Pagi ini seperti biasa Silva bersiap untuk pergi ke Campus,dia adalah salah satu mahasiswi Universitas ternama di kotanya. Seperti biasa sebelum pergi Ibunya menyiapkan sarapan untuknya,namun di pagi ini dia sangat jengkel karena Ibunya memasak makanan kesukaan Rama. Rama adalah kakak laki-laki Silva yang masih tinggal serumah dengan Ortunya. Rama kini berusia 26 tahun namun kariernya sangat bagus,bahkan dia sudah mampu mengelola bisnisnya sendiri dan dia disegani oleh temannya. Pantas saja kalau dia disegani oleh temannya karena Rama juga sosok pria yang cakap dalam bertutur bahasa,Rama juga memiliki paras yang tampan dengan lesung Pipit di pipinya menambah manis saat dia tersenyum,alis yang tebal mata yang bersinar,tubuh yang tinggi walau kurang berotot,namun dia di kagumi kaum wanita. Banyak wanita yang terpesona melihat ketampanan Rama,namun belum satu wanita pun yang mampu mengisi hatinya. Mungkin karena Rama yang selalu sibuk dengan kerjaannnya hingga dia tak mau pacaran dulu. Di perjalanan Rama hampir menabrak seorang perempuan,dia lantas bergegas keluar dari mobil. Wanita itu menangis keadaan ini membuat Rama khawatir,lalu mengajak Wanita itu masuk ke mobilny. Diperjalan suasana hening,sesekali Rama melirik ke arah wanita itu,kalau di lihat dia cantik juga,bibir tipis mata lebar,pipinya merah dengan alis yang melengking menambah pesonanya. "Ahhhh....Mas Rama bisa saja.."Rara tersenyum malu. Tiba-tiba Rara menyuruh Rama untuk berhenti di suatu Panti Asuhan,Rama berhenti lalu dengan bergegas Rara keluar,berlari lalu memeluk seorang wanita tengah baya.Rama hanya memperhatikan dari mobil,setelah Rara masuk ke dalam lantas dia bergegas pergi ke kantornya. Sepulang dari Campus,Silva di antar pulang Nakula.Nakula baru sebulan ini jadian sama Silva,dulunya mereka musuhan lama-lama jadian juga. "Yang,Minggu depan aku ada Konser keluar kota.Aku dengar di tempat itu juga diadakan pasar raya,gimana kalau kamu ikut aku Yang,kita pergi rame-rame kok.?!"ajak Nakula yang dari tadi melihat kekasihnya hanya diam. "benar"tegas Silva "ya,benar lah...yang masak aku bohong sama kamu."sembari memegang pipi Silva "Salah yang,dia itu kan Abang kamu sesalah apapun dia,toh dia pernah berbuat baik juga kan sama kamu.?!"hibur Nakula "Dia itu dah jahat ke aku yang,mana da kakak yang misahin adiknya dari orang tua."tegas Silva sambil berjalan meninggalkan Nakula "Yang...!jangan marah...?!"mengejar Silva. mereka pergi di rumah makan favorit mereka.Lalu Silva pun pulang di antar Nakula. Sampai dirimah Silva Nakula masuk dia kaget melihat foto yang di pajang di ruang tamu,karena baru kali ini dia masuk kerumah Silva.Biasanya hanya di teras.Dia mengenal baik salah satu orang yang ada di dalam foto itu. "apa..aku tak salah lihatnya itu kan Bang Rama,atau jangan-jangan Silva itu adiknya Bang Rama."kumannya Setahun sudah Nakula bekerja sama dengan Rama,namun Rama tak banyak cerita tentang keluarganya,meski mereka sangat dekat. "Aku harus cari cara agar Silva bisa memaafkan bang Rama,ini saatnya aku membalas Budi baik,Abang.Aku yakin pa yg dilakukan Bang Rama itu demi kebaikan Silva."gumamnya dalam hatinya. "Hehhh...!" Ada yang menepuk bahunya dari belakang. Minggu yang cerah Silva bangun lebih pagi dari hari biasanya,karena hari ini dia akan liburan bersama pujaan hatinya.Suasana yang tadiny ceria kini jadi hal yang menjengkelkan bagi Silva betapa tidak,setelah sampai di tempat tujuan betapa kagetnya dia orang yang dia benci Kak Rama ada di sana juga. Waktunya Nakula dan kawan-kawannya menunjukkan penampilan terbaiknya. Silva duduk di ruang sendiri karena semua orang sibuk dengan tugasnya masing masing.Melihat adiknya sendiri Rama menghampirinya lalu mengajaknya berkeliling melihat pasar Raya yang diadakan di sana,awalnya Silva cuek.Rama yang sadar akan hal itu langsung menggoda adiknya,suasana yang tadinya hening kini menjadi gembira,tawa senyum tipis dari bibir Silva mulai nampak di depan Rama,Rama pun tak mau membuang kesempatan ini.Suasana berubah jadi kebahagian layaknya adik kakak yang lama tak jumpa,namun hal itu tak berlangsung lama. Saat Rama ingin membelikan sesuatu pada adiknya,2 orang preman mendorong Rama hingga diapun tersungkur.Tak tega melihat kakaknya di dorong Silva memukul preman itu,Silva pernah ikut latihan bela diri waktu SMA dulu,tak terima dengan perlakuan Silva preman itu lantas memanggil kawannya lagi,hingga terjadilah perkelahian,melihat adiknya terpojok Rama bergegas bangun dan menghajar preman itu.Silva tak menyangka ternyata kakaknya lebih hebat bela dirinya di bandingkan dia. karena kalah jumlah orang akhirnya Rama menyuruh Silva untuk lari,Silva lari berharap jalan yang di laluinya menuju tempat Nakula dan yang lainnya,tapi malah dia nyasar entah kemana.Tak ada orang yang di mintai pertolongan. Dia terus berjalan sampai dia menemukan kedai kopi,dia masuk di lihatnya ada seorang Pria dengan tubuh yang gempal kumis yang tebal wajah yang garang.Silva menceritakan pa yang terjadi.

Dayana tinggal di pinggiran kota, Dia tinggal bersama ibu dan kedua adiknya.Mereka hidup berbahagia walaupun di rumah yang sederhana, ayah dayana pergi merantau selama 3 tahun namun kini tak pernah ada kabarnya. dayana bekerja di salah satu putik punya teman ibunya, sedangkan ibunya adalah seorang penjahit.kisah cintanya diawali dengan datangnya seorang laki-laki yang kaya datang tak sengaja dari kota. mereka saling mencintai namun tak direstui oleh orang tua Mahendra.Karena dayana berasal dari kampung.rasa cinta Mahendra pada dayanya sangat besar dia menentang orang tuanya dan nekat menikahi dayana.beberapa bulan kemudian disaat dayana sedang hamil 5 bulan ibu Mahendra menyuruh Mahendra untuk menikahi gadis pilihan ibunya. Mahendra dengan keras menolak permintaan ibunya itu. ibunya mengancam kalau Mahendra tidak menuruti ibunya maka ibunya akan m######uh diri. Mahendra lantas menuruti apa kemauan ibunya, dari situlah kehidupan gayanya yang tadinya bahagia kini berubah menjadi kesedihan yang sangat mendalam.bukan hanya cintanya yang dibagi dua namun jua kini kehilangan janin yang ada di dalam kandungannya.