" Kamu pacaran sama Rey, dek ? " tanya Alana begitu masuk ke kamar Alma.
" Iya, kenapa ? nggak boleh ? " Alma balik bertanya dengan nada kurang ramah.
Alana menatap adiknya heran. Alma memang sering menjutekinya karena kesal sering dibanding - bandingkan dengan dirinya. Tapi sekarangkan bukan dalam situasi yang sama, Alana cuma bertanya saja, kenapa juga Alma jadi sensi padanya.
" Bukan nggak boleh, tapi kamu baru kenal dengan dia kan? "
" Apa itu jadi halangan ? "
" Kamu bisa jawab tanpa balas bertanya nggak sih ? " Alana jadi terpancing emosi menghadapi sang adik.
" Aku udah jawab tadi." jawab Alma ketus.
" Kamu tahu kalau dulu Rey pernah bilang suka sama kakak ? dia pernah minta kakak jadi pacarnya " ucap Alana mencoba menjelaskan maksud pertanyaannya barusan.
" Jadi karena itu kakak nggak suka kalau Alma jadian sama dia ? kakak cemburu kan ? " tuduh Alma.
Alana menggeleng ," bukan dek, kakak cuma mau kamu lebih kenal dengan dia. Jangan buru - buru pacaran. Mami juga nggak akan suka kalau kita punya pacar " nasehat Alana.
" Apa salahnya Alma punya pacar? "
" Kita masih kecil , dek "
" Kakak juga pernah pacaran kan ? "
" Sudah nggak lagi "
" Berarti pernahkan ?"
" Tapi kakak lebih tua dua tahun dari kamu lho dek "
Alma mendengkus sebal. kakaknya seperti tidak suka melihatnya bahagia.
" Kamu jangan terlalu dekat dengan dia ya " pinta Alana yang terdengar lucu bagi Alma.
" Memangnya kak Rey kenapa ? "
" Kakak ngerasa dia tidak tulus sama kamu "
Alma menatap Alana berang.
" Tidak tulus apanya ? Alma beruntung kenal dengan dia, selama ini apa pernah ada cowok yang mau deketin Alma,ha? semua orang cuma mau dekat sama kakak tidak pernah mau jadi teman Alma. Alma juga mau ada yang peduli sama Alma. Kak Rey sayang kok sama Alma!"
Alana tahu adiknya menderita selama ini. Pasti berat menjalani hari sebagai Alma. Menjadi Alana juga tidak mudah baginya. Setiap orang punya perjuangannya sendiri -sendiri. Hanya saja mungkin untuk sekarang perjuangan Alma terasa lebih berat karena harus menghadapi stigma dari orang lain yang tidak bisa dikontrolnya.
Untuk masalah Reyhan, Alana merasa kalau cowok itu tidak benar-benar serius dengan adiknya.
" Alma sama kak Rey nggak akan macam - macam jadi kakak nggak perlu khawatirin Alma " tegas Alma. Alma tidak mau Alana menghalangi hubungannya dengan Reyhan. Alma sedang bahagia kini, kenapa kakaknya malah menentangnya?
#
Alma dan Reyhan seperti tidak terpisahkan lagi. Setiap jam istirahat Reyhan pasti akan menemui Alma dikelasnya dan mengajak Alma makan berdua di kantin. Kadang kala mereka akan ke perpustakaan untuk membaca bersama.
Alex dan Tomi tidak punya waktu lagi bersama dengan Reyhan.
" Lo ngrasa ada yang aneh dengan Rey nggak sih bro ? " tanya Tomi begitu Reyhan berlalu dari kelas.
Alex mengangkat bahunya.
" Dia beneran jatuh cinta sama si Kribo ? "
" Mungkin"
" Gue nggak yakin " ucap Tomi.
Alex juga nggak yakin tapi melihat apa yang terjadi sekarang mungkin saja Reyhan memang suka pada Alma.
" Lo udah pernah periksa mata Reyhan, belum ? kali aja dia lagi sakit mata " olok Tomi.
" Kenapa nggak lo aja yang periksa, lo kan kurang kerjaan "
" Eh anjir lo ,kayak lo ada kerjaan aja " umpat Tomi sebal.
Alex tertawa.
" Lo mana ada kerjaan lagi, biasanya kerjaan lo kan gangguin si Kribo sekarang nggak bisa lagi takut pawangnya ngamuk " ledek Tomi sambil ketawa.
Tomi benar, beberapa hari terakhir Alex tidak pernah lagi mengusili Alma. Terasa ada yang kurang karena bagi Alex menjahili temannya terasa sangat menyenangkan. Tapi untuk sekarang Alex cuma mencoba menghargai hubungan Reyhan saja. Alex tidak mau mengganggu pacar temannya walaupun sama seperti Tomi yang merasa kalau hubungan Reyhan dan Alma terasa kurang masuk akal baginya.
Untuk sementara Alex akan mengeluarkan Alma dari target kejahilannya. Alex akan mencari mangsa yang lain saja. Alex dan kenakalannya tidak mungkin dipisahkan. Hidupnya akan hampa tanpa melihat pelototan dan teriakan teman- temannya. Bisa mempermainkan emosi orang lain sungguh sangat menyenangkan tanpa pernah Alex tahu bahwa yang ia lakukan sangat menyakitkan bagi korbannya.
" Tapi gue kok curiga kalau Rey cuma mainin si Kribo saja " ucap Tomi ," palingan bentar lagi diputusin. pasti mewek tu anak "
" Masa iya si Rey bakal kayak gitu, mana tega dia. Rey kan anak baik - baik "
" Kek pernah denger gue "
Tomi tampak berfikir sejenak kemudian tertawa ngakak
" Masih ingat aja lo " ucap Tomi.
Bagaimana Alex nggak ingat dengan julukan Reyhan karena yang mengucapkannya adalah salah satu cewek yang pernah Alex taksir saat kelas dua dulu.
Cewek tersebut adalah kakak kelas mereka. Alex saat itu tergila - gila dengan kakak kelasnya yang bernama Maryam. Maryam adalah cinta pertama Alex, tapi sayang Maryam tidak menyukai tipe badboy seperti Alex. Maryam suka cowok baik - baik seperti Reyhan.
Seingat Alex, Reyhan dan Maryam tidak pernah pacaran karena Reyhan sukanya pada Alana.
Meskipun sudah berteman sejak kelas satu, Alex dan Reyhan tidak bisa dikatakan dekat. karena hanya Alex yang sering blak - blakan dengan perasaannya pada Reyhan dan Tomi. Reyhan lumayan tertutup dalam urusan pribadinya. Tomi dan Alex terkadang memancing Reyhan agar terbuka dengan mereka tapi tidak membuat Reyhan menjadikan mereka sebagai tempat mencurahkan masalah dan perasaannya. Reyhan cukup dewasa diantara mereka sehingga mampu mengurusi urusannya sendiri tanpa melibatkan teman - temannya.
" Maryam apa kabar ya ? " celetuk Tomi memancing reaksi Alex ," lulus ntar kita masuk SMA dia yok ? "
" Lo aja sana ngapain ngajak gue ! " sentak Alex.
" Kali aja lo mau nembak dia sekali lagi "
" Nggak Mungkin ! kayak nggak ada cewek yang lain aja "
Tomi tertawa terbahak - bahak.
" Sekarang lo bisa ngomong kek gini lupa dulu sampai stress gara - gara ditolak dia "
" Kayak lo nggak pernah ngalamin aja " sindir Alex. Panas juga kupingnya diledekin terus.
" Alana gimana ? "
" Giman apanya ? "
" Lo kan juga suka sama Alana, kemarin - kemarin nggak lo seriusin karena Reyhan suka juga kan? "
" Nggak juga. gue memang blom ada niatan nembak dia "
" Serah lo, mumpung Reyhan udah jadian sama si Kribo lo bisa gebet kakaknya "
" Nggak deh buat lo aja "
" Coba dia mau sama gue " ucap Tomi nelangsa. Alex balas menertawai Tomi.
" Mending lo macarin adek kelas aja, nggak ribet " saran Alex.
" Kek Rey gitu ? "
" Ya nggak gitu juga kali, Rey ma ekstrim banget. Angkat tangan gue "
" Udahlah... kita lihat aja sampai kapan dia bertahan "
Alex mengangguk - angguk setuju dengan ucapan Tomi.
Bersambung