°• ELANG 18 •°

1431 Kata
Malam ini terasa dingin sekali, viona rebahan di ranjang kamarnya sambil memainkan handphone nya. Ia sedang chattingan dengan Elang dan teman teman lainnya.  Saat sedang asyik dengan teman temannya didalam grup. Ternyata ada nomor tak di kenal yang menelfon viona, Viona menolak panggilan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan temannya. Tetapi nomor itu menelfon Viona lagi hingga beberapa kali dan viona menolaknya, akhirnya karena merasa kesal viona mengangkat televon itu. "hai vio, akhirnya kamu angkat juga telvon aku"terdengar suara laki-laki dari sebrang sana. "siapa?" "jahat, kamu lupain aku begitu cepat, sedangkan aku sampai sekarang belum bisa lupain kamu hh"ujarnya. "siapa sih, gajelas yaudah aku matiin"ujar viona. "ett tunggu tunggu jangan dimatiin dulu dong, aku belum selesai ngomong"ujarnya. "denger ya sayang, semakin dekat kamu dengan kekasihmu yang baru itu maka kamu juga akan semakin melihat dia tersiksa" "apasih maksud lo" "intinya aku mau kamu jauhin dia, atau kamu tau sendiri akibatnya" "zack ya" "kamu masih ingat denganku ternyata haha" "tolong jangan sakitin Elang, jangan ganggu aku lagi please..!!"pinta viona. "aku gaakan nyakitin laki laki itu, jika kamu kembali bersamaku" "itu nggak mungkin" "kenapa gamungkin, semua didunia ini tidak ada yang tidak mungkin sayang, kamu akan kembali bersamaku lagi bagaimana pun caranya, atau jika perlu aku akan menghabisi laki laki itu" Tutt tuttt.... Suara telvon dimatikan. Jantung viona berdegub kencang, dahinya tiba tiba bercucuran keringat. Ia takut jika zack benar benar melakukan itu semua, viona tidak mau kehilangan Elang. Ia menatap tembok dengan tatapan kosong dengan otak yang masih memikirkan elang. Ia pun menelfon Elang. Dan tidak lama kemudian Elang mengangkat telvonnya. "halo sayang, ada apa"jawab Elang dari sebrang sana. "Kamu dimana, dimana sekarang, apa kamu baik baik saja hah, sama siapa aja sekarang, kamu dirumah atau diluar?" "hey hey.. Satu satu dong, aku bingung mau jawab yang mana dulu"jawab Elang. "kakak sekarang dimana" "diluar" "sama siapa" "sama temen temen nih banyak, ada a Axel sama Aron, kamu kenapa sih"tanya Elang bingung karena tidak biasanya viona seperti ini. "huft gapapa kok, ntar pulangnya jangan malem malem ya, ntar pulangnya bertiga aja sama kak aron dan kak Axel atau sama siapalah yang penting jangan sendirian yayayaya" "kenapa?" tanya Elang. "a..aku gapapa kok"jawab viona agak gugup "serius?" "iya kak, janji ya sama aku jangan pulang sendirian"viona semakin khawatir dengan Elang ia takut elang kenapa kenapa. "iya ntar aku pulang sama axel, kok belum tidur, udah malem banget " "yakan kakak belum pulang" "tumben" "aku gabisa tidur kak" "kenapa, mikirin aku ya?" "ish nggak. Pd banget" "aku tau kok, kalo kamu nggak mikirin aku kenapa tiba tiba telvon, nanya ini itu" "hehe" "hehe, ketawa" Elang menirukan viona "kak jangan malem malem ya pulangnya" "kamu kenapa sih" tanya Elang. "gapapa kak, aku takut aja kalo ada apa apa sama kakak" "hoee siapa tuh, woyy"terdengar suara berisik dibelakang Elang. "kak.." Elang tidak menjawab ia sedang berbicara dengan temanya. "Kak Elang" panggil viona lagi tetapi tidak ada jawaban dari Elang. "kak" "halo vi.. Ntar aku telvon lagi"terdengan berisik sekali disana. "ada apa disana kak" Tutt tuttt. Suara telvon dimatikan. "kak... Kak elang."viona terus memanggil dan ia melihat layar handphone nya dan ternyata sambungan sudah terputus. Viona menjadi semakin khawatir dengan Elang, takut terjadi apa apa. Viona terus berdoa agar Elang baik baik saja. Viona terus melihat jam dan sesekali melihat kapan terakhir Elang Online. Ternyata masih sama Elang online terakhir saat telvon dengan dirinya. Hingga beberapa saat kemudian Elang kembali telvon. Viona pun segera mengangkat telvon Elang. "halo.. Kak ada apa kak, kenapa tiba tiba telvon nya dimatiin"tanya viona. "nggak ada apa apa, aku mau pulang, kamu tidur gih udah malem" "beneran nggak ada apa apa"tanya viona lagi. "iya beneran"jawab Elang, entah kenapa viona tidak percaya dengan jawaban elang. "yaudah kak, hati hati pulang nya sama kak axel kan?" "iya,  sekalian aku mau nginep dirumahnya Axel" "yaudah deh kak bye.. Hati hati dijalan" "iya vi..  Bye" Telvon pun dimatikan sepihak. Viona pun mematikan handphone nya dan meletakkan di atas meja. Ia memejamkan matanya dan tidur. Keesokan harinya.. Viona sarapan dimeja makan bersama mama, papa dan Arga. Setelah itu viona berangkat bersama Arga. Dan sesampainya disekolah. Kebetulan sekali viona melihat Elang yang baru memasuki gerbang bersama dengan Aleysa setelah Elang memarkirkan motornya. Viona menghampiri Elang dengan bibir yang selalu tersenyum. "pagi kak, pagi al" "pagi."jawab mereka berdua. "dianter siapa?" tanya Elang. "dianter Arga" jawab viona. "vi, bareng gue yuk ke kelas"ajak Aleysa. "yaudah ayok, dah kak" Viona dan Aleysa pun berjalan untuk menuju kelas. Ternyata Aleysa orang nya ramah, tidak seperti yang ia duga sebelumnya. Dulu waktu pertama kali viona melihat Aleysa ia sempat berfikir bahwa dia anak yang sombong, cuek dsb. Intinya semua itu tidak bisa kita lihat hanya melalui covernya saja. "gue duluan ya" ujar viona saat sudah sampai didepan kelasnya. "iya" jawab Aleysa dan ia melanjutkan langkahnya karena kelasnya disebelah kelas Viona. Viona pun duduk dibangkunya dan ternyata ketiga temannya sudah berangkat lebih awal darinya. "Tumben" ujar viona. "banyak tugas nih" jawab shasa. "gue udah selesai, mau pinjem?"tanya viona. "eh gue dong"sahut zulfa. "nih"viona memberikan tugasnya dan disalin lah oleh zulfa dan ghea sedangkan shasa menyontek punya Riani salah satu murid di kelas viona" "lo tadi bareng Aleysa" tanya shasa sambil mengerjakan tugasnya. "iya" "makin deket aja lu sama keluarganya Elang, gue doa in deh lu sama Elang langgeng sampe kakek nenek"sahut zulfa. "njirr kakek nenek amin aja deh haha eh.."jawab viona sambil tertawa mendengar kata kakek nenek, sedangkan sekarang dirinya masih SMA. "kok bisa sih lu barengan sama Aleysa. Dia kan termasuk gen Alexander yang cuek"ujar ghea. "tadi dia yang nawarin. Lo kata siapa dia sombong, dia itu ramah banget tau"ujar viona. "gue kan nggak pernah ngobrol sama dia,  gue cuma tau dia itu Aleysa anaknya yang punya yayasan sekolah ini, gue kira dia sombong" "dia baik kok" jawab Viona lalu mereka bertiga melanjutkan menyalin tugas. Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, gurupun sudahmasuk kedalam kelas dan pelajaran pun dimulai. •••√•√•√••• Bel Instirahat berbunyi.. Viona dan kawan kawan pergi kenatin.seperti biasanya kini Viona dan Zulfa duduk di kursi Elang squad sedangkan ghea dan shasa masih ditempat duduknya yang lama. "hai kak"sapa viona lalu duduk disebelah Elang. Elang hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban sapaan Viona dan melanjutkan mengunyah makanan yang ada dimulutnya. Vion pun memakan makanan yang ia beli tadi, dan saat ia menoleh ke muka Elang, viona seperti melihat bekas pukulan yang ada disudut bibir Elang. "masa itu bekas kemarin pas di resto? Kayaknya nggak deh, perasaan kemarin gaada luka itu,kemaren kan lukanya di bawah mata, bukan di sudut bibir"batin viona "kak" panggil Viona berniat untuk menanyakan bekas pukulan itu. "hm" "itu sudut bibir kakak kenapa, kok kayak ada bekas pukulan gitu?" tanya viona. "nggak tau, bekas kemarin mungkin" jawab Elang. "kok bisa gak tau sih, perasaan kemarin belum ada luka nya"viona memperhatikan sudut bibir Elang lagi dengan khawatir. "udah lah gausah dipikirin lagi" jawab Elang. "kan aku pingin tau"Jawab viona Elang pun berdiri dan menggandeng pergelangan tangan Viona lalu membawanya pergi, viona dari tadi bertanya tetapi Elang tidak menjawabnya dan terus membawanya pergi. Ternyata Elang membawanya kebelakang sekolah yang suasana nya sepertu di taman, banyak bunga dan terdapat beberapa kursi taman. Dan hanya ada beberapa siswa saja disana. "ngapain kita kesini kak?" tanya viona "gue mau bicara bentar" ujar Elang. "Jadi.. Sebenernya lo udah move on atau belum sama mantan lo yang kemarin?" "kok kakak tiba tiba tanya gitu" "pengen tau aja" jawab Elang singkat. "Udah lah kak, dari semenjak dia ninggalin aku, aku itu udah mulai melupakan dia, aku gamau nginget² dia lagi" "lo sayang ga sama gue"tanya Elang lagi yang membuat viona bingung. "ya sayang lah, emangnya kenapa sih kak"tanya viona. "pinjem hp lo" Elang mengarahkan tangan nya untuk mengambil hp viona. "buat apa kak" tanya viona "udah mana?" viona pun memberikan hp yang ia genggam kepada Elang. Elang membuka semua isi handphone viona, ia terus menggeser geser layar entah apa yang ia cari. "ini nomor siapa?" tanya Elang. "i.. Itu...  Itu nomor zack kak"jawab viona kaku. "dia telvon lo semalem?" tanya Elang. "iya kak" "ngomong apa aja" tanya Elang. "nggak ngomong apa apa kak, beneran biasa lah, dia itu cuma iseng aja" "aku gapercaya" belum selesai viona ingin menjelaskan, Elang menyahutnya. "dia ngancem kamu kan?" tanya Elang lagi. Viona pun diam dan memikirkan bagaimanan Elang bisa tau hal itu. "kamu gausah mikir aku tau dari mana, bner kan?" Viona pun akhirnya menganggukkan kepalanya dengan melihat kebawah. Elang pun kembali menggeser geser galery viona dan ternyata ada 2 foto seseorang yang viona simpan. [Picture] Elang menduga jika perempuan difoto itu adalah viona waktu dulu. Ia pun mengkerutkan dahinya dan memberikan handphone viona lalu berdiri dan ingin berjalan pergi. •••√•√•√•••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN