CHAPTER FOURTEEN

2240 Kata

Daren masih terdiam di kantornya. Ia masih membayangkan ciumannya tadi bersama Sily. Astaga, Sily masih SMA. Kalau saja tadi ia tidak cepat mengendalikan diri, mungkin tidak hanya bibir mungil Sily yang ia jamah. Mau bagaimanapun juga, Daren ini seorang pria dewasa. Wajar saja naluri prianya semakin tidak terkendali. Apalagi setelah menikah dengan Sily. Jangan tanya bagaimana rasanya menjadi dirinya setelah menikahi gadis itu. Daren sering kali menelan ludah dan menahan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya mentah-mentah. Meskipun Sily bertingkah seperti anak kecil, tapi dia juga seorang wanita. Ingat dia wanita. Daren selalu berusaha menganggap Sily seperti Davina, tapi tidak mudah, sungguh. Betapa bodohnya Daren tadi. Mencium Sily bahkan sampai berani melumatnya. Sadarlah, Daren. Dia bel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN