi baik,Abang.Aku yakin pa yg dilakukan Bang Rama itu demi kebaikan Silva."gumamnya dalam hatinya.
Ya setahun ini Nakula bekerja sama dengan Rama,dia adalah salah satu orang yang mengagumi sosok Rama.Sejak 3 lalu dia mengenal Rama dan akhirnya dia bisa bekerja sama dengan Rama ini membuat Nakula sangat semangat.Meski mereka sering bersama namun Rama tak banyak cerita tentang keluarganya.Sebab dari itu Nakula tak tau kalau Silva adik Rama.
Nakula sosok cowok yang tegas,hampir mirip dengan kepribadian Rama.Dulu dia mempunyai seorang kakak laki-laki namun kakak nya itu kini sudah tiada karena kecelakaan,saat ingin mengejarnya.Dulu Nakula adalah anak remaja yang sangat nakal selalu bolos sekolah,kakaknya yang geram dengan tingkah laku adiknya mencoba menasehatinya baik-baik,namun mereka malah kelahi.Nakula yang belum punya pengalan akhirnya mampu di kalahkan oleh kakaknya,namun dia tak terima lantas mengajak temennya melakukan hal yang lebih nakal lagi.Saat itu pulang sekolah kakaknya melihat dia kelahi dengan temannya,dia mencoba melerai namun Nakula berlari ke jalan waktu bersamaan melaju lah sebuah mobil dengan kecepatan tinggi,dengan sigap kakaknya mendorong dia dari belakang namu naas kakaknya malah tertabrak dan tak bisa di tolong.sejak saat itu dia berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Di Nakula hanyut dalam penyesalan atas kepergian kakaknya datanglah Rama yang memberi semangat dan motivasi padanya,seketika dia merasa menemukan kakaknya di jiwa Rama.
ketika Nakula merasakan banyak pertanyaan yang mengelilingi kepalanya,tak di sadarinya Silva sudah ada disampingnya.Membawakan segelas Jus segar buatannya sendiri.Waktu di perjalanan tadi Nakula merasa haus karena rumah Silva juga sudah dekat maka Dia memutuskan untuk mampir sekedar melepas dahaga,sesampainya di rumah Silva langsung masuk dan membuatkan Jus jeruk yang memang itu adalah minuman kesukaan Nakula.Sebenarnya ada dua asisten rumah tangga,namun ibu Dita selalu mengajari anaknya agar mandiri tidak tergantung dengan asisten rumah tangga.
Tak disadari ternyata Silva sudah berada di samping Nakula dengan segelas jus jeruk spesial untuk kekasihnya itu.
"Hhhehhh...!"ngeliatin apa serius amat sampai gak sadar ada bidadari di sini ."goda Silva
Ada yang menepuk bahunya dari samping.
Dalam benakku aku bergumam,"Kesambet apa ni bocah bengong dari tadi,seperti ada sesuatu yang di baru ketahui,tapi apa ya?"
"Ah...biarlah bodo amat..!"
"Ehmmm....kalau diam begini kelihan ganteng banget ya pacar aku,kulitnya putih,kumis tipis,hidung yang mancung gak seperti punyaku belakang,bibirnya manis banget rasanya pingin gigit aja..Oopppsss apaan sich aku ini keliatan p**** dech."
"Gimana yang udah Segeran sekarang."memecah kebisuan"Kalau dah kamu buruan pulang Gi keburu sore."ujar Silva sembari meminta gelas yang di pegang Nakula
"Yang kamu kok tega ngusir aku..?!"goda Nakula sambil mengerutkan kening dan memelas.
"Ya takutnya nanti mamamu khawatir"
"Ajukan Cwo Sil,biasa kali pulang telat."
"Aku ya yang gak enak,kalau kamu lama disini"tegas Silva
"Gak enak sama siapa.?"
"Kak Rama dia kan Raja dirumah ini,nanti kalau dia tau ada tamu yang tidak dia undang marah-marah dia."Silva kelihatan jengkel
"Sudah sana pulang"sembari mendorong tubuh ideal pacarnya itu
"sebelum pulang minta sesuatu boleh gak..?"Pinta Nakula sedikit mengharap
"Apa...!"
"Cium..?!"Nakula memanyunkan bibirnya
"Plekkk....!!!"
"Cium ni gelas.."Silva menyodorkan gelas yang dia pegang ke bibir Nakula.
"Pelit..!!"desahnya sembari masuk kedalam mobilnya,lalu mobil itu melaju meninggalkan Silva.
Silva masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya yang tinggi semampai.Silva adalah gadis yang memiliki paras cantik matanya lebar dan bercahaya,rambutnya sedikit pirang dengan lesung Pipit di pipinya menambah pesona saat dia tersenyum.
Dia juga mempunyai body yang ideal,dengan d**a yang menonjol ke depan menambah kesan tersendiri saat pria melihatnya,dia sangat menarik,tak heran cowok seganteng dan sepopuler Nakula jatuh Cinta padanya.
"Silva...!!!"
terdengar suara panggilan dari ibunya,yang dari tadi Silva duduk di meja belajarnya sambil mengotak atik Leptop yang da di depannya,lalu menutup dan bergegas menghampiri ibunya yang dari tadi sudah menunggunya di meja makan.
"Silva gimana kegiatan kamu seharian ini."tanya ibunya yang memang selalu memperhatikan anak-anaknya.
"Kegiatan aku biasa aja Bu,Bu hari Minggu besok aku mau di ajak Nakula liburan keluar kota."jawab Silva sambil sedikit merengek pada ibunya.
"Kita gak cuma berdua kok Bu,kita perginya rame-rame."jelasnya memastikan agar ibunya tak khawatir.
"langsung pulang atau bermalam.?!"tanya ibunya
"Bermalam semalam aja,paginya langsung pulang,kan Nakula harus ngisi acara juga disana,boleh ya bu?!"rengeknya lagi
"Tapi kamu janji harus jaga diri dan jaga nama baik keluarga jangan bertindak semaumu..,ingat itu.!!"tegas ibunya
"Siap....Komandan."Silva kegirangan mendengar ibunya mengijinkannya pergi bersama pujaan hatinya,lalu memelu dan mencium pipi ibunya berkali kali menandakan rasa terimakasih dan kebahagian pada dirinya.
"Habiskan makananmu."ucap ibunya sambil mencubit pipi gadis manjanya itu
"Brakkk...!!!"
Terdengar ada yang datang tak lama berjalan seorang pria dengan tubuh yang tegap,pakaian rapi,walau wajah pria itu keliatan lesu namun senyumnya yang manis di tambah lesung pipinya itu,tak bosan memandangnya.Tak lain dia adalah Rama,dia baru saja datang dari kantornya,bersalaman dengan ibunya lalu duduk di sebelah ibunya.Bu Ratna menyiapkan makanan untuk anak kesayangannya itu.
Melihat kedatangan kakaknya dan perhatian Ibunya kini beralih ke Rama,Silva yang dari tadi ceria kini pasang wajah juteknya lalu pergi meninggalkan makanannya.
"Udah selesai makannya dek.?!"tanya Rama pada adik kesayangannya itu
"Udah kenyang"tak banyak kata Silva bergegas masuk kamarnya.
Rama POV
"Maaf ya dek,karena ulah kakak kamu jadi membenciku.Asal kamu tau dek aku lakuin ini semua untuk kebahagian kita,terutama kamu.Andai saja kamu tau yang sebenarnya apakah kamu akan memaafkanku."gumam Rama dalam hati.
"Andai kejadian itu tak menimpa kehidupan keluarga kita mungkin aku tak akan kehilangan tingkah manjamu dek,dulu kamu apa apa selalu kak Rama,kita habiskan hari bersama.Hari hari kita isi canda tawa bersama,aku rindu moment itu."
ketika Rama larut dalam kenangan masa lampaunya bersama Silva dan 3 saudaranya,sebenarnya Rama mempunyai 2 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki,namun ketiganya kini telah berumah tangga dan mereka ikut pasangan mereka masing masing,dulu mereka selalu bersama berbagi canda tawa,tiba-tiba dia di kagetkan dengan suara deringan dari handphone yang ada di dalam Jasnya.
Malam pun berlarut kini Mata laki-laki tampan ini tak kuat lagi di buka.Membaringkan diri di kasurnya yang nyaman,tak lama kemudian mata tajam itu terpejam.
"Innovel writing contest_Cahyani@169