bc

BANDIT CREW 2

book_age16+
616
IKUTI
6.4K
BACA
goodgirl
CEO
drama
sweet
chubby
like
intro-logo
Uraian

Inilah halaman baru dari kelima anak manusia yang menyebut diri mereka "Bandit Crew"

6 tahun berlalu, Radistya, Raditya, Kevan, Alfredo dan Aldric sudah semakin dewasa dan menjalani kehidupan baru mereka.

chap-preview
Pratinjau gratis
BANDIT 1
6 tahun berlalu, Adis dan yang lainnya sudah bertambah dewasa. Saat ini mereka sudah memiliki kehidupan baru masing-masing yang tentunya akan sangat berbeda dari masa-masa ketika mereka bersekolah dulu. Beberapa hari lagi Adis akan kembali ke Jakarta, saat ini Adis sudah mulai mengemas barang-barangnya yang akan di bawanya. Adis sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan keluarganya, pasalnya selama 6 tahun Adis hanya bisa pulang ke Indonesia dua kali, itupun empat tahun lalu, begitu pula Kevan yang sudah lama tidak mengunjunginya dikarenakan saat ini dirinya sudah disibukan dengan pekerjaan barunya sebagai penerus Wijaya corp milik Ayahnya. "Bagaimana beres-beresnya?" Tanya Laura, teman seperjuangan Adis selama di Jerman, Laura juga berasal dari Indonesia namun keluarganya pindah ke Jerman sejak dirinya duduk di sekolah menengah atas, Laura tinggal disebelah apartemen milik Adis karena jarak rumahnya cukup jauh dari kampusnya dan Adis. "Yah hampir beres," sahut Adis pada sahabat cewe pertamanya ini, ya Laura adalah sahabat perempuan pertama yang Adis miliki karena selama di Indonesia Adis dikelilingi cowo-cowo anggota banditnya. "Gue mau beli makanan, lo mau menitip sesuatu?" Lanjut Laura, Adis nampak berpikir sejenak lalu menggeleng sekilas. "Mungkin satu kaleng coke dingin boleh juga" Laura tersenyum mengiyakan permintaan Adis lalu dirinya beranjak keluar dari apartemen Adis.     Aditya Widi: Apa kabar bu dokter? :D Adis tersenyum membaca 1 pesan baru dari kakak kembarnya, dengan cepat Adis langsung membalas chat Adit.     Adistya Widi: lagi terkena penyakit malarindu sama rumah nih gue :'(     Aditya Widi: hahaha makanya buruan pulang ndut, lagian udah kelar bukannya balik masih aja disana --" Adis mengerucutkan bibirnya saat membaca panggilan baru yang diberikan oleh Adit. Awalnya karena beberapa hari lalu setelah Adis resmi mendapat gelar dokternya, Adit mengucapkan selamat lewat video call karena tidak bisa berangkat ke Jerman, dan Adit mengatakan Adis lebih chubby sekarang, itulah mengapa Adit memanggil 'ndut' pada Adis. Padahal bagi Adis dirinya tidaklah gendut hanya pipinya saja yang sepertinya memang terlihat lebih chubby.     Adistya Widi: gue ngga gendut Dit -___________-     Aditya Widi: hahahaha iya deh gue ngalah, yaudah gue mau rapat dulu, bye chubby, cepet pulang :* ........ Hari yang ditunggu Adis akhirnya tiba, dirinya akan pulang dari Jerman, Laura mengantarkannya hingga ke bandara, sekalian mengucapkan salam perpisahan. "Oh ayolah, ini bukan perpisahan Ra," Adis memeluk Laura karena Laura terlihat murung sebelum melepas Adis pulang ke Indonesia. "Gue pasti kangen banget sama lo Dis, lo sahabat dan teman seperjuangan terbaik yang pernah gue miliki selama 6 tahun ini." Adis melepas pelukannya, ia akui dirinya juga berat berpisah dengan Laura. Sejak pertemuan pertama mereka di kampus 6 tahun lalu, Laura dan Adis selalu bersama kemanapun, bahkan Adis sengaja tinggal disebelah apartemen Laura agar lebih sering bertemu sahabat barunya ini. "Gue janji bakal mengunjungi lo di sini Ra," Adis menyeka air mata Laura yang sempat lolos. Laura mengangguk dan memberikan senyuman pada Adis, "gue bakal datang ke pernikahan lo dan Kevan Dis." Adis terkekeh, Laura memang sudah tahu banyak hal tentang Adis dan Kevan serta kakak kembarnya yaitu Adit tentu juga tentang bandit, begitupula Adis yang sudah tahu bagaimana Laura, mereka memang sering berbagi cerita berdua. Setelah berpelukan sekali lagi, Adis segera masuk karena harus segera boarding pass. Dibelakangnya, Laura terus menatap kepergian Adis hingga Adis menghilang dibalik kerumunan manusia. Pesawat yang dinaiki Adis mendarat di Bandara Soekarno Hatta saat hari mulai gelap, Adis sengaja tidak memberitahukan kepada teman-teman serta kakaknya terutama Kevan bahwa dirinya sudah sampai di ibukota saat ini, karena Adis ingin memberikan kejutan. Namun Adis hanya memberitahu Ana, karena ia tak ingin Mama tercintanya merajuk jika Adis tidak mengabarinya. Hal itu pernah terjadi saat Adis masih semester awal di Jerman. Karena ponsel Adis lowbat dan sedang berada di kampus, maka setiap pesan dari Ana tidak dapat dibalasnya. Ana yang sangat merindukan Adis saat itu merajuk karena Adis sulit dihubungi, dan Geo lah yang menjadi korban rajukan Ana. Adis tersenyum sendiri mengingat bagaimana Geo memberitahunya dengan nada frustasi karena Ana hanya merengut kesal, Geo pun tidak digubris sama sekali, entah kenapa Ana tiba-tiba menjadi seperti anak kecil hanya karena Adis sulit dihubungi. Alasan Ana karena sudah sangat merindukan putri bungsunya ini. Satu pesan sudah dikirimkan Adis pada Ana bahwa Adis sudah sampai di Jakarta, dan Adis tidak ingin ada yang menjemputnya karena ini adalah bagian dari rencana kejutannya untuk Dave dan Adit. Dengan semangat Adis melangkah menuju pintu keluar Bandara sambil menyeret koper miliknya yang baru saja ia ambil. Namun Adis tidak tahu jika rencana kejutannya justru akan berbalik padanya. Saat Adis melangkah keluar Bandara, Adis sedikit heran karena tiba-tiba muncul beberapa pria berbaju formal dengan setelan kemeja putih, celana bahan dasar hitam serta jas hitam berdiri membentuk dua barisan saling berhadapan seolah membuat jalan untuk Adis. Setiap pria tersebut memegang setangkai mawar putih di tangan kanan mereka dan diangkat hingga setinggi d**a. Tidak lama terdengar alunan musik instrumen yang diputar, Adis semakin bingung, dengan perlahan Adis melangkah melewati para pria yang berdiri menghadapnya disisi kiri dan kanannya. Instrumen musik berganti dengan sebuah lagu yang Adis kenal saat dirinya sudah sampai ditengah barisan para pria berjas hitam ini. It's a beautiful night We're looking for something dumb to do Hey Baby, i think i wanna marry you... Lagu Marry You milik Bruno Mars mengalun seiring langkah Adis yang terus melangkah melewati para pria yang masih berbaris dikedua sisi dirinya. Diujung barisan, muncul seorang pria yang juga memakai jas hitam, Adis terperangah tak percaya, ditutupnya mulutnya dengan kedua tangannya saat pria tersebut melangkah maju kearahnya. Setetes air mata lolos, air mata haru, bahagia dan rindu milik Adis. "Kevan..." bisik Adis tak percaya. Adis tak mampu melangkah, dirinya terlalu terkejut, Kevan terus melangkah hingga berdiri dihadapan Adis. Disekanya lembut air mata Adis, ketika lagu memasuki bagian akhir, Kevan berlutut dihadapan Adis, dikeluarkannya sebuah kotak kecil berwarna merah marun dengan bahan beludru. Saat Kevan membukanya, terlihat sebuah cincin cantik. Kevan mengambil cincin tersebut dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya menggenggam tangan kanan Adis. Bersamaan dengan alunan musik yang hampir usai, Kevan ikut menyanyikan lirik terakhir dari lagu milik Bruno Mars ini. Dengan menatap dalam manik mata Adis, bagian ini sukses membuat Adis kehilangan kata-kata, "Hey Baby... i think i wanna marry you..." "Radistya Widiyanto... will you marry me?" Satu pertanyaan singkat yang membuat Adis tak mampu membendung lagi air matanya, sejenak suasana nampak hening. Setiap orang yang lewat, ikut melihat ke arah Adis dan Kevan seolah ikut menunggu jawaban Adis akan pernyataan Kevan. Adis menyeka air matanya, tangan kirinya yang tidak dipegang Kevan mengusap pipi kekasihnya yang masih berlutut dihadapannya saat ini. "Yes, i will..." ucap Adis menjawab lamaran dadakan Kevan. Kevan berdiri dengan senyum sumringah lalu memeluk erat Adis, "thank you my Princess, thank you!" jawaban singkat Adis sungguh membuat Kevan bahagia, semua yang menonton adegan lamaran ini bertepuk tangan, begitu pula para pria yang disiapkan Kevan sebagai salah satu bagian dari kejutan lamaran miliknya untuk Adis. Air mata Adis masih belum mau berhenti mengalir, kejutan yang ia dapat saat dirinya menginjakan kaki di tanah air setelah sekian lama tidak pulang, benar-benar membuatnya bahagia. Tak lama, para bandit yang lain serta Dave muncul dan ikut dalam kebahagiaan Kevan serta Adis, sekaligus melepas kerinduan pada gadis yang sangat mereka rindukan ini. ****

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.8K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.2K
bc

Marry Me If You Dare

read
223.1K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.8K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook