Tidak Tahu Malu (N)

1224 Kata

Narendra POV. Aku terus menatap wajah Syafana yang saat ini tengah tertawa bersama Nur dan Hilda, teman-teman sekolahnya dulu. Aku tidak pernah melarang Syafana untuk berteman dengan siapa saja, tapi ketika Syafana berteman dengan Reza, aku tidak suka kepadanya. Bahkan sering kesal dibuatnya. Malam kemarin memang hal yang cukup memalukan, Syafana tidak salah, tapi kenapa aku malah marah kepadanya? Aku sangat marah ketika Fikram mengatakan bahwa Syafana masih mencintainya, aku pun memeriksa dan menanyakannya, jika tidak kepalaku akan hancur dibuatnya. Perempuan itu benar-benar mengusikku, dulu aku tidak terlalu perduli kepadanya, aku malas berurusan dengannya, tapi kenapa makin ke sini malah makin membuatku kehilangan arah? “Nak, kamu kenapa di sini? Kenapa tidak bergabung dengan istrim

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN