Terlihat dibalik cermin yang besar didalam kamar, viona sedang merias diri karena ia akan jalan bareng Elang, dan Elang menyuruhnya berdandan. Viona memakai Dres warna hitam, yang terlihat pas di tubuhnya. Ia terlihat cantik menggunakan Dress itu dengan rambut yang di curly dan make up natural ala viona.
Ia sudah siap, sekarang pukul 19.00 tetapi Elang belum juga datang kerumahnya. Viona memutuskan untuk menunggunya diluar, tetapi diteras ada ayahnya dan Arga yang sedang duduk santai.
"mau kemana kamu, kok cantik banget" terdengar suara mamanya viona dari belakang, viona pun segera menoleh.
"m.. Mau keluar ma, sama temen" ujar viona.
"oh, mau kemana emangnya.. Temen kamu cowok ya" tanya mama marisa
"i.. Iya ma temen aku cowok, em boleh kan ma aku jalan sama dia" tanya Viona ragu.
"kalo mama sih boleh aja sayang, asal kamu bisa jaga diri kamu baik baik dan pulangnya jangan kemaleman, tapi kamu izin dulu sama papa"ujar mama marisa.
"iya ma, makasih ya udah izinin aku"
"iya, yaudah gih ke papa kamu"ujar mama marisa yang diangguki oleh viona.
Saat viona berjalan keteras rumahnya tiba tiba Elang datang dengan mobilnya, viona yang tadinya mau izin gajadi karena Elang sudah datang.
"permisi om"
"temennya viona ya" ujar papa Aryo, setelah itu papa Aryo menoleh ke viona dan melihat viona yang sudah rapi. "kalian mau keluar" tanya papa aryo.
"iya om, saya mau minta izin ajak viona keluar" ujar Elang.
"kemana" tanya papa aryo.
"ke acara tunangan temen saya" jawab Elang.
"yaudah hati hati, jagain anak om,pulangnya jangan malem malem"
"iya om"
"Boleh pa?"tanya viona.
"iya boleh,jaga diri kamu, jangan malem malem juga pulangnya besok masih sekolah"
"makasih papa" ujar viona lalu mencium punggung tangan Papa Aryo.
"yaudah kalo gitu saya permisi om"ujar Elang menggandeng tangan viona, viona melambaikan tangannya ke papanya.
Elang membukakan pintu untuk viona, viona pun masuk kedalam mobil Elang. Elang memutari mobilnya untuk duduk di kursi pengemudi.
"pakek Seatbeltnya, atau mau gue pakek in"
"eh nggak pake sendiri aja" ujar viona. Setelah viona memasang seatbelt nya Elang melajukan mobilnya.
"jadi kita mau ke acara tunangan temennya kakak"
"iya"
"kenapa kakak ajak aku"tanya viona.
"kenapa, lo gamau?"
"mau kak, maksudnya kan kakak bisa ajak yang lain kayak misalnya ajak Aleysa atau temen kakak yang lainnya, kenapa harus aku"
"Diem, ntar juga tau kenapa alesan gue ajak lo" viona pun diam dan kembali mengarahkan pandangannya kedepan.
Beberapa saat kemudian..
"kak, tempatnya Diman sih"tanya viona.
"bentar lagi nyampek"jawab Elang.
"oke"
Beberapa menit kemudian..
"kak"panggil Viona.
"hm"
"kok lama"tanya viona lagi.
"bentar lagi nyampe"
10 menit kemudian..
"kak"panggil Viona.
"udah nyampe"jawab Elang, karena ia merasa tau apa yang bakal viona tanyakan.
"kan aku belom nanya"ujar viona.
"emang lo mau nanya apa"tanya elang.
"gajadilah, kan udah kakak jawab"Elang pun hanya melirik Viona sekilas dan memarkirkan Mobilnya. Elang turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Viona.
"makasi kak Elang"ujar viona sambil tersenyum ke Elang.
"iya,yaudah ayok"
Elang dan viona berjalan masuk kedalam sebuah gedung yang didekorasi banyak bunga, Elang menyerahkan undangan ke security, lalu mereka berdua bisa masuk kedalam gedung itu.
"Ramai sekali, padahal ini kan acara tunangan" batin viona.
"kak"panggil viona.
"apa"
"Rame banget padahal kan ini cuma acara pertunangan."
"yamana gue tau, ini bukan acara gue, gue cuma diundang dan diharuskan datang"
"yaelah kak kan cuma nanya sewot banget"
"lagian lo nanya mulu dari tadi, diem gabisa apa"
15 Menit kemudian acara dimulai, semua berkumpul dan Menyaksikan acara itu dengan tenang. Viona merasa ngantuk karena acara berjalan lama sekali baginya.
Setelah acara selesai Elang membawa Viona kepada temannya dan berpamitan karena ia tidak bisa lama lama, takutnya nanti kemalaman dan rencananya gagal. Elang dan Viona pun meninggalkan gedung itu dan sekarang Elang membawa Viona ke sebuah Restourant didekat gedung itu.
"makan dulu" ujar Elang.
"iya kak" Viona pun mengikuti Elang dari belakang. Dan Elang memesan makanan special untuk mereka berdua.
Tempatnya masih rame sih, tetapi Elang membawa Viona menaiki tangga untuk menuju rooftop restourant itu. Sebelumnya Elang sudah booking bagian rooftop resto itu untuk dirinya dan Viona.
"kemana sih kak, sepi loh kak diatas. Kita nggak duduk dibawah aja"tanya viona.
"udah lo ikut aja"
Dan sampailah mereka di rooftop resto tersebut yang menampakkan langsung pemandangan kota saat malam hari.

(anggep aja gambar diatas udah gelap karena malam hari)
"Wow bagus banget pemandangannya, tapi kok sepi kak"
"gue udah booking tempat ini, karena gue gamau ada yang ganggu" ujar Elang.
"kak lihat deh itu gedung tadi bukan sih" ujar Viona mengabaikan perkataan Elang.
"iya, lo suka tempat ini?" tanya Elang. Viona pun menganggukkan kepalanya.
"iya kak suka banget"ujar viona.
Elang pun duduk disalah satu kursi disana sedangkan Viona masih nemplok di Pagar melihat pemandangan kota yang bagus itu. Ia baru pertama kali datang kesini dan ia baru melihat ada resto yang tempatnya kayak gini, Auto jadi tempat favorite.
"ganyangka sih kalo kak Elang bakalan bawa aku ketempat kayak gini,bagus banget asli.. Andai saja atap rumahku kayak gini, mungkin tiap hari aku bakalan disini"ujar viona.
Tidak sia sia Elang membooking tempat ini, viona terlihat sangat menyukai tempat ini.
Tidak lama kemudian makanan yang dipesan Elang datang dan Elang menyuruh viona untuk duduk dan makan bersamanya.
"wahh Spageti, kakak kok tau sih selera aku"ujar viona.
"ya tau lah"
"tau dari mana coba"
"makan jangan nanya mulu"
"iihh pasti kakak kemaren abis stalker i********: aku kan, yakan, ngaku deh.. Aku tau kok kak"ujar Viona
"Makan tuh atau gue anterin pulang sekarang"ancem Elang.
"dih galak amat"viona pun akhirnya makan dan sesekali melihat pemandangan itu.
Beberapa menit kemudian setelah mereka selesai makan.
"vi" panggil Elang.
"iya kak" jawab viona.
"gue mau ngomong serius" ujar Elang.
"ngomong aja kak" jawab viona.
"dengerin gue" viona pun memasang telinga dan menatap Elang.
"gue gatau apa yang terjadi pada diri gue sendiri saat ketemu lo, gue merasa kalo setiap gue lihat lo.. Gue pingin deket lo terus. Mungkin ini saat yang tepat untuk gue jujur sama lo, gue suka sama lo"ujar elang menjelaskan semua perasaannya.
Viona masih memandang Elang dengan tatapan tidak percaya karena katanya Elang itu prince di sekolah tetapi kenapa Elang bisa menyukai Viona yang biasa biasa saja.
"lo mau nggak jadi pacar gue"
Degh.. Pipi viona terasa panas jantungnya berdebar kencang saat itu, entah kenapa ia menjadi bisu seketika itu.
"vi" panggil elang.
"eh.. Em iya kak"
"gimana, lo mau apa nggak"
"em gimana ya kak ya em.. "viona masih menetapkan hatinya untuk menjawab pertanyaan Elang.
"lo jawab aja kalo lo mau ya bilang aja iya, kalo nggak yaudah. Gue gamaksa lo kok"ujar elang
"em.. Iya kak"
"iya apa"
"Iya aku mau jadi pacar kakak"jawab viona sambil tersenyum.
"oke thanks, gue bakal selalu ada buat lo, gue juga bakaln lindungi lo semampu gue. Kalo lo butuh apa apa tinggal bilang ke gue"Ujar Elang kepada viona. Kini wajah Elang tampak bahagia.
"tapi kakak kalo sama aku jangan cuek cuek lagi ya"
"iya gue gaakan cuek lagi sama lo" Viona pun tersenyum mendengarnya.
"jadi ini alasan kakak ngajak aku pergi" tanya Viona dan Elang menganggukkan kepalanya.
"Makasih kak karena udah bawa aku ketempat ini, ini bakalan jadi tempat favorite aku" ujar Viona tersenyum.
"sini dong" Elang menyuruh viona duduk di sampingnya, viona pun berpindah tempat di sebelah Elang. Elang merangkul leher viona dan viona senderan di d**a bidang Elang.
"kak"
"iya Sayang" jawab Elang yang seketika itu membuat jantung viona mau copot. Pipinya kini sudah memerah kayak tomat. Viona masih terdiam ingin menetralkan jantungnya.
"kenapa diem"tanya Elang.
"em.. Em.. Nggak kok, hehe nggak jadi kak hehe"viona pun seketika itu menjadi salting sendiri, Elang memahami sikap viona, Elang terseyum melihat tingkah viona.
Elang kembali meletakkan tangannya di leher viona, viona kembali bersender di d**a bidang Elang. Agak lama kemudian suasana hening. Elang melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 22.13 ia ingin mengajak viona pulang.
"vi" panggil Elang.
"viona" masih tidak ada jawaban. Elang pun melihat wajah viona yang ternyata tidur di d**a bidangnya. Viona tidur nyenyak sekali.
Elang memutuskan untuk mengangkat viona dan membawakan tas viona, Elang berjalan menuruni tangga denga hati hati karena tangganya yang agak sempit sedangkan dia menggendong viona.
Elang menjadi pusat perhatian disana, disangkanya viona pingsan sampai sampai ada pegawai resto yang ingin membantunya tetapi dilarang oleh Elang karena kini viona sedang tidur bukan pingsan.
Elang mendudukkan viona dikursi depan, sebelah kursi pengemudi. Elang memakaikan seatbelt viona dan Elang berputar untuk duduk di kursi pengemudi. Elang segera melajukan mobilnya untuk membawa viona pulang.
Beberapa saat kemudian..
Mobil Elang berhenti didepan rumah viona, lalu papanya viona datang membuka gerbang.
"kenapa malam sekali pulangnya"ujarnya.
"maaf om, tempatnya jauh, terus Viona ketiduran jadi tadi saya menggendongnya terlebih dahulu untuk membawanya kemobil dan pulang"
"mana viona"tanya papa aryo.
"ini om" Elang pun membukakan pintu mobilnya dan menampakkan viona yang tertidur lelap. Papa aryo hendak ingin mengangkat viona tetapi viona sudah bangun duluan.
"papa, aku dimana"tanya viona bingung.
"kamu dirumah, tadi ketiduran pas habis makan"ujar elang.
"oh iya ya aku tadi ketiduran. Maaf ya kak ngrepotin"
"iya gapapa"
"kebiasaan kamu itu abis makan tidur"ujar aryo.
"abisnya kenyang pa, hoamm"viona menguap dan terlihat matanya masih setengah melek.
"yaudah kamu tidur, aku pulang dulu"
"iya kak, bye"viona pun menjawab dengan nyawanya yang belum genap. Dan segera berjalan menuju kamarnya untuk tidur.
"yaudah om saya pamit dulu"
"iya iya, hati hati dijalan"
"iya om"ujar elang hendak memasuki mobilnya tetapi ia melihat tas viona yang masih ketinggalan dimobilnya.
"eh om ini tas nya viona ketinggalan"ujar elang.
"oh iya iya"
"yaudah om saya permisi"ujar elang lalu menyalakan mesin mobilnya.
"iya hati hati"
Elang pun pulang, sedangkan viona sudah terlelap dikamarnya dengan posisi tengkurap. Ia begitu lelah hari ini karena harus memakai high heals.
•••√•√•√•••