bc

Gadis tomboi dan pemuda tampan

book_age18+
8
IKUTI
1K
BACA
drama
sweet
heavy
serious
spiritual
like
intro-logo
Uraian

Aku si gadis tomboi bernama Arista Puspita Danuarja, kata teman-teman aku cantik, kulit bersih, tinggi 165 cm berat 52 kg, yang membuatku tidak disukai cowok-cowok karena aku tomboi termasuk teman masa kecilku Arga Dewantara dengan tinggi badan 180 cm berat 70 kg dengan kulit putih bersih, rambut hitam dan pokoknya sungguh menawan, karena kami bertetangga makanya aku sering kerumah Arga dan sering nebeng kalau ke kampus

Pagi Tante cantik, kataku menyapa

Pagi gadis cantik, udah sarapan belum, tanyanya. Kalau belum sekalian sarapan disini

Terimakasih Tante, udah kok jawabku

Ya udah nanti berangkatnya bareng harga aja, ujarnya

Ya Tante, makasih, kataku mengangguk sambil tersenyum

Arga turun dari lantai udah rapi dan ganteng banget, pakai celana bahan kain warna biru navi dan atasan kotak-kotak dengan warna senada

Sebelum duduk dia menoleh kearahku tidak senang lalu dia duduk dikursi dan makan yang telah diambilkan mamanya

Ar nanti Ari diajak sekalian, ujarnya

Iya ma, jawabnya malas

Aku tahu agar ngk suka sama aku karena reputasiku yang urakan, dia suka gadis yang anggun dan feminim.

Dikampus ada mahasiswi baru dia tipe Arga banget. Arga berusaha mendekati gadis itu tapi gagal terus karena kutempeli terus dia kayak perangko, dimanapun Arga berada disitu aku juga ada

Semua temannya jijik melihatku karena aku nempel terus ke Arga, tapi aku tidak peduli yang penting Argaku hanya milikku saja

Akhir-akhir ini Arga berusaha menghindar dariku baik dirumah maupun dikampus

Tapi aku ngk hilang akal kemanapun dia pergi, aku pasti bisa menemukan

Seperti malam ini, dia dan teman-temannya kekafe bersama mahasiswi baru itu dan teman-temannya, mereka ngoby begitu asik sampai mereka terdiam karena kedatanganku

Aduh gadis ngk punya malu, kata topan

Peduli amat cuek aja, aku terus melangkah dan mencari tempat duduk dekat Argaku

Lama-kelamaan dengan sikapku yang posesif ini membuat Arga marah besar dan suatu hari dia memarahiku, membentakku dan meneriakiku dengan kata-kata yang sangat menyakitkan, ingin rasanya aku menangis tapi tidak aku tidak boleh tampak lemah didepan Arga dan teman-temannya

Sudah ku bilang menjauhlah dariku hadapanku, jangan sampai kamu muncul dihadapanku, aku jijik melihatmu, teriak Arga dengan marah

Selanjutnya apa yang terjadi apa gadis tomboi bisa bersatu dengan pemuda tampan, tunggu kisah selanjutnya

Jangan lupa follow me

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Aku gadis tomboi bernama Arista Puspita Danuarja putra Rendi Danuarja dan Nuning, orangtuaku semua PNS, bapak bekerja jadi Guru diSMA Negeri di Malang sedang Ibu pekerja di Puskesmas Malang, teman masa kecilku bernama Arga Dewantara putra Devan Dewantara seorang CEO diperusahaan terkenal sedang istrinya Fani Oktora pemilik butik terkenal dan desainer kondang, tapi mereka berdua sangat tidak sombong malah milih beli rumah biasa yang dekat dengan orang tuaku, sejak kecil aku dan Arga sering bertengkar karena Arga anaknya lelet, aku ngk suka cowok lelet, makanya sejak kecil dia ku bully dan dia suka nangis. Ternyata setelah dewasa dia tampan, atletis dan bisa berkelahi. Kalau aku tetap saja tomboi pakai celana panjang jins dan atasan kaos rambut dikuncir kuda dan tidak pernah merias wajah kayak cewek-cewek yang lain. Aku tahu Arga suka gadis seksi, anggun dan feminim tapi itu tak membuat diriku merubah diri. Prinsip ku Arga sudah kenal aku sejak kecil ya seperti ini Pagi-pagi setelah sarapan aku langsung kerumah Arga pingin berangkat bareng sama Arga. Sampai didepan pintu aku mengucap salam,"Assalamualaikum Tante" "Wa alaikumsalam sayang masuk", kata tanteku yang cantik "Udah sarapan", tanyanya "Udah Tante",, jawabku "Ya udah nanti berangkatnya bareng Arga aja", katanya, "Iya Tante", terimakasih Ku mendengar langkah menuruni tangga, ku mendongakkan kepala dan terkesima dengan penampilan Arga, bawahan celana biru atasan kotak-kotak dengan warna senada, tampak pad ditubuhnya Pagi sayang ayo sarapan sini, kata Tante Iya ma sambil menggeser tempat dan lalu duduk dan mengambil nasi lauk setelah menyuapkan di mulutnya tanpa banyak bicara Selesai dia berpamitan pada orangtuanya dan mencium telapak tangannya, aku juga ikutan mencium telapak tangan Om dan Tante Pamit dulu Tante,,"Assalamualaikum", kataku "Wa alaikumsalam", jawab mereka serentak Tanpa permisi aku mendahului Arga dan duduk disamping kemudi, dia langsung menuju kemudi menjalankan mobil sportnya menuju jalan raya, setelah sampai diparkiran kampus, dia keluar dari mobil tanpa mengajak aku, dia diam saja seolah-olah aku dianggap angin lalu Aku mendengus kesal dan keluar mobil mengejar Arga, tapi Arga cuek aja Kita sampai di lapangan basket, teman-teman Arga menunggu "Arga ada mahasiswi baru lho, tipe kamu banget", ujar Topan sambil melirik sinis ke aku "Benarkah", kata Arga sambil matanya berbinar bahagia "Pasti dia mau cari pacar karena pingin menghindar dari aku"0batinku "Tapi ngk bisa aku akan menghalangi semua jalanmu Arga", kata hatiku "Itu dia Ar", Arga menoleh dan melihat gadis cantik seksi, anggun, cantik bak model, matanya berbinar ceria ketika melihat si mahasiswi baru itu "Namanya", tanya Arga. Belum sempat ada yang menjawab, si mahasiswi baru berjalan ke arah Arga dengan meliukkan tubuhnya sambil tersenyum ke arah Arga "Hei, aku Sonya", katany sambil mengulurkan tangannya "Aku Arga", kata Arga sambil menjabat tangan Sonya dengan erat dan enggan melepasnya. Mereka saling bertatapan tanda saling tertarik satu sama lain. Aku mengurai jabatan tangan mereka sambil berkata,,"jangan lama-lama nanti bisa nyetrum". Emg dia siapa Ar, kayaknya ngk rela lihat aku dekat kamu, katanya sambil dagunya menunjuk kearahku Aku emaknya, maka kalau pingin jadi pacar anakku harus melalui seleksi, jawabku ketus Teman-teman Arga pada tersenyum miring kearahku Wah kayaknya kamu akan terbebas dari mimpi buruk Ar, kata Bima Yang mimpi buruk itu kamu Bin, kataku ketus Oh ya nama kamu siapa, tanya Sonya kearahku Kenalkan emaknya Arga, Nini Thowok, celetukku ngawur Ha ha ha, Sonya ketawa lepas, aduh kamu lucu banget, o ya emak, aku minta ijin bisa ngk hari ini aku pergi nonton sama Arga, tanyanya Boleh jawabku, asal aku juga ikut, gimana, tanyaku sambil menarik turunkan alisku Apa, tanya teman-teman Arga serempak Apaan sich RI, kamu mau mempermalukan dirimu, tandas Arga kesal Siapa sich Ar yang mau mempermalukan diriku sendiri, jawabku Ni cewek juga aneh sich baru kenal udah berani ngajak nonton, itu luar biasa, ini Indonesia, , bukan luar negeri jangan disamakan , kataku ketus Wajah Sonya langsung memerah bak tomat yang mau di sambal, dia cuma diam sambil menundukkan pandangannya Semua kaget dengan kata-kataku yang terus terang, mereka ngk menyangka akan perkataan ku Udahlah RI, kata Arga sambil mengambil tanganku dan menyeretnya menjauh dari tempat itu menuju kelas, dia diam saja tanda sangat marah. Masak kata-kataku tadi keterlaluan, tanyaku dalam hati Biar saja Arga marah, nanti dia juga akan lupa dengan marahnya, batinku Arga menempati kursi jauh dari aku, dia diam saja sambil main ponsel Aku juga ngk ambil pusing, dia mau marah terserah, batinku Semua mahasiswa mahasiswi pada masuk kelas, ternyata Pak Danu Dosen killer datang, dia memberi salam, Assalamualaikum gimana keadaan di pagi ini , anak- anak, tangannya Baik Pak, jawab semuanya Kita akan mulai pelajarannya, dibuka hal 37, Pak Danu menjelaskan dan mendengarkan dengan seksama dan mencatat hal yang penting, setelah 1 jam mata kuliah Pak Danu selesai, beliau memberi tugas dan dikumpulkan pertemuannya selanjutnya. Oke saya akhiri kuliah saya hari ini, Assalamualaikum, kata Pak Danu dan keluar kelas Wa alaikumsalam, jawab kami serempak Kulihat Arga berdiri dan melangkah menuju keluar kelas, mungkin dia mau mencari gadis incarannya, aku cuma memperhatikannya, aku menyelesaikan tugas Pak Danu biar dirumah bisa santai Baru mengerjakan no 3 tiba-tiba ada yang memanggil namaku Ari kamu pulang bareng aku ngk? tanya Arga dingin kearahku Ngk usah aku nanti naik angkot saja, balasku cuek juga Dia kaget sambil mengernyitkan matanya, terserah kamu aja, tapi jangan mengadu ke mama, tandasnya Siapa yang mengadu, protesku ngk ada untuknya bagiku, kataku sewot Alah jangan sok baik, tandasnya Maksud kamu Ar, cerca ku ngk suka' Kamu tukang ngadu ke orang tua aku, tegasnya Aku menatapnya sambil melonggo, kesal rasanya dituduh sesuatu yang tidak kulakukan Terserah, kataku dingin dan datar Dia berlalu pergi entah kemana. Selesai tugasku aku keluar kelas dan menuju pintu gerbang kampus, ditengah jalan aku bertemu Sonya dan temannya O emaknya Arga, kemana anaknya ngambek makanya ditinggal, cerca Sonya dengan sinis Nah betul kan kalau Sonya gadis ngk baik, cuma didepan Arga aja sok alim padahal judes, galak dan jahat. Makanya dari pertama ketemu aku sudah ngk suka melihatnya. Akan ku buka kedok mu didepan Arga, Sonya, batinku Dasar wanita jalang, suka tebar pesona didepan Arga sok alim dibelakang ternyata seperti ini kelakuannya Sonya kita ke klub ya nanti malam, kata Caca Boleh jam berapa tanya Sonya Jam 7 kita langsung ketemu disana ya, balas Caca "Oke", jawab Sonya "Kalau wanita baik-baik tidak akan pergi ke klub malam", batinku Ya udahlah bukan urusanku, batinku Aku langsung menyeberang jalan untuk mencegat angkot, tidak berapa lama angkot tiba aku langsung naik, sampai taman, aku turun karena pingin penyegaran, menghilangkan rasa suntuk, aku duduk di bangku taman sambil melihat-lihat sekeliling, dan kulihat Arga dan teman-temannya ada diseberang sana sedang bercanda dan ngobrol dan disitu juga ada ulat bulu si Sonya, heran cepat banget dia nyampai disini Mereka melihat kearahku dengan tatapan cuek dan senyuman sinis, termasuk Arga dia tak menghiraukan aku sama sekali, akhirnya aku mendekat ke arah mereka dan menyapa, hai semua, rupanya disini, kataku sambil melambai tangan kearah mereka, tapi tidak satupun yang membalas sapaan ku, aku dicuekin sama mereka. Kalau gitu aku akan melanjutkan perjalanan, kataku cuek sambil berjalan menjauhi mereka, sampailah aku ke tempat kesayanganku, dibawah pohon yang rindang dan menatap sejuknya danau ini, membuat hati terasa nyaman, duduk dibawah pohon sambil memejamkan mata menghirup udara yang sejuk, sungguh membuat perasaan nyaman. Menghilangkan kesal dan marah yang datang ketika dicuekin sama Arga, sakit banget, air mata keluar dari mataku, segitu benci kah Arga padaku, apa aku cewek yang malu sudah disakiti, dikatain dan dimarahin berkali- kali tapi tetap ingin dekat selalu sama Arga, karena dia cinta masa dulu dan masa sekarang bagiku, tapi ngk tahu dengan Arga, dia menganggap ku ada atau tidak. Kalau saja cewek yang dia suka bukan Sonya tapi cewek lain mungkin aku akan iklhas melepaskannya dan ngk akan menganggu hubungan mereka tapi ini si Sonya yang sangat licik, bisa bermuka seribu takutnya Arga akan terperangkap dalam pesona Sonya . Kulihat rombongan Arga dan Sonya beranjak dari tempat nongkrong mereka, mereka berjalan meninggalkan taman tanpa menoleh kearahku, oke ini sudah waktunya aku menjauhi Arga, aku tak ingin terus disakiti oleh kata-katanya, aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan pernah muncul dihadapan Arga, sumpahku dalam hati sambil meneteskan air mata.Ketika aku mendongak keatas mendung bergelayut, aku berlari lewat jalan pintas setapak menuju rumahku. Arga, Sonya ayo keburu hujan, teriak Clara. Sambil bergandengan tangan kami berlari menuju mobil, ku bukakan pintu belakang buat Sonya, setelah aku buka pintu depan untuk duduk disamping kemudi yang diduduki oleh Dimas Tiba-tiba aku teringat Ari ketika hujan turun dengan derasnya, ada sesak di d**a ketika kulihat luka dimatanya yang telah ku torehkan, aku mengambil nafas untuk menghilangkan rasa sesak itu Ar, sapa Dimas Hmmm ada Dim Karena rumahmu yang paling dekat, ku antar kamu dulu, tanyanya Iya boleh, aku cepat istirahat, kata Arga sambil menyandarkan kepalanya Kamu ngk apa-apa kan Ar, tanya Sonya begitu khawatir Ngak pa-pa kok, nanti mandi udah segar lagi, kata Arga Mobil sampai pintu gerbang rumah Arga, pak satpam membawakan payung buat tuannya. Sambil membuka pintu gerbang pak satpam memberikan payung pada tuannya Ini tuan payungnya, katanya sambil membungkuk hormat Makasih bang, kata Arga sambil tersenyum Aku duluan kalian hati-hati dijalan, kata Arga sambil melambaikan tangannya Lalu Arga masuk pekarangan menuju pintu utama rumahnya, setelah itu langsung menuju kamarnya, sampai kamar masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri selesai membersihkan diri dia menuju balkon kamarnya dan melihat Ari dengan baju basah kuyup berlari menuju rumahnya. Arga kaget dan dadanya terasa terhimpit benda yang begitu besar melihat teman masa kecil sampai sekarang berlari dengan baju basah tanpa ia sanggup menolong teman kecilnya itu. Pasti besok ia sakit panas, gumamnya, karena Arga tahu Ari tidak tahan air hujan, kenapa tadi tidak ku ajak pulang sekalian, ngapain repot-repot, egonya keluar, salah sendiri ngk langsung pulang, dongkolnya.Setelah itu Arga turun untuk makan malam sendiri, karena mama dan papanya lagi ke luar negeri. Selesai makan dia masuk kamar dan mengerjakan tugas tapi belum berapa lama telpon berdering ternyata Sonya Ia geser tombol ke warna karena dia lagi meladeni siapapun yang nelpon.Lalu dia mematikan hpnya, lalu dia melanjutkan tugasnya lagi tapi ngk bisa konsentrasi lagi-lagi kepikiran cewek tomboi, kamu lagi ngapain, kamu baikan kan, batin, karena ngk tenang dia keluar rumah menuju rumah Ari.Ia ketuk pintu dan mengucapkan salam, Assalamualaikum, teriaknya Tapi sepi tak ada jawaban, aduh semakin deg-degan hati Arga, Ari Ari Ari teriaknya Dia mendengar suara langkah kaki yang diseret, Lalu pintu dibuka dan muncullah wajah pucat pasi sedang menatap Arga kaget. Ada apa, tanyanya lemah Kamu sakit, kata Arga sambil meraba kening Ari dan panas Aku antar ke dokter, kata lagi sambil menuntun Ari untuk duduk, gadis itu menurut saja Arga mengambil mobil di garasi Ari dan turun untuk mengajak Ari, dia masuk dan melihat Ari tertidur disofa, tanpa banyak bicara dia angkat tubuh Ari dan dia dudukan disamping kemudi, lalu dia balik lagi untuk mengunci pintu.Setelah itu menuju mobil lagi dan menjalankan mobilnya menuju rumah sakit yang terdekat. Mereka sudah sampai diparkiran rumah sakit, Suster teriak Arga sambil mengendong Ari, bawa sini tuan, kata suster Baik, jawab Arga Suster memeriksa keadaan Ari, dan berkata dia tidak apa-apa cuma dan kayaknya belum makan, jawab suster. Bisa tebus obatnya dan dia bisa langsung dibawa pulang, kata suster "Apa ngk perlu nginap, sus?", tanya Arga "Ini dokter Rani yang akan memeriksa teman anda, betul yang dikatakan suster, teman anda tidak apa-apa, cuma kecapean dan belum makan", kata dokter Rani "Anda tebus obatnya dan ini resepnya setelah itu bisa anda bawa pulang", terang dokter "Baik dokter saya akan menebus obat tolong titip teman saya", kata Arga Suster sama dokter cuma mengangguk Selesai menebus obat Arga kembali dan menggendongnya menuju parkiran dan mendudukkan Ari disamping kemudi lalu Arga menuju sampingnya. Setelah dia menjalankan mobilnya menuju rumah Ari Arga membopong Ari menuju kamarnya dan menidurkan Ari ditempat tidur "Terimakasih atas bantuannya", kata Ari lirih "Kalau ngk tahan hujan jangan dipaksakan, kamu bisa berteduh dulu", katanya "Iya tadi terpaksa karena aku lapar pingin cepat sampai rumah" jawabku lirih "Ya udah, udah terlanjur mau gimana lagi, kalau gitu istirahatlah, aku mau pulang dulu", lanjut Arga Ya sekali lagi terimakasih, jawabku lirih Jangan lupa diminum obatnya, kata Arga sekali lagi sambil membuka pintu dan keluar dari kamarku Aku bangun dan turun kebawah untuk membuat teh dan minum obat setelah selesai aku keatas lagi dan ngantuk mendera dan tertidur Pagi ponsel aku berbunyi ternyata bunda dan tanya gimana keadaanku, kukatakan kalau aku baik-baik saja. Baiklah kalau begitu bunda ngk perlu khawatir dengan keadaanmu, anakku Bunda selesaikan saja kerjaannya, jangan khawatirkan aku, kataku Iya anakku jangan lupa minum obat dan makan teratur, nasehat bundaku Baik bundaku sayang, udah dulu ya bunda, Assalamualaikum, kataku Wa alaikumsalam, jawabnya sambil mematikan ponselnya Aku masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri setelah turun kebawah untuk sarapan dan minum obat.Sejak pulang tadi malam sampai pagi ini Arga tidak menanyakan kabarku sama sekali. Aku juga tidak ada niat untuk menghubunginya walaupun aku sangat kangen sama dia, gengsi karena aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengganggunya dan tidak menampakkan diriku dihadapannya Selesai minum obat aku naik keatas lagi untuk merebahkan tubuhku yang masih agak lemas. Sambil rebahan diriku menatap langit-langit rumah mengenang masa kecilku bersama Arga. Arga kecil sangat cengeng dan penakut sering di-bully sama teman-temannya, aku sejak kecil tomboi suka berkelahi selalu membelanya Waktu SD kami satu sekolahan, Arga dari kecil sudah kelihatan ketampanannya banyak cewek-cewek yang suka sama dia tapi mereka tidak berani mendekat karena aku selalu ada didekat Arga. Aku selalu menilai cewek mana yang bisa dekat dengan Arga. Kadang Arga marah atas posesifnya aku pada dirinya, dia selalu protes dan lapor ke orangtuaku dan orangtuanya karena ketidaksukaannya atas sikapku. Tapi aku cuek aja dan ku abaikan nasihat orangtuaku dan orangtuanya Arga. Pokok tidak boleh ada cewek yang dekat dengan Arga kecuali sama aku biarpun Arga sering protes terhadapku Suatu hari disekolah SD ada murid baru seorang cewek, cantik, kulitnya putih, rambutnya hitam lurus dan anggun serta elegan, sepertinya anak orang kaya. Cewek itu berdiri didepan kelas dan memperkenalkan diri Nama aku Cika, suaranya lembut dan merdu Selamat datang Cika, kata kami rame-rame Makasih teman-teman, katany sambil tersenyum menunjukkan lesung pipinya Arga terus memandangnya dan berkedip, kelihatan banget kalau dia tertarik sama Cika Arga, bisik ku Kenapa sich jangan ganggu aku, bentaknya Apa dia membentak ku karena aku ganggu Kamu suka sama Cika, tanyaku tidak suka Terserah aku mau suka atau tidak bukan urusanmu Ari, tekannya sambil pergi menjauh dariku dan mendekati Cika yang masih berdiri didepan kelas Lalu Arga menggandeng tangan Cika menuju tempat duduknya Kamu duduk di sebelahku ya Cika, kata Arga sambil tersenyum manis Apa boleh, tanya Cika membalas senyum Arga Lho Ar, aku duduk dimana, tanyaku Kamu cari tempat duduk lain, katanya berdiri dan mengambil tasku dan dilempar kearahku Karena tidak pingin malu sama teman-teman , aku mengambil tas dan pindah dibelakang Sakit banget hatiku atas perlakuan Arga terhadapku, tapi mau gimana lagi karena suka Tiap hari Arga dan Cika selalu bersama dan Arga mengabaikan ku baik disekolahan maupun dirumah, aku selalu sendiri tidak satu teman pun yang mau dekat denganku Ketika pulang sekolah bunda tanya,.kok sendiri Di, mana Arga Dia sama teman barunya bunda, jawabku sambil masuk rumah Assalamualaikum, sepertinya suara Tante dan Om Wa alaikumsalam, balas bunda dan ayah Hei ada apa ini kok kesini berdua, tanya bundaku Ini Arga tidak mau makan dan keluar kamar, jelas om Kenapa, apa yang terjadi, tanya ayah Ya itu dia ditanya cuma nangis aja ngk mau menjawab, kata om Mungkin Ari tahu permasalahannya, jawab bunda Ari, panggil bunda Iya bunda, ada apa, tanyaku sambil turun kebawah Ada masalah apa dengan Arga, dia ngk mau makan dan tidak keluar kamar cuma nangis aja, jelas Tante Mungkin pacarnya mau pindah Tante, jawabku, dia lagi patah hati kan baru satu bulan Tante mereka sangat dekat, jelasku lagi Oooooo, jawab mereka serempak Bantu Tante dan Om untuk membujuk Arga pinta Tante Ngak mau, jawabku Lho kenapa, tanya om sambil menatapku heran Dia udah ngk berteman dengan aku om, jawabku Masak gitu Di, tanya ayah Iya ayah dia duduknya sama Cika murid baru itu, kemana-mana mereka selalu berdua dan Arga ngk pernah mau menyapaku, jawabku dengan bibir mengerucut Ayolah sayang, tolong Tante bujuk Arga biar dia mau makan, pinta Tanta Ngak ah Tante, aku benci sama Arga, dia bukan teman aku lagi, Jawabku sambil menundukkan kepala "Kalian kan dilahirkan bareng, kemana-mana selalu berdua, masak kamu udah ngk sayang sama Arga", tanya Bunda Aku diam saja dan tidak menjawab pertanyaan bunda "Om dan Tante minta tolong sama kamu sayang, mau ya", tanya om dan Tante "Baiklah Tante, Ari akan coba membujuk Arga", jawabku pelan biar hati dongkol atas kelakuan Arga "Terimakasih sayang", kata Tante sambil mengelus puncak kepalaku "Kalau begitu kami permisi dulu sekalian aku bawa Ari", pamit om dan Tante "Iya tolong titip anakku, kalau nakal jangan segan-segan memarahinya", jawab ayah "Ayah, aku kan ngk nakal", protesku "Iya iya putri ayah dan bunda emang gadis baik", jawabnya sambil tersenyum "Kalau begitu Ari pergi dulu ya bunda dan ayah", kataku sambil mencium tangan ayah dan bunda 'Iya hati-hati anakku', jawab mereka berdua Lalu om dan Tante menuntunku dan berjalan kearah rumah mereka yang gang 5 rumah dari rumahku. Sampai dirumah aku diajak menuju lantai atas menuju kamar Arga "Arga Arga teriakku, Cemen, cengeng, pasti Cika ngk akan suka lihat kamu seperti ini", teriakku Pintu kamar terbuka dan keluarlah Arga dengan berlinang air mata, matanya sembab mungkin kebanyakan nangis. "Ngapain nangis, ini jaman teknologi kan kamu masih bisa menghubungi cika mu walaupun jauh", jawabku dengan sebal "Emg bisa", tanyanya tak percaya sambil mengelap air matanya "Ya bisalah, kamu kan punya ponsel minta nomer ke Cika biar kalian bisa berhubungan terus", tandasku "Udah jangan banyak mikir", kataku sambil memegang tangannya dan ku ajak turun ke bawah menuju meja makan Kutarik satu kursi untuk Arga dan ku bimbing dia untuk duduk lalu aku ambilkan nasi serta lauk kesukaannya. Setelah kuambil satu sendok nasi dan lauk ku suap kan kemulutnya "Ha ha", kataku Dia membuka mulutnya dan kumasukkan nasi dan lauknya.Dia mengunyah dengan diam tanpa bicara. Satu piring akhirnya habis masuk ke perutnya "Mau ikut aku ngk?", tanyaku "Kemana", tanyanya sambil menatapku "Kita ke sungai untuk mancing, gimana", tanyaku sambil menarik turunkan alisku "Oke, setuju", katanya sambil tersenyum ceria. "Kalau aku dapat lebih banyak, kamu harus memenuhi permintaanku", katanya "Oke, setuju", jawabku sambil mengangkat tangan untuk tepuk. "Non non bangun udah siang nich", teriak mbok nur "Ya mbok, ah mbok memutuskan mimpi masa kecilku bareng Arga.Semoga saja mimpi itu berlanjut nanti malam", batinku Aku masuk kamar mandi cuci muka dan turun ke bawah, mbok nur sudah menyiapkan makan siang. Setelah itu aku makan dan minum obat. Kegiatanku hari ini sungguh membosankan, besok aku harus masuk.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Oh, My Boss

read
386.9K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

Revenge

read
35.4K
bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.7K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook