Ancaman

1804 Kata

Siang sangat cerah mungkin sama seperti suasana hatiku. Saat Abi mendatangi puskesmas untuk mengembalikan ponsel, dan minta ditemani ke kampusnya sebentar. Awalnya, aku sempat ragu mengingat jauhnya lokasi kampus Abi. Namun, kata-kata Agus yang terngiang-ngiang membuatku langsung berubah pikiran. Cepat aku iyakan ajakan Abi dan meminta ijin pulang lebih awal karena ada urusan. Tiba di kampus, aku disugguhi pemandangan yang sudah lama tak aku jumpai. Hiruk pikuk kampus seperti mengingatkan aku di masa kuliah dulu. Para mahasiswa berlalu-lalang, sebagian ada yang menongkrong di taman. Ada juga yang memilih menghabiskan waktu di kantin. Bagi yang mengenal Abi, mereka menegur sekilas. Lalu sibuk kembali dengan aktivitas masing-masing. Cara menyapa pun sama, tak ada yang mengaitkan kedata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN