Wanita Licik

938 Kata
Sudah seminggu Aulia memulakan kerja dan sepanjang minggulah Dani menghantar Aulia ke tempat kerja cuma jika waktu pulang Aulia akan pulang bersama suri menaiki teksi atau ojek. Sepanjang seminggu ini Aulia. Sepanjangan perjalanan menuju ke tempat kerja Dani dan Aulia tidak bnyak bicara kerana Aulia akan lebih bnyak berdiam diri dan jika dilihat dari raut wajah muka Dani sepertinya dia sering mengelamun seperti memikirkan sesuatu seperti saat ini. Aulia dihantar oleh Dani ke tempat kerja tapi mereka masing-masing tidak mengeluarkan kata. " Kenapa aku ngerasa seperti nyusahin Om Dani ya. Dia sepertinya terbeban kerana terpaksa menghantar kan aku ke tempat kerja padahal aku bisa sendiri, apa patut aku menyusulkan hasrat ku untuk pergi kerja sendirian. itukan lebih baik. Batin Aulia. Suasana berterusan sehingga mereka tiba di tempat kerja Aulia. Hal ini justru menjadikan Aulia merasa tidak nyaman apalagi jika harus terusan di antar oleh Om Dani. " Aku harus kasitau kalo aku mau berangkat sendiri malam nanti" Aulia berhasrat mengutarakan pandangan malam ini. Dia tidak mau terus dibebani Dani terus. Dani Pov..,.......... Sejak seminggu ini Dani bekerja keras kerana satu syarikat yang melakukan investasi dalam projek di bawahnya menarik diri di saat projek sudah hampir dimulai. Oleh itu Dani terpaksa menghubungi banyak syarikat bagi mencari investor baru. Dia selalu pulang hingga lewat malam dan paginya tidak sempat bersarapan bersama Nina dan Aulia. Selesai menghantar Aulia dia akan terus melanjutkan usaha mencari investor baru. Investor yang sebelum menarik diri kerana mendapat tawaran yang lebih lumayan dari Syarikat PN Livis yang merupakan pesaing terbesar syarikat Dani. Dani mendapatkan tawaran dari Lara menghubungi nya melalui telefon yang menawarkan untuk berinvestasi tetapi dengan syarat yang tidak dapat diterima oleh nya. " Halo Lara, kenapa kamu menelfonku? Apa yang ingin dibicarakan?." " Dani sayang kamu sihat, apa kamu dalam kesulitan sekarang? Kalau kamu ngak keberatan aku bisa membantumu." " Aku sihat aja. Dari mana kamu tau aku dalam kesulitan, aku dalam keadaan baik aja." " Ngak usah disorok sayang, aku bisa menebak apa yang terjadi padamu. Kalau kamu ngak kisah aku bisa menjadi investor syarikat kamu tapi dengan syarat nya." " Hahahaha. Kamu seperti sudah merancang untuk menjebakku. Apa syaratmu?" " Kamu harus menjadi pacar ku dan bertemu orangtua ku sehingga projek ini selesai. " Beri aku waktu berfikir." " Baik sayang, aku akan nungguin kamu" Dani mematikan telepon nya dan memicit kepalanya yang terasa pusing. " Sial kenapa aku harus berhubung dengan wanita licik itu." Lara merupakan teman sekampus dengan Dani dan kedua temannya sekaligus rakan bisnesnya Rangga Dan Teri. Sejak zaman kuliah wanita itu mengincar Dani dan berusaha berbagai cara memutuskan hubungan Dani dengan wanita yang dipacarinya. Pada awalnya mereka berteman rapat tapi selepas Dani memutuskan untuk pacar bersama Lidia kekasihnya, Lara mula menunjukkan sikap liciknya tanpa pengetahuan Dani dan temannya. Sikapnya terbongkar setelah dia cuba menjebak Dani di sebuah kamar hingga menyebabkan Dani memutuskan hubungannya dengan Lidia. Setelah kejadian itu hubungan Dani dan Lara berakhir sebagai teman. Dani, Teri dan Rangga berkumpul di sebuah restoran barat selepas pulang dari kantor. Sampai saat ini mereka masih belum menemui satupun syarikat yang ingin berinvestasi dalam projek yang sedang dijalankan. Tidak ada syarikat yang ingin menyambung projek yang telah ditarik investasi nya dari syarikat lain. Hal tersebut bisa mendatangkan kerugian kepada para investor. " Guys, Kemarin aku bertemu Lara di bar Hoti aku sempat berbicara tentang masalah yang dialami kita. Dia bilang akan cuba membantu dan akan menghubungi Dani. Apa kamu dapat khabarnya Dan?" Teri adalah pengemar wanita dan selalu meluangkan waktu sejenak di bar untuk menjadi wanita satu malamnya. Dani yang mendengar pernyataan ini hanya dapat mengeluarkan keluhan. " Iya dia ada menghubungiku, tapi dia mengenakan syarat yang tak bisa ku terima" Dani meneguk jus yang ada di tangannya sambil menggelengkan kepala. " Aku ngak akan menjadikan dia investor kita" " Apa syarat nya Dan. Tapi kalo kita masih ngak dapat investor syarikat kita bisa mengalami kerugian yang sangat besar." Ujar Rangga yang risau akan kondisi syarikat mereka yang sekarang ini berada dihujung tanduk. " Ngak bisa dipertimbangkan Dan?. Kemarin Lara bilang dia bisa nolong kita sebagai teman kampus, pertolongan ini akan membantu kita Dan. Teri dan Dani terus mengutarakan pendapat mereka. " Apa kalian tau perempuan licik itu mau aku menjadi pacarnya? lansung ketemu orang tuanya. Itu semua kerja gila tau" Dani meraup wajahnya. Semua syarat itu bukanlah senang untuk di terima kalau dia ngak tahu sikap sebenar Lara. " Tapi dan hanya sebentar kan?. Apa kamu mau syarikat kita bankrut?" " Aku yakin Lara sudah menginsafi kesalahannya di masa lalu. Dia sempat bilang kalo dia mau hubungan kita semua kembali seperti dulu lagi." Teri tertipu dengan lakonan yang ditunjukkan Lara ketika bertemu dengannya kemarin. Waniat itu bersikap seolah dia telah menginsafi kesalahannya menangis di pelukan Teri kemarin. " Beri aku waktu, bukan mudah untuk dilakukan. Aku seperti menaruh pisau dileher ku. Bila- bila aku bisa mati" Dani mengambil dompetnya dan mengeluarkan wang diletakkam di meja dan beransur keluar. Teman-temannya seperti tidak mengerti betapa liciknya waniat seperti Lara itu. Padahal terangan dia cuba menjebak Dani dengan syaratnya. " Dan lo mau kemana, Kita belum habis makan dan.." Rangga hanya mampu menggeleng kepalanya, dia menepuk pelan bahu Teri. " Beri dia waktu. Lo juga tau gimana Lara lakuin ke dia dulu. Gue tau lu risau akan kondisi syarikat kita tapi sebagai kepala syarikat Dan harus menanggung semua nya. " Aku mau gimana lagi, aku pikirin Lara udah insaf dan mau menebus kesalahannya. Gua juga salah ngak mikirin Dan. Dia lagi biggung mikirin masalah ini." Teri hanya mampu memberikan waktu untuk Dani berfikir akan masalah yang dihadapi. Semua keputusan terletak di tangan Dani dan sebagai rakan kongsi dia hanya bisa menyuarakan pendapat nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN