Suasana rumah sakit biasanya selalu tenang, tapi petang ini ruang UGD tiba-tiba gaduh dengan suara teriakan serak seorang pria yang membopong seorang wanita berambut hitam dan berwajah pucat dalam buaiannya. Di kaki Si Wanita terdapat jejak darah... Revid Dianara menunggu di parkiran gedung apartemen Charis dengan perasaan yang mengganjal di di dadanya. Sesekali ia memeriksa arlojinya. Jemarinya mengetuk-ngetuk pinggiran roda kemudi sambil menggigit bibir... "Apa yang terjadi padanya, Pak?" tanya seorang suster yang berlari tergopoh-gopoh, menyambut kedatangannya. "Darah," ucap pria itu dengan mata mendelik. Ia nyaris berteriak. "Darah di mana-mana. Banyak sekali. Tolong..." Revid sedang menggigit bibirnya ketika ia melihat Tante Basutara keluar dari lobi dengan sikap yang sama. Namun

