“Okay! Siap!” Mad meregangkan jemarinya. Mengambil gunting dari laci mejanya. Mengangkat kursi bundar, berkaki agak panjang. Diletakkan di tengah-tengah. “Siapa namamu?” tanya Mad, pada pria yang hanya berdiri di depan pintu kamar mandi. “Riswan.” “Okay. Pak Riswan kemari.” “O-oh, I-iya.” Dengan punggung sedikit membungkuk, ia berjalan menjauh dari kamar mandi. Mendekati Mad. “Duduk di sini,” perintah Mad. Riswan segera duduk. “Mana baju kotormu tadi?” “Oh, aku letakkan di dekat kamar mandi.” “Biar aku ambilkan,” sahut El. Lalu, bergegas mengambil pakaian Riswan. Dan, diberikan pada Mad. Segera di kalungkan pada punggung Riswan. “Aku akan memotong rambutmu, ya?” “Hah?” “Agar kau terlihat tampan seperti—CID. Yeah, walaupun aku yang paling tampan di sini.” CID mendengus. Semba

