Gilang lari bersama perawat-perawat yang sedang menggiring kembaran nya yang berada di atas brankar terbaring lemas, Gilang terus menggenggam tangan Rossa erat tak berhenti melafalkan doa dalam hati agar Rossa baik-baik saja. Sampai nya di depan ruang Unit Gawat Darurat, Gilang disuruh tunggu di luar saja oleh suster setelah itu Gilang beralih duduk. Tangan nya gemetar, air mata nya tak sanggup lagi ia tahan. Kini, lelaki yang terlihat kuat ketika tawuran menangis melihat kembaran nya berada di dalam sana. "Ini salah gua astaga," gumam Gilang sambil menunduk membiarkan air mata nya meluncur begitu saja. Ingin sekali Gilang melampiaskan kemarahan nya tetapi entah, tidak tahu kepada siapa. Ingin ke kelab malam tetapi Gilang tahu itu tak menyelesaikan semua nya. Cukup, Gilang tak mau mengi

