°• ELANG 19 •°

1772 Kata
Elang menduga jika perempuan difoto itu adalah viona waktu dulu. Ia pun mengkerutkan dahinya dan memberikan handphone viona lalu berdiri dan ingin berjalan pergi. Viona melihat handphone nya yang menunjukan fotonya bersama zack waktu dulu. Viona pun kaget, kenapa foto itu masih ada di handphone nya mungkin ia lupa menghapusnya. "kak tunggu"viona menahan Elang. Elang pun berhenti dan membalikkan badannya melihat viona. "duduk dulu" Viona pun memegang tangan Elang dan menuntunnya untuk duduk. "ini foto udah lama banget kak, aku aja baru sadar kalo masih ada foto ini, kirain udah aku hapus semuanya, intinya aku gatau kalo foto ini masih ada, maafin aku ya" Elang tidak menjawab dan terus menatap depan. "Maafin aku" Viona mencoba meminta maaf kepada Elang dengan cara menunjukkan wajahnya yang polos itu dengan sudut bibir turun kebawah. Tetapi Elang mengabaikan itu semua. "kak, beneran aku gabohong akutuh gatau kalo masih ada foto ginian, jangan marah dong" Viona memeluk Elang dari samping. "Kak jangan diem aja dong, kan aku bingung harus ngapain lagi"gerutu viona dipelukan Elang, Elang pun menghela nafasnya. "kamu mau aku gak marah lagi" tanya Elang dan viona pun menganggukkan kepalanya. "jangan panggil aku dengan embel embel KAK" "tapi aku udah terbiasa panggil kak" "yaudah" Elang pun ingin berdiri tetapi dicegah oleh viona. "emangnya kenapa sih gamau dipanggil kakak, kan emang kakak lebih tua dari aku" "kalo kamu panggil aku kak, tau gak rasanya itu kayak aku itu kakak kamu bukan pacar kamu, atau panggil aja Abang sekalian." "ohh jadi itu alesannya, tapi walaupun aku panggil kak, status kita itu masih tetap sama yaitu PACAR" Elang kembali diam dan tidak berkata lagi. "yaelah marah lagi" Viona menatap Elang dengan wajah cemberut. "yaudah deh aku gabakal panggil kak lagi, aku usahain. Kalo perlu aku panggil sayang tiap hari biar kamu seneng" Elang pun menoleh ke Viona. "Tapi boong haha" lanjut Viona sambil terus ketawa. "gak lucu" "hehe iya iya aku gabakalan panggil kamu dengan sebutan kak lagi,aku sayang sama kamu El, jangan marah lagi ya" Viona mengucapkan itu semua dengan percaya diri. Tanpa diduga Elang menoleh secepat kilat mencium pipi Viona lalu berlari meninggalkan viona. "MAKASIH" teriak Elang sambil berlari. "ehh eh.. " Viona pun berdiri dan memegang pipinya yang baru saja dicium oleh Elang, ada beberapa siswa yang menyaksikan kejadian itu dan membuat viona tersipu malu. Tetapi ia senang akhirnya Elang sudah tidak marah lagi, viona pun segera menghapus foto foto itu sambil berjalan menuju kelasnya. Bel masuk berbunyi, dan pelajaran pun dimulai. Pada akhir pelajaran ada pembagian kelompok tugas untuk membuat penelitian. Dan satu kelompok ada 5 orang anak dan dipilih acak oleh guru. Viona satu kelompok dengan Erga, Ghea, Vino, dan Ratna. Mereka pun berunding dimeja bangku Erga dan memutuskan untuk melakukan penelitian dirumah Erga. Akhirnya bel pulang pun berbunyi dan semua siswa pun segera keluar kelas untuk pulang,viona pulang dijemput papa nya sedangkan Elang tidak bisa mengantarnya karena ia bersama Aleysa. *Malam hari Viona sudah rapi di depan kacanya dengan memakai kaos lengan panjang polos warna hitam dan celana hitam  Dengan rambut terurai, ia diajak Elang makan malam diluar. Beberapa jam yang lalu Viona sedang santai dikamarnya sambil mengerjakan tugas sekolahnya untuk besok, tiba tiba ada notiv chat dari Elang. "vi" Viona pun langsung membalas pesan dari Elang "iya ada apa El" "ntar malem jam 8 gue jemput dirumah lo" "mau kemana?" tanya viona. "emangnya mau kemana?" karena merasa lama sekali elang tidak membalas,  viona mengirim pesan lagi "gue mau ajak lo jalan, sekalian makan malam" "oke siyap" ..... Begitulah percakapan viona dan Elang sebelumnya Tidak lama kemudian Elang datang kerumah viona, sambil menunggu viona.. Elang duduk di teras bersama papa nya Viona,  mereka terlihat seperti akrab aja gitu. Dan akhirnya Viona keluar dari rumahnya dan Elang pun segera berpamitan kepada papanya viona, begitu pula dengan viona. Elang membawa viona ketaman untuk jalan jalan dan membelikan apa yang viona mau, tidak sengaja mereka bertemu Zulfa dan Axel disana. Viona mengajak Elang ke tempat zulfa dan axel. "Hai zulfa, hai kak"sapa viona "eh viona, kebetulan banget ya kita ketemu disini"ujar zulfa. "lo udah lama disini" tanya zulfa. "nggak, gue baru aja dateng tadi, lo sendiri udah lama?" "iya, dari tadi gue, udah 1 jam an lah"viona pun menganggukkan kepalanya. "yaudah kalo gitu gue kesana dulu ya,maapin ganggu hehe"ujar viona "yaelah santai aja kali hhaha..  Bye" "bye" Akhirnya viona pun pergi untuk mencari minuman karena ia merasa haus dari tadi. "Mau minum" ujar viona dengan manja "minum apa?" tanya Elang "apa aja yang penting dingin" "mau ikut atau nunggu disini" tanya Elang lagi. "ikut" Viona menjawab pertanyaan Elang dengan manja dan membuat Elang gemas dengan tingkah viona, akhirnya mereka pun mencari minuman dengan tangan Elang yang melingkar di leher viona. Viona merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya, ia pun berhenti sejenak dan menoleh kebelakang, Elang pun bingung dengan apa yang dicari viona. "kenapa?" tanya Elang. "kok kayak ada yang ikutin kita ya"ujar viona. "mana? nggak ada, perasaan kamu aja kali" Elang pun kembali mengajak viona untuk mencari minuman, dan akhirnya mereka sampai dan sudah membeli minuman itu. "kamu kok nggak beli" "nggk haus, kamu aja" "mau punyaku" Viona menyodorkan minuman yang ditangannya kepada Elang dengan muka polosnya. "udah buat kamu aja" ujar Elang sambil membelai rambut viona. Viona tiba tiba pingin makanan ringan yang ada didepannya dan ingin membelinya. "bentar ya"ujar viona berdiri, tetapi tangannya dicekal oleh Elang. "mau kemana" "aku mau beli itu"viona pun menunjuk abang abang yang jualan makanan ringan. "biar aku yang beli, kamu duduk aja disini nggak usah kemana mana"Elang pun pergi membelikan makanan ringan untuk viona dan viona kembali duduk, sebenernya viona merasa tidak enak dengan elang, karena sudah membelikannya ini itu dan sebagainya. Saat elang pergi untuk membelikan camilan untuk viona tiba tiba Ada seseorang yang membekap mulut viona dari belakang, kebetulan tempat itu tidak banyak orang dan pencahayaannya pun kurang terang.  Viona berusaha memanggil Elang tetapi tidak bisa karena mulutnya sudah dibungkam dengan kain. Elang merasa ada sesuatu yang aneh dibelakang akhirnya ia pun meboleh kebelakang dan melihat viona sudah tidak ada ditempat dan hanya meninggalkan handphone viona saja, Elang pun merasa panik dan mengambil handphone viona lalu berlari untuk mencari viona. Viona dibawa seseorang dan bersembunyi dibelakang semak semak. Ia mendengar suara Elang yang sedang memanggilnya ia berusaha melepaskan diri dari orang jahat itu, akhirnya viona berhasil melepaskan dirinya dari genggaman orang itu tetapi orang itu mengajarnya dan memukul leher viona dan akhirnya ia pingsan. Tetapi disisi lain Elang melihat kejadian itu dan langsung berlari menuju kearah viona, Elang memukul orang jahat itu dan akhirnya orang itu pun kalah, elang membuka penutup kepalanya dan ternyata orang itu adalah Zack. "Apa mau lo" Elang bertanya dengan nada kasar, tetapi zack tidak menjawab dan memegang luka yang ada di sudut bibirnya. "jawab gue" Elang mencengkeram baju zack dan akhirnya zack menjawab. "yang gue mau cuma viona" jawabnya dengan senyuman licik. tanpa berkata Elang pun memukul pipi zack dan membiarkannya tersungkur jatuh dan Elang memukulnya lagi hingga berkali kali "Viona itu milik gue, lo itu cuma masa lalunya lo harusnya sadar itu" ujar Elang dengan menunjuk tepat di wajah zack dan membuat zack semakin kesal. "kata siapa masa lalu, gue sama dia belum putus.. Lo itu cuma orang ketiga diantara gue dan viona, dan asal lo tau ya kalo gue gabisa dapetin viona maka gaada orang lain yang boleh bersama dia. Atau dia harus mati" Elang memukul zack lagi dan tak segan segan ia mengambil bangku yang ada disebelahnya dan melemparkannya kearah zack hingga bangku itu patah. "gue peringatin sekali lagi, jangan ganggu hubungan gue sama viona, atau lo akan merasakan hal yang lebih dari ini" bisik Elang lalu mengambil batang kayu lalu memukuli zack hingga babak belur dan wajahnya yang penuh darah akibat perbuatan Elang. Tidak ada yang tau jika Elang bisa semarah ini,  mengalahkan psikopat. Ia bisa saja membunuh zack tetapi ia tidak mau dan memilih untuk membopong viona yang masih pingsan. Elang membawa viona untuk duduk di kursi taman yang suasana nya rame, karena ia tidak mau zack datang lagi, tetapi jika difikir melihat kondisi zack yang benar benar lemas,  Elang berfikir kalau zack tidak akan datang lagi. "Eh Viona kenapa" tiba tiba ada zulfa dan Axel yang datang, Zulfa langsung duduk disebelah Viona dan mencoba membantu Elang. "kenapa?"tanya Axel "dan...  Kenapa baju lo ada bercak darah" Axel penasaran dengan apa yang dilakukan Elang. "gue titip viona bentar" Elang memberikan viona kepada zulfa dan menarik Axel ketempat yang sedikit jauh dari zulfa. "tadi viona hampir diculik" ujar Elang. "kok bisa, lo tau siapa pelakunya" "mantannya yang b******k itu"jawab Elang dengan penuh kekesalan. "terus itu darah siapa" tanya Axel. "darah zack, mantanya viona" "gila, lo apain dia"tanya axel. "gue pukul pake batang kayu, gue gak bisa kontrol emosi gue. Dia ngelawan mulu" "ck..  Udah dibilangin lo kalo mau marah, emosi sama orang jangan berbuat seenaknya. Kalo dia mati gimana, lo akan mempermalukan bokap lo Om Nathan sama tante Zahra, gimana coba kalo masuk penjara dengan kasus kayak gini" Axel mencoba memberitahu yang terbaik untuk Elang. "lah gue lihat dengan mata kepala gue sendiri, dia mukul viona sampe dia pingsan, gue nggk mau lah pacar gue disakitin orang. Gue bales bodo amat dengan polisi, gue bisa lakuin lebih dari ini..  Tapi sayangnya gue masih punya rasa kasihan sama orang itu" "Haduh Lang.. lo dari dulu nggak berubah sama sekali kalo lagi emosi, coba deh lo fikir kalo lo beneran bunuh orang itu terus lo ketahuan dan akhirnya masuk penjara, gimana dengan om nathan, tante zahra mungkin mereka akan sedih kalo lihat lo kayak gini.  Kontrol emosi lo, pikir dulu kalo mau bertindak jangan asal, dimana lo ngelakuin semua itu" "sana" Elang menunjuk  ke arah tempat ia memukuli zack tadi dan Axel pun pergi meninggalkan Elang dan menuju tempat kejadian itu. Sedangkan Elang kembali ke viona dan masa bodo dengan ini semua. Axel berjalan perlahan dan melihat tubuh zack yang masih tergeletak di tanah itu. Axel pun meminta pertolongan warga yang sedang lewat itu dan sebelumnya Axel sudah membuang semua barang bukti yang Elang lakukan. Akhirnya zack pun dibawa kerumah sakit terdekat dengan kondisi kritis sekarang. Axel kembali ketempat Elang dan kini viona sudah sadar. "kamu dari mana sih"tanya zulfa "nggak kemana mana kok, tadi ada urusan bentar" zulfa pun menganggukkan kepalanya dan kembali  menenangkan viona yang terlihat ketakutan. Elang memeluk viona dan merasa tidak tega melihat ekspresi viona yang ketakutan. Elang mencoba menenangkan viona dan akhirnya beberapa menit kemudian viona sudah kembali seperti keadaan sebelumnya. Viona melihat bercak darah di baju Elang dan membuatnya mengkerutkan dahinya. "itu darah siapa.. Dan wajah kamu kenapa luka luka gini" Elang tidak bisa menjawab, ia tidak mau viona menjadi takut kepada dirinya atas perbuatan yang beberapa jam lalu yang ia lakukan. •••√•√•√•••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN