°• ELANG 16 •°

1462 Kata
Hari ini viona berangkat sekolah diantar oleh papa nya. Viona berangkat pukul 06.15, keadaan sekolah masih sepi hanya ada beberapa siswa disana,viona berjalan ke kelasnya dan ternyata masih sepi juga. Ia duduk di kursinya dan mendapat chat dari Elang. "udah berangkat belom" "udah kak" "yaudah" Sudah hanya itu saja percakapan mereka di chatt hari ini, viona melipat tangannya diatas meja dan memasukkan mukanya kedalam lipatan tersebut. Perlahan waktu demi waktu berjalan, sekarang ia tidak sendirian dikelas itu karena beberapa temannya sudah berangkat. "eh vi, tumben lo berangkat pagi"tanya Fitri. "lagi pingin aja"jawab viona. Tidak lama kemudian Ghea datang dan duduk si depan kursi viona. "Tumben lo"tanya ghea. "lagi pengen aja"jawab viona. "ada pr gak"tanya ghea. "kayaknya sih nggak"jawab viona dan ghea menganggukkan kepalanya, sedang kan viona kembali meletakkan kepalanya di atas meja dengan posisi miring. Beberapa menit kemudian kelas mulai penuh, hampir semuanya sudah berangkat tinggal beberapa siswa saja yang belum memasuki kelas. Setelah jam menunjukkan pukul 07.00 bel masuk berbunyi semua siswa masuk kedalam kelasnya dan mengikuti pelajaran. Kelas viona sekarang adalah waktunya matematika. Entah ada apa dengan matematika, kenapa sitiap pelajaran itu dimulai semua pada mengantuk? Padahal sebelumnya mereka semua masih seger, dan saat pelajaran matematika dimulai semua terlihat ingin memejamkan mata. Emang matematika membawa virus ngantuk. Saat itu guru memanggil satu persatu siswa maju untuk mengerjakan soal matematika di papan. Kelas menjadi ribut dengan perkataan. "ntar kalo gue gabisa bantuin ya" Viona mendengar beberapa temannya yang berkata seperti itu, dirinya santai aja karena barusaja ia memperhatikan saat guru menjelaskan jadi viona sedikit paham denga materinya. Tiba tiba guru memanggil dua nama siswanya. "Ghea, Nina silahkan maju kedepan"ujar guru itu,viona pun tertawa melihat ekspresi ghea yang panik. "ntar bantuin gue ya"ujar ghea. "iya, kalo gue bisa"jawab viona. "hahaa sukurin lo"ujar shasa. Ghea pun perlahan maju kedepan bersama temannya yang bernama Nina. Guru itupun membacakan soal untuk mereka berdua dan ghea terdiam melihat soal itu. Saat guru tidak memperhatikan ghea segera menoleh kebelakang untuk menanyakan jawaban kepada temannya. Viona memberi thu jawabannya,tetapi karena jaraknya sedikit jauh mungkin ghea tidak menangkap gerakan bibir viona. Tetapi ia sedikit sedikit mengerti dengan apa yang viona ucapkan. Ghea pun mengerjakan soalnya dengan beberapa kali menoleh kebelakang begitu juga dengan Nina. Guru itu pun akhirnya melihat dua anak itu saling toleh menoleh untuk mendapatkan jawaban. "dikerjakan sendiri tanpa menoleh, kayak khawatir ditinggal temenmu pergi aja"ujar guru itu yang mendapatkan tawa dikelas itu. Akhirnya Nina selesai lebih dulu lalu ghea. Mereka berdua kembali ketempat duduknya dengan nafas lega. Kini guru itu memperhatikan jawaban Ghea dan nina. "sudah benar ya"ujar guru itu lalu kembali duduk dan membuka daftar hadir kelas 11 Ipa1. "Erga, alvian silahkan maju kedepan"ujar guru itu lalu Erga dengan sigap langsung berdiri dan maju kedepan untuk mengerjakan soal yang diberikan,begitu juga dengan Alvian. Setelah guru memberikan soal Erga dengan cepat menjawab soal itu seolah olah ia mengerjakan tanpa berfikir,tidak sampai 5 Menit setelah soal itu diberikan sekarang Erga sudah selesai. Ia kembali duduk sedangkan Alvian sedang mengerjakan soal yang menurutnya susah. "Cepet banget si Erga,  gilak"bisik Viona kepada temennya. "yaelah itumah udah biasa"jawab Zulfa. "Cepet lah diakan pernah menang Olimpiade matematika tingkat kabupaten, kalau bicara soal matematika dia itu anak paling cerdas disekolah ini."jawab shasa. "hah, serius?"tanya Viona. "serius lah ngapain gue bohong"ujar shasa. "pantesan" Beberapa waktu kemudian pelajaran selesai dan berganti dengan mata pelajaran lainnya, guru matematika pun keluar dan selanjutnya adalah mata pelajaran Bahasa indonesia, tetapi guru itu tidak hadir dan mereka mendapatkan jam kosong. Beberapa saat kemudian bel istirahat berbunyi.  Entah kenapa saat pelajaran dimulai dan ada gurunya itu terasa lamaa banget, tetapi saat jam kosong rasanya cepet banget. Viona dan kawan kawan menuju kantin untuk membeli makanan. Lagi lagi viona tidak melihat Elang di meja makannya bersama axel, jack, dan aron. Viona menduga jika Elang sedang latihan basket karena besok dia mau tanding. Setelah viona makan ia memutuskan untuk pergi ke lapangan basket, ternyata dugaannya benar Elang ada disana. Viona duduk disalah satu kursi untuk melihat Elang bermain. Beberapa saat kemudian Elang selesai ia melihat viona dikursi penonton. Ia menghampirinya. "sendirian kesini" "iya, nih aku bawain minum"ujar viona menyodorkan air mineral itu. "makasih ya"ujar Elang lalu meminum air mineral yang diberikan viona. "lo tadi dianterin bokap lo ya" tanya Elang. "iya kak" "jangan panggil kak lagi, gue pacar lo bukan kakak lo"ujar Elang. "terus panggil apa dong?"tanya viona. "panggil sayang juga boleh"ujar Elang. "ish nggak ah" "kenapa, lo gamau"viona menggeleng gelengkan kepalanya. "lo nggak sayang sama gue"tanya elang. "Sayang lah"jawab viona malu malu. "yaudah jangan panggil kak lagi" "tapi kan selama ini aku panggilnya kak, ntar kalo kak nya ilang itu rada gimanaaa gitu panggilnya."ujar viona. "ntar juga terbiasa sendiri, panggil aja Elang gausah kak, atau sayang.. lebih baik" "yaudah aku panggil El aja boleh kan, tapi ntar kalo aku khilaf ada Kak nya gapapa ya hehe" Elang terdiam sebentar menatap kedepan, lalu ia menjawab perkataan viona. "iya gapapa, Gue suka panggilan El soalnya dari dulu yang bisa panggil gue el cuma orang orang yang gue sayang, dulu jessica juga panggil gue El.. Sekarang lo"ujar Elang, viona pun tersenyum. Elang dan viona tidak sadar jika dibelakangnya ada beberapa orang. Dan orang itu mendengar semua percakapan Elang dan Viona, Auto jadi Gosip. Orang itupun memberi tahu ke teman temannya tentang Elang dan Viona, karena beberapa orang tidak percaya dia memberikan video itu. Hanya dalam hitungan menit, video itu sudah tersebar di sekolah itu. Elang pergi untuk mengganti bajunya, sedangkan viona disuruh untuk menunggu ditempat itu. Tidak lama kemudian Elang sudah kembali dengan seragamnya, mereka berjalan menuju kantin. Banyak pasang mata yang terarah kepada mereka berdua. "em.. kenapa ya mereka lihatin kita terus, aku kan jadi salting" ujar viona. "santai aja" ujar Elang dan berjalan santai. Mereka berdua sampai dikantin dan Elang duduk dikursi depan Jack, sedangkan viona kembali ke teman temannya. Teman temannya pun juga menatap viona intens, viona jadi gugup ada apa dengan mereka? "k.. Kalian knapa sih"tanya Viona bingung. "lo pacaran ya sama Kak Elang?" tanya Shasa. "ng.. Nggak kok"ujar Viona gugup "jujur aja, kita udah tau semua kok" jawab Zulfa. "tau dari mana" Ghea pun menunjukan video nya, Viona pun membelakkan matanya. "siapa yang kasih" tanya Viona. "gapenting, kenapa lo kok sembunyiin ini semua dari kita" tanya Ghea. "gue nggak sembunyiin sih sebenernya, cuman gue tuh pas mau ngomong sama kalian itu selalu ragu. Gue bingung mau cerita apa nggak, jadi gue putusin untuk nggak ngasih tau kalian dulu" ujar Viona. "yaelah"ujar shasa. "yaudah traktir kita dong, kan lo udah jadian sama kak Elang"ujar ghea "gabawa duit gue, ini gatau cukup apa nggak"ujar viona. "yaudah besok traktir kita, bawa duit yang banyak" "nggak ah,gada traktir traktiran,  gue lagi bokek" ujar viona. "yaelah sekali aja, lo kan gapernah nraktir kita, atau lo ngomong aja sama Kak Elang suruh traktir kita."ujar zulfa. "Enak banget kalo ngomong" ujar Viona menatap Zulfa. "lo udah jadian udah sejak kapan?" "tanggal 8 kemarin" ujar viona. "gimana tuh, kok bisa dia tembak lo, gue kepo. Dia kan cuek banget terus nembaknya gimana?" Viona pun tersenyum mendengar perkataan Shasa. "cueknya kan sama yang lain, kalo sama gue nggak" "Yaelahh sa ae tuh orang" ujar Zulfa. Bel masuk berbunyi Viona dan kawan kawan berjalan menuju kelasnya tetapi ditengah perjalanan Elang menghadang Viona dan berkata. "Ntar pulang bareng gue"ujar Elang lalu pergi meninggalkan viona dan kawan kawan. "omaygat, dia yang ngajak lo pulang, serius, gue gasalah denger"tanya Ghea. "dia kan ceweknya, yawajar dong" jawab Shasa, Viona pun hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih itu. Viona memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran dan setelah beberapa jam kemudian bel pulang berbunyi, seperti biasa Viona menunggu keadaan kelas yang tadinya rame menjadi sepi, ia bersama Zulfa sedangakan ghea dan shasa sudah pulang duluan. Setelah keadaan kelas sepi mereka keluar dari kelas dan ternyata sudah ada dua pangeran yang menunggu mereka. Yap siapa lagi kalo bukan Elang dan Axel. Mereka menjemput pacar masing masing. "yuk" Elang menggandeng tangan Viona untuk menuju parkiran begitu juga dengan Zulfa dan Axel. Viona, Zulfa, Axel dan Elang sedang menunggu tempat parkir itu sepi diam diam Elang mengambil foto viona yang sedang tersenyum dengan Zulfa, tetapi Elang hanya mengambil gambar Viona saja. [Picture] Elang memutuskan untuk mengambil foto viona lagi tetapi viona mengetahui jika elang mengambil fotonya dan akhirnya viona bergaya. [Picture]  "cie diem diem motret aku"ujar viona menghampiri Elang lalu mengambil handphone elang dan melihat fotonya yang ada di galeri Elang. "yaelah kak ini jelek" ujar viona "bagus kok" "Jelek tau ish" ujar viona. Elang pun mengambil handphone nya dan memasukkan kedalam kantong celananya "aku itu gaperduli mau kamu cantik atau jelek yang penting aku sayang kamu apa adanya" ujar Elang. "Aciyee yaampun Sayang ternyata Elang juga bisa Bucin ya.. Kirain nggak bisa"ujar Zulfa kepada Axel. "hustt" Axel menyuruh zulfa diam. Elang hanya meliriknya sekilas lalu menaiki motonya untuk mengajak viona pulang. •••√•√•√•••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN