bc

Aki Gue Jawara Betawi

book_age16+
2
IKUTI
1K
BACA
comedy
like
intro-logo
Uraian

Menceritakan seorang kakek yang jago bela diri bernama Sobri yang tinggal di Jakarta dan dia adalah seorang Jawara Betawi.

Sobri juga mengajari anak, menantu, dan cucunya untuk menguasai ilmu bela diri. 

Tokoh : 

Titah : menantu Sobri Royani / Yani, istri Kamil, ibu Kamil junior, Citra, Zahwa, dan Hanafi, tante Ashar, orang yang disukai Jali.

Kamil : anak Sobri, suami Titah, ayah Kamil junior, Citra, Zahwa, dan Hanafi, bukan saingan Jali.

Sobri : ayah Kamil, ayah mertua Titah, suami Royani / Yani, kakek Kamil junior, Citra, Zahwa, dan Hanafi. 

Royani / Yani : ibu Kamil, ibu mertua Titah, nenek Kamil junior, Citra, Zahwa, dan Hanafi. 

Paijo : abdi dalem Titah & Kamil, orang yang menyukai Aminah / Inah, orang yang disukai Madona, dan saingan Jaja. 

Aminah / Inah : abdi dalem Titah & Kamil, orang yang disukai Paijo, pacar Jaja. 

Jaja : tukang ojek, pacar Aminah / Inah, saingan Paijo. 

Madonna : orang yang menyukai Paijo. 

Kaamil Sayhan Thabrani (Kamil Junior) : anak pertama Titah dan Kamil, cucu Sobri & Royani / Yani, Kaka Citra, Zahwa, dan Hanafi, sepupu Ashar. 

Sucitra Titah Irdina (Citra) : anak kedua Titah dan Kamil, cucu Sobri & Royani / Yani, adik Kamil Junior, kakak Zahwa & Hanafi, sepupu Ashar. 

Sifa Zahwa Mustar (Zahwa) : anak ketiga Titah dan Kamil, cucu Sobri & Royani / Yani, adik Kamil Junior & Citra, kakak Hanafi, sepupu Ashar. 

Ashar Ramdhan (Ashar) : Keponakan Titah & Kamil, sepupu Kamil Junior, Citra Zahwa, dan Hanafi. 

Asma Zahrani Najla (Asma) : orang yang di sukai Kamil Junior. 

Wulan Sulis Tiana (Sulis) : orang yang di sukai Ashar.

Mohammad Hanafi Adnan Zulfian (Hanafi) : anak keempat Titah dan Kamil, cucu Sobri & Royani / Yani, adik Kamil Junior, Citra, & Zahwa, sepupu Ashar. 

Jali : murid Sobri, orang yang menyukai Titah, bukan saingan Kamil. 

Mbah Sakiman : kakek Titah, buyut Kamil Junior, Citra, Zahwa, Hanafi, & Ashar.

Dll.

chap-preview
Pratinjau gratis
Pagi yang Ramai di Rumah Daffa
Di Rumah Daffa "Anak-anak, sarapan dulu!" pinta Titah. Dzaka, Dzaki, dan Zahwa menurut. "Bi Inah," panggil Titah. "Iya, Bu," jawab Inah. "Nanti tolong siapkan makan siang di rantang, ya. Saya mau ke rumah Mama, antar makan siang," pinta Titah. "Siap, Bu," jawab Inah. "Yes! Nasi goreng!" seru Dzaka. "Biasa aja, Kak," sahut Dzaki. "Sudah-sudah, makan sarapannya. Lihat jam sudah berapa, nanti telat sekolah," tegur Daffa. Ketiga anaknya menurut. "Bund, hari ini kan hari pertama sekolah. Aku diantar jemput siapa?" tanya Zahwa. "Kamu diantar jemput Mang Jaja," jawab Titah. "Oh... Yah, uang jajan dong," pinta Zahwa. "Iya, nanti. Sarapan dulu," kata Daffa. Daffa bertanya pada Titah, "Kamu mau ke rumah Bapak sendiri, nggak apa-apa kan?" "Iya, nggak apa-apa, Mas," jawab Titah. "Kenapa emangnya, Mas?" tanya Titah balik. "Nggak papa. Kalau begitu, saya mau ke pasar sama Paijo dan Inah. Belanja keperluan warung dan rumah," jelas Daffa. "Oh, kirain mau ke mana," kata Titah. Daffa bercanda, "Kenapa? Dikira mau cari ibu baru untuk anak-anak, ya? Hehe..." Dzaki memancing, "Yah, berani dong, ya nggak, Bund? Hehe..." Titah mulai kesal, "Emm, awas ya macam-macam! Sunat seratus kali nih!" Daffa ketakutan, "Waduh, habis dong! Nggak deh, nggak!" Dzaka bertanya, "Nggak apa-apa, Yah?" Daffa menjawab, "Nggak jadi berani dan nggak jadi cari ibu baru buat anak-anak, Bun..." Titah kesal dan mencubit Daffa. "Ayah, nih rasain!" "Aww!" Daffa meringis kesakitan. Zahwa dan Dzaka menggoda, "Enak, Yah? Gurih, Yah?" Daffa menjawab sambil meringis, "Enak, gurih lagi. Sakit tau, aduh..." Ketiga anaknya tertawa. "Sudah, ayo sarapannya dihabiskan," Titah mengakhiri candaannya. Paijo datang membawa minuman, "Permisi, Bu Titah. Ini susunya untuk anak-anak, teh manis hangat untuk Bapak, dan teh hijau untuk Bu Titah." "Emm, iya, Jo. Terima kasih, ya, Jo," kata Daffa. "Sama-sama, Pak," jawab Paijo. Daffa meminta, "Oh ya, Jo, siap-siap dan bawa catatan belanjaan untuk ke pasar hari ini." Paijo menjawab dengan semangat, "Siap, Pak! Laksanakan, Pak! Delapan enam! Hehe..." Titah menyuruh Paijo kembali ke warung, "Ya sudah, sana kembali ke warung, nanti ada yang belanja kamu nggak tahu lagi." Paijo menjawab, "Siap, Bu! Laksanakan, Bu! Delapan enam! Hehe..." Di Rumah Pak Sobri "Bang, Abang..." panggil Bu Yani. Pak Sobri menjawab ketus, "Apa? Kenapa sih? Elu ganggu gue lagi latihan, ada apa?" Bu Yani mengeluh, "Bantuin kita napa, Bang! Situ mah enak, nggak ngapa-ngapain di rumah. Lah kita paginya udah capek ngerjain pekerjaan rumah, eh malemnya capek juga pijitin Abang." "Terus mau elu apa sekarang?" tanya Pak Sobri. "Lah, kan tadi udah dijawab, bantuin, Bang, bantuin..." Bu Yani masih mengeluh. Pak Sobri melihat batu, "Oh, bantuin, ya? Sebelum gue bantuin bini gue, mending jahilin bini gue dulu aja, deh..." Bu Yani mendesak, "Iya, Bang, iya! Kan tadi udah aye bilang bantuin, gimana sih, buruan, Bang." Pak Sobri menendang batu ke tong sampah, mengenai baju cucian Bu Yani. "Iya, dah. Emm..." Bu Yani berteriak, "Ya Allah, Abang! Aye nyuci lagi deh. Iih, si Abang!" Pak Sobri mulai gelitik Bu Yani, "Aw, geli, geli, ampun, ampun, Yan, Yan, ampun..." Keduanya tertawa dan saling gelitik. Bu Yani sambil tertawa, "Biarin emang enak, aye baru aja selesai nyuci jadi kotor lagi kan tuh..." Di Rumah Daffa Dzaka dan Dzaki pamit, "Ya sudah, Bund, Yah, Dzaka dan Dzaki berangkat, ya." "Iya," kata Daffa. Titah menambahkan, "Hati-hati di jalan, ya." "Iya, Bund," jawab Dzaki. Dzaka dan Dzaki mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum..." Titah dan Daffa membalas, "Wa'alaikumussalam..." Zahwa pamit, "Ayah, Bunda, itu Mang Jaja. Aku berangkat, ya." "Iya," kata Daffa. Titah berkata, "Hati-hati di jalan, ya." Zahwa mengucapkan salam, "Iya, Yah, Bun, assalamu'alaikum..." Titah dan Daffa membalas, "Wa'alaikumussalam..." Di Teras Depan Rumah Jaja mengejek Paijo, "Assalamu'alaikum kacang ijo, eh salah, Mas Paijo maksudnya. Hehe..." Paijo mengeluh, "Wa'alaikumussalam, eh tekokak biang, sembarangan kalau ngomong. Namaku Paijo bukan Mas Kacang Ijo, tau..." Jaja bertanya, "Iya dah, Neng Zahwa mana?" Paijo balik bertanya, "Eh tekokak biang, kamu nyari Zahwa apa nyari Inah?" Jaja menjawab, "Ya nyari Neng Zahwa lah, celengan Semar, tapi boleh deh sekalian aku juga nyari Inah..." Zahwa memanggil, "Mang Jaja, Lik Paijo..." Paijo menjawab, "Iya, eh Zahwa..." Zahwa meminta, "Ayo, Mang, berangkat." Jaja bertanya, "Ayo. Eh, tapi tunggu dulu, Neng Zahwa, saya mau tanya." Zahwa bertanya, "Tanya apa, Mang Jaja?" Jaja bertanya, "Mau tanya, bagaimana itu salam untuk Bi Inah dari Mang Jaja sudah kamu sampaikan belum?" Zahwa menjawab, "Sudah dong, Mang." Jaja bertanya lagi, "Apa kata Bi Inah?" Zahwa menjawab, "Katanya salam balik ya, Neng Zahwa ke Mang Jaja yang palingggg... ganteng, gitu katanya, Mang..." Jaja tertawa, "Oh, iya dong, Mang Jaja. Hehe..." Zahwa melanjutkan, "Tapi..." Jaja bertanya, "Tapi apa, Neng Zahwa?" Zahwa meledek, "Tapi gantengnya kayak yang ada di Ragunan. Hehe..." Jaja mengeluh, "Hemm... Ya sudah deh, ayo kita berangkat sekolah." Zahwa pamit pada Paijo, "Ayo, Lik Paijo, Zahwa berangkat ya." Zahwa dan Jaja mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum..." Paijo membalas, "Wa'alaikumussalam..." Keluarga Daffa telah pergi: Titah ke rumah orang tuanya, Daffa, Paijo, dan Inah ke pasar. Rumah pun kosong. Tiba-tiba, Pak Nano (ayah Titah) dan Naufal (keponakan Titah) datang. Mereka akan tinggal sementara di rumah Daffa. Di Rumah Pak Sobri Titah tiba di rumah mertuanya. "Assalamu'alaikum, Pak," sapa Titah, memberi salam pada Pak Sobri dan Bu Yani. Di halaman belakang, Pak Sobri dan Bu Yani menjawab, "Wa'alaikumussalam..." Bu Yani bertanya, "Siapa, ya, Bang?" Pak Sobri menjawab, "Eh, elu malah nanya gue, gue aja nggak tahu siapa yang datang, malah nanya ke gue. Ya udah, sana lihat siapa yang datang." Bu Yani memanggil Jali, "Iya, Bang... Eh, Jali..." Jali menjawab, "Iya, Nyak, ada apa?" Bu Yani menyuruh, "Nih, elu lanjutin jemur bajunya, ya." Jali menurut, "Iya, Nyak..." Di depan rumah, Bu Yani menyadari kedatangan Titah, "Siapa, ya? Eh, Titah, menantu gue. Masuk, Neng." Titah menjawab, "Iya, Nyak..." Titah bertanya, "Bapak mana?" Bu Yani menjawab, "Ada di dalam, di halaman belakang tuh..." Titah memberikan rantang, "Oh iya, ini, Nyak, lauk buat makan siang nanti." Bu Yani mengajak, "Oh iya, nanti kamu makan siang di sini aja, ya." Titah menjawab, "Iya, Nyak..." Di Halaman Belakang Rumah Pak Sobri Pak Sobri mengajak Jali, "Emm, Jali, daripada nganggur, kita latihan silat aja, yuk..." Jali setuju, "Hayuk, Pak..." Di Rumah Daffa Pak Nano dan Naufal tiba di rumah Daffa dan memberi salam, "Assalamu'alaikum..." Tidak ada jawaban. Pak Nano bertanya, "Kok nggak ada yang jawab, ya?" Naufal menjawab dalam Bahasa Jawa, "Inggih, Mbah, sepi uga omahé Bulik Titah." Pak Nano berkata, "Ya wis, tunggu wae ning kene, mboten menapa-menapa ta, Fal?" Naufal menjawab, "Inggih, Mbah, mboten menapa-menapa." Di Rumah Pak Sobri (Halaman Belakang) Titah memberi salam pada Pak Sobri dan Jali, "Assalamu'alaikum..." lalu mencium tangan Pak Sobri. Pak Sobri dan Jali menjawab, "Wa'alaikumussalam..." Pak Sobri bertanya, "Eh, elu, Tah, apa kabar?" Titah menjawab, "Alhamdulillah, baik, Pak..." Pak Sobri bertanya lagi, "Kabar laki dan anak-anak loe gimana? Baik juga, kan?" Titah menjawab, "Alhamdulillah, Titah dan keluarga semua baik-baik aja, Pak..." Pak Sobri bersyukur, "Syukur, alhamdulillah deh..." Jali menggoda Titah, "Hai, Dede Titah. Hehe..." Bu Yani memperingatkan Jali, "Jangan coba ganggu apalagi godain menantu saya, ya, Jali! Awas kalau berani!" Jali menurut, "Iya, Nyak..." Pak Sobri mengajak Titah latihan silat, "Oh ya, Tah, sudah lama Bapak dan kamu nggak latihan silat. Bagaimana hari ini kita latihan, seperti biasa, ya? Sebelum kamu lawan Bapak, kamu lawan Capung Jarum itu dulu." Titah menantang Jali, "Boleh, Pak. Ayo, Mang Jali..." Jali mengeluarkan jurus andalannya, "Ayo, Dede! Ciattt... Jurus King Kobra Nyungsep!"

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
36.0K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.9K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Scandal Para Ipar

read
707.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook