°• ELANG 08 •°

1036 Kata
07.00 WIB Viona baru saja selesai mandi dan berjalan menuruni tangga untuk menuju dapur mengambil minum, setelah itu ia kembali ke kamar untuk membangunkan kedua temannya itu. Bug bug (suara pukulan bantal) "oey bangun oyy siang"viona membangunkan zulfa dan ghea. "hmm.. "gumam ghea. "bangun ish nih anak.. Udah siang woy"karena tidak ada yang bangun dengan sengaja ia memutar musik di musikbox dengan keras. "woy berisik"ujar zulfa menutupi telinganya. "makanya bangun" "ish.."zulfa pun duduk dengan pandangannya yang masih buram. "ghea bangun" "tidak ada pergerakan sama sekali dari ghea dia masih saja tertidur lelap walaupun viona memutar musik kenceng banget. "hoaammm"akhirnya zulfa berdiri dam pergi ke kamar mandi di kamar viona untuk mencuci mukanya. "yaelah nih anak, GHEA BANGUN OYY"teriak viona pas di telinga ghea. Ghea pun merasa kesal dan langsung bangun. "Hoamm haaah, gue masih ngantuk"ghea menguap lebar,dengan wajah cemberut. "cuci muka sono"ujar viona. "jam berapa sih"tanya ghea "udah jam setengah delapan" "halah masih pagi juga" ujar ghea. "jam 8 jalan yuk kemana gitu" ajak zulfa "oke yuk, gue mau cari make up, lipstik sama bedak gue udah habis"ujar ghea. "makanya mandi" "iye iye gw mandi"ujar ghea lalu beranjak ke kamar mandi. Ckleek..  Pintu kamar viona terbuka ternyata mamanya viona. "vi makan dulu yuk turun sama temen temen kamu" "iya ma bentar ya ghea masih mandi, vio nunggu ghea dulu.. "ujar viona. "yaudah,habis itu turun ya makan..  Jangan sungkan sungkan kalian disini anggap aja rumah sendiri"ujar mamanya viona kepada zulfa dengan ramah. "iya tante"jawab zulfa dengan senyuman. Beberapa menit kemudian setelah ghea mandi,mereka bertiga turun untuk makan bersama. Saat setelah mereka selesai makan zulfa, viona, dan Ghea berpamitan kepada mamanya viona untuk pergi jalan jalan keluar, dan akhirnya setelah mamanya viona memperbolehkan mereka keluar mereka pun mencium tangan mama vio lalu berjalan keluar rumah. Saat ingin menutup gerbang rumahnya tiba tiba ada seseorang yang mengendarai motor warna hitam dan membunyikan klakson motornya. Tidak disangka ternyata dibalik helm itu ternyata menampakkan wajah sosok elang. Viona pun tidak mengerti apa maksud kedatangan elang kerumahnya. "kak elang, ngapain kerumah aku"tanya viona. "bukannya lo ya yang kemarin malem telvon gue minta ditemenin jalan"viona mengingatnya jika kemarin memang ia menelvon elang untuk nemenin jalan. "kirain kakak gamau" Viona tidak enak jika harus meninggalkan kedua temannya itu, tetapi ia juga tidak enak jika menyuruh Elang kembali. "vi, kalo gitu gue sama ghea aja gapapa kok, lo jalan aja sama kak elang" ujar Zulfa. "beneran gapapa?" tanya Viona. "iyaa" "yaudah gue pergi dulu ya,kalian hati² dijalan"ujar viona "iya lo juga hati²"jawab zulfa "semangat, hehe cie dijemput"ujar ghea tanpa suara dan hanya menggunakan gerakan mulut saja "aapsih" balas viona lirih. "daah" "dahh" Viona pun segera naik ke motor Elang dengan memegang punggung Elang, setelah itu Elang melajukan motornya entah kemana yang viona tidak tau tujuannya. Setelah diperjalanan hening tidak ada percakapan akhirnya mereka turun disebuah mall. "eh kita mau ngapain kak ke mall"tanya viona "temenin gue cari baju, sama sepatu"jawab elang. "oh, oke" Setelah itu mereka berdua masuk kedalam mall, dengan langkah kaki Elang yang panjang akhirnya viona berjalan sedikit dibelakang Elang. "pelan pelan aja napa sih kalo jalan, buru buru banget"ujar viona dalam hati. setelah sampai ditoko baju, Elang pun memilih milih baju yang akan dibelinya,dan sesekali ia bertanya kepada viona. "bagusan yang mana"tanya elang "bagus yang item"sudah beberapa kali elang bertanya kepada viona tetapi jawaban viona sama, ia suka warna hitam. "gada yang lain ya, item mulu" "soalnya aku suka aja gitu kak kalo cowok pake warna item, kelihatan keren" ujar viona tetapi Elang tidak menjawabnya. Dan akhirnya Elang membeli 3 baju dengan warna Hitam, Hitam, dan Merah marun. Setelah itu mereka ingin menuju ke toko sepatu tetapi toko belum buka,mungkin karena masih pagi ya jadi beberapa toko masih belum buka. "kemana lagi nih kak"tanya viona. "turun"jawab elang singkat, mereka yang sedang berada di lantai 2 pun turun ke lantai 1 dan menuju ke toko gelang jam. "bagus yang mana" tanya Elang "eh..  Ini kan jam tangan cewek kak" "udah jawab aja bagus yang mana" tanya Elang, viona pun melihat lihat dan menetap pada 1 gelang jam yang berwarna rosegold itu. "nih bagus kak" tunjuk viona mengarah kepada gelang jam tadi. "oke, mbak lihat jam tangan yang itu" ujar Elang kepada mbak yang jualan dan mbaknya mengambilkannya. "coba lo pakek" viona pun agak bingung, kenapa tiba tiba Elang menyuruhnya memakai jam tangan itu, viona pun akhirnya memakainya. "berapa mbak" tanya Elang, yang akhirnya dijawab oleh mbak nya,dan jawaban itu membuat viona agak kaget karena harganya yang bisa dibilang Mahal Elang pun membayar jam tangan yang dipakek oleh viona, setelah itu mengajak viona ke sebuah caffe yang ada di mall itu dan memesan minuman yang ada disana, viona pun melakukan hal yang sama. Karena merasa bahwa Elang lupa gelang jamnya masih dipakek oleh viona, akhirnya viona berniat memberikan jam tangan itu kembali ke Elang. "kak nih Jam tangannya" ujar Viona sambil menyodorkan jam tangan itu. "kenapa, lo gasuka?" tanya Elang. "heh.. Maksudnya?" viona merasa bingung. "itu buat lo" viona merasa heran kenapa tiba tiba Elang membelikannya jam tangan yang mahal ini. "tapi kak, ini mahal banget, apa nggak buat adek kakak aja atau siapa gitu" ujar viona. "lo gamau?" tanya Elang dan meminum minuman yang ia pesan tadi "aku gaenak aja kak, bagi aku ini mahal banget" "santai aja, gue udah beli itu buat lo masa lo mau balikin" ujar Elang "em.. Yudah deh kak makasih ya"ujar viona agak sedikit merasa tidak enak telah menerima jam tangan itu, lalu ia memasukkan nya kedalam tas. "pake, jangan ditaroh dalem tas, mana sini" Elang meminta jam tangan itu kembali, viona pun mengambilnya dan memberikannya kepada elang. "mana tangan lo sini" Elang meminta tangan viona, setelah itu viona memberikan tangan kirinya dan Elang memakaikan jam tangan itu di pergelangan tangan Viona. "jangan dilepas" ujar Elang. Viona saat itu bingung dengan sikap Elang, ia menjadi grogi dengan sikap Elang yang seperti ini, lebih baik viona memilih Elang yang cuek dari pada Elang yang seperti ini, karena kalo Elang seperti ini Viona jadi agak gimana gitu, jantungnya terus berdetak dengan kencang dan wajahnya yang memerah karena sikap Elang kepadanya. Saat Elang memasangkan jam tangan di pergelangan tangan Viona, Elang melihat wajah viona yang kebingungan. Mungkin viona bingung akan sikapnya hari ini, Elang hanya tersenyum dalam hatinya. ••√•√•√••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN