Alex menunggu Alma di Lorong yang biasa Siswa kelas satu lewati saat keluar masuk area sekolah. Baru kali ini ada yang berani melawannya terang - terangan. Membuatnya malu didepan adik kelas. Tidak bisa dibiarkan!Cewek culun dan jelek itu harus dikasih pelajaran. Alex tidak akan membiarkannya lolos begitu saja setelah apa yang diperbuatnya pada Alex.
Lama menunggu namun yang ditunggu tidak kunjung datang. Alex yakin, pasti tuh cewek sengaja menghindar darinya.
Tak sabar menunggu Alex menghampiri ke kelasnya. Benar saja, Alma masih berada di dalam kelas. Menjadi satu - satunya siswa yang tersisa disana. Tak membuang waktu, Alex menghampiri Alma kedalam kelasnya.
" Ternyata kamu disini, sengaja menghindar? " tuduh Alex.
Alma terperanjat melihat kedatangan Alex. Urusan mereka memang belum selesai tapi bukan berarti Alma sengaja menghindari Alex. Alma cuma baru menyelesaikan catatannya karena tadi tidak fokus dalam belajar sehingga ia ketinggalan saat mencatat keterangan guru. Jadilah Alma menyelesaikannya sebelum pulang.
" Menghindar?? memangnya aku takut sama kamu ?" ejek Alma sambil memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas. Kebetulan juga catatannya sudah selesai disaat Alex mulai menunjukkan keberadaannya.
" Punya nyali juga kamu ya, nggak nyangka kamu punya keberanian juga buat melawan aku " ucap Alex yang sempat tak percaya mendengar jawaban Alma.
" Memangnya kamu siapa? sampai aku harus takut ?!" tantang Alma terdengar semakin berani yang tentu saja kenyataannya tidak seperti itu. Dalam hati, Alma merasa cemas juga. Namun, dibandingkan dengan memilih memperturutkan perasaan cemasnya, Alma malah melawan rasa cemasnya dengan menantang Alex sekalian. Lebih mudah melawan musuh yang nyata daripada yang tak kasat mata.
" Kamu ... benar - benar ya. udah Kribo , itam jelek! mau jadi pacar Reyhan lagi. nggak sadar diri banget! " Alex sepertinya tidak sadar kalau niat awalnya tidak akan sejauh ini harus menghina Alma, tapi balasan Alma yang diluar dugaannya sudah sukses membuatnya lepas kendali. Setelahnya, Alex sedikit menyesal karena ucapannya yang terdengar terlalu kasar dan berlebihan.
Alma terdiam mendengar hinaan dari Alex. Hatinya sakit sekali.
" Alex ! " panggil Reyhan yang baru masuk dengan terburu. Reyhan mendengar apa yang Alex katakan pada Alma. Temannya itu memang sangat menyebalkan jadi orang. Selain suka berbuat onar juga sangat tidak peduli dengan perasaan orang lain. Raja tega seantero sekolah. Reyhan bisa melihat dengan jelas betapa ucapan Alex sangat melukai perasaan Alma.
" Alma kamu maukan jadi pacar kakak? " tanya Reyhan membuat Alex dan Alma melongo saking kagetnya.
" Lo gila ya?! "
Reyhan tidak menggubris ucapan Alex. Reyhan berjalan mendekati Alma. Diraihnya tas sekolah Alma untuk di bawa ke bahunya.
" Mulai hari ini Alma jadi pacarku jadi kamu jangan lagi berani gangguin dia " ucap Reyhan memperingatkan Alex. Lalu Reyhan menarik perlahan tangan Alma agar mengikutinya keluar dari kelas, meninggalkan Alex yang masih terpukau dalam ketidakpercayaan.
Alma membiarkan Reyhan memegang tangannya sampai diluar kelas. Setibanya diluar kelas, Alma langsung menarik tangannya dari genggaman Reyhan.
" Terima kasih "
Alma berterima kasih karena Reyhan menolongnya dari gangguan Alex dengan berpura sebagai pacarnya segala.
" Terima kasih karena kakak sudah bantuin Alma tadi,tapi ... "
" Serius kok," potong Reyhan cepat. Reyhan tahu Alma pasti menganggapnya tidak serius saat mengajaknya pacaran," kakak serius ingin menjadi pacar Alma, kamu mau kan jadi pacar kakak ?"
" Tidak mungkin " geleng Alma ," tidak mungkin kakak mau jadi pacar Almakan ?"
" Kenapa tidak mungkin ? " tanya Reyhan " apa Alma tidak suka sama kakak ?"
" Bukan begitu " jawab Alma terlalu cepat sehingga membuat Reyhan tersenyum.
" Kalau begitu tidak ada alasan kamu buat nolak kakak kan?"
Alma tidak menjawab. Bingung . Terlalu sulit untuk dipercaya jika Reyhan memintanya untuk jadi pacarnya. Reyhan terlalu ganteng untuk cewek seperti Alma. Kalau boleh jujur tentu Alma senang punya pacar baik dan tampan. Namun, rasanya seperti mimpi saja.
" Jangan kebanyakan mikir, pokoknya sekarang jadi hari jadian kita " putus Reyhan." sekarang kakak antar pulang " kata Reyhan kembali memegang tangan Alma dan membawanya berlalu.
Dari pintu kelas Alex yang sedari tadi memperhatikan hanya bisa mendengus saja. Gelagat Reyhan terlalu aneh baginya. Tidak mungkin tipe cewek Reyhan berubah begitu cepat. Yang Alex tahu, sejak kelas satu Reyhan sudah naksir sama Alana. Hampir semua Siswa Laki - laki pasti suka pada Alana. Selain cantik dan pintar, Alana juga sangat ramah pada semua teman - temannya. Bahkan Alex masih ingat kalau Reyhan pernah menembak Alana dulu. Bukan cuma Reyhan saja, banyak juga teman-temannya yang lain yang sudah pernah mengutarakan perasaannya pada Alana.
Jujur Alex juga naksir pada Alana, suka melirik diam - diam tapi tidak pernah mengutarakannya secara langsung. Dua tahun berlalu, Alex belum juga punya keinginan untuk menembak Alana. Rasa sukanya pada Alana belum sampai membuatnya ingin menjadikan Alana sebagai pacarnya.
***
Kabar tentang Reyhan dan Alma berpacaran menyebar dengan cepat. Hampir semua Siswa pernah membicarakannya. Seperti yang sudah diduga, Alma menjadi tersangka utamanya. Dijadikan cibiran karena dianggap telah menggoda Reyhan. Banyak juga yang berspekulasi jika Reyhan hanya kasihan pada Alma yang sering di bully oleh teman Reyhan sendiri.
Alma yakin orang yang harus bertanggung jawab atas semua berita yang bocor kemana - mana adalah Alex! pasti Alex yang menceritakan pada siswa lainnya. Karena hari itu cuma ada mereka bertiga yang tersisa disekolah. Tidak mungkin ada yang tahu karena sejak hari itu Alma belum pernah bertemu lagi dengan Reyhan.
Alex memang tidak pernah muncul lagi didepan Alma tapi apa yang terjadi sekarang lebih berat bagi Alma dibanding saat menghadapi Alex sendiri. Kini, Alma serasa bagai menghadapi siswa satu sekolah.
Saat jam istirahat berlangsung Alma tinggal sendirian didalam kelas. Tidak punya tenaga untuk sekedar berjalan kekantin untuk jajan. Perutnya lapar tapi tidak selera untuk diisi apapun.
Alma menjatuhkan kepalanya diatas meja. Matanya terpejam karena lelah. Mami Elen selalu bilang bahwa Alma harus kuat menghadapi orang yang tidak suka padanya. Orang yang benci pada Alma pasti bukan orang baik. Karena tidak mungkin orang baik akan mengganggu orang lain yang tidak salah padanya. Yang sering terjadi adalah orang selalu mengganggu orang lain yang terlihat lebih dimatanya. Tapi... apa lebihnya Alma dibanding mereka? andai Mami Elen bilang hal yang sama pada Alana, Alma akan setuju seratus persen karena jelas Alana pantas bikin orang lain iri. Kalau ada yang iri pada Alma pasti dia orang yang tidak pandai bersyukur. Alma sadar bahwa fisiknya bukanlah idaman para wanita ataupun pria pada umumnya.
Alma mendongak karena ada benda sejuk yang menempel dikeningnya. Reyhan berdiri disamping meja Alma sambil memegang kaleng softdrink yang tadi sempat ia tempelkan dikening Alma. Senyum kelewat manis menghiasi bibirnya.
" Kamu pasti belum makan kan? ini kakak bawakan burger " kata Reyhan sambil menaruh bawaannya diatas meja Alma kemudian ia duduk dikursi yang ada didepan meja Alma.
Alma menatap makanan yang dibawa oleh Reyhan tanpa minat.
" Kamu suka burger kan? "
Alma mengangguk lemah ," tapi sekarang lagi nggak lapar "
" Kenapa ? "
Alma berat untuk menjawab pertanyaan Reyhan.
" Karena berita tentang kita ya ? "
Alma mengangguk
" Biarkan saja, mereka cuma berani ngomong dibelakang nggak bakal berani gangguin kamu. Jika ada yang ganggu kamu bilangin sama kakak "
Terdengar enteng saat diucapkan oleh Reyhan tapi begitu berat dirasakan oleh Alma. Reyhan tidak akan tahu rasanya jadi Alma.
" Jangan pernah bersedih, percaya sama kakak, semuanya pasti akan baik - baik saja "
Bersambung