bc

Hidden

book_age18+
275
IKUTI
1.4K
BACA
second chance
badgirl
bxg
scary
highschool
secrets
school
sassy
like
intro-logo
Uraian

Sederhanya,mereka tidak saling membenci namun saling menjauhi.

Sederhananya, mereka tidak saling menyayangi namun saling melengkapi.

Sederhananya, mereka tidak saling bertegur sapa namun saling menjatuhkan.

kisahnya memang serumit ini, perbedaan yang ada diantara mereka mengubah garis takdir bahwa mereka adalah saudara kandung yang terikat dalam tali persaudaraan. Semesta akan semakin mempermainkan keduanya dalam konflik berat antara perihnya perpisahan dan sakitnya rasa yang pernah ada namun dipaksa untuk menyerah. Kita adalah takdir diwaktu yang salah, selamat datang di kisah yang hampir.

chap-preview
Pratinjau gratis
Selamat datang
Karena sejak mereka memutuskan untuk pergi secara perlahan, hubungan di antara kita juga harus berakhir~Hidden2 Kau tidak akan mengerti kecuali kau berada di  posisi ku Dan kau juga tak akan paham bagaimana sakitnya aku bertahan ditengah kebohongan yang ada Aku menipu seolah aku baik-baik saja ditengah ketidakadilan yang mereka beri antara kau dan aku Aku mencintaimu karena kau adalah bagian dari nyawaku Namun tak dapat dipungkiri Bahwa kita tidak bisa bersama lagi saat ini Hari esok? Aku juga tidak tahu. Aku tidak pernah berharap untuk dilahirkan di dunia ini, Ibu Seorang gadis dengan uraian rambut panjang, perpaduan warna burgundy yang menghiasi rambutnya memasuki rumah dengan langkah santai. Tidak peduli dengan empat pasang mata yang menatap nya garang saat ini. Plak.... "Anak kurang ajar!! Kau pikir kau siapa,huh? Kau pulang selarut ini?" Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus gadis itu "DAN APA INI!! Apa kau mau menjadi Jalang dengan rambut mu,huh?" Tanya wanita itu dengan sudut mata elang, menarik rambut rambut gadis itu kasar. Dengan sekuat tenaga, gadis cantik bak putri raja mendorong wanita itu menjauh dari nya.  Merapikan rambut panjang nya yang sedikit berantakan, padahal ia baru selesai di creambath tadi. "Ga usah dekat-dekat! Lo ngerusak rambut gue" Tuturnya tanpa sopan santun sedikitpun seraya menunjuk wanita itu bagai kecaman kilat. "CLEYRIN!" "Apa Pa? Papa mau nampar Cleyrin lagi?" Tanya gadis yang diketahui bernama Cleyrin Syafira. Suara nya tak kalah menentang,ia tersenyum remeh tanpa takut sedikitpun. "Bukankah harta lebih penting untuk kalian berdua? Sejak kapan kalian peduli sama Cleyrin? Sejak kapan?" Ia malah melontarkan pertanyaan ambigu. Sungguh ia sangat membenci kedua orangtuanya itu. Keadaan mendadak hening, gadis itu pergi begitu saja, menelusuri anak tangga dengan cepat meninggalkan kedua orang tuanya. Sebelum tangan nya sempat membuka gagang pintu kamarnya, orang yang tak lain adalah kembaran gadis itu menghentikan pergerakan tangan Cleyrin. "Ken__" "Apa? Lo mau ngatur gue lagi? Lo bukan siapa-siapa di hidup gue. Dua malaikat kesayangan Lo, udah datang setelah sekian lama. Temuin sana!! sebelum mereka pergi dan kasih sayang buat Lo hilang!!"  Gadis itu memotong ucapan Clayrin,kembaran Cleyrin. Mereka tak pernah saling menyayangi,mereka membenci satu sama lain. Mereka sama namun beda. Clayrin adalah adalah bencana untuk Cleyrin. ****** loving someone who is not real is deliberate foolishness~Hidden Gadis SMA tingkat akhir itu menuruni anak tangga dengan langkah gusar. Rambut panjangnya sedikit berantakan karena itu tidak disisir dan jangan lupa juga dengan lingkaran hitam di bawah kelopak matanya yang semakin jelas terlihat. Tidak heran gadis itu sangat menikmati malamnya hingga waktu tidurnya hanya berkisar antara 3-5 jam. Fase itu berulang setiap harinya tanpa memikirkan dampaknya. Gadis yang satunya tidak jauh berbeda dari nya,dia hanya menatap heran kembarannya itu. Ya, mereka adalah dua gadis 18 tahunan terlahir kembar identik. Terlalu sempurna, tidak ada cacat di antara keduanya. Begitu kata orang-orang. Tapi jika biasanya saudara kembar akan saling bertegur sapa atau sekedar saling melengkapi,hal itu tidak berlaku untuk mereka berdua.  Entah dari mana mula nya, tapi hal itu bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Intinya keduanya saling membenci saat ini, esok dan seterusnya. "Beli Album lagi Cleyrin?" Tanya Clayrin masih dengan posisinya. Memasukkan kripik tempe ke dalam mulutnya seraya menikmati tayangan Doraemon dari layar segi empat di depannya. Tidak menjawab, gadis yang di tanya acuh tak acuh melanjutkan langkahnya,mengabaikan. Seakan pertanyaan tadi tidak bermutu untuk di dengar dan mendapatkan jawaban. Bruk.... Terdengar suara barang jatuh atau lebih tepatnya dijatuhkan. Clayrin tersentak, bangkit dari duduknya menatap ke sumber suara. "Kamu beli barang yang tidak berguna lagi huh? Kamu pake otak kamu di mana Cleyrin!! Kamu bisa menggunakan uang kamu dengan hal yang lebih baik lagi, bukan barang yang tidak bermutu ini! YANG HANYA MERUSAK OTAK DAN PIKIRIN KAMU!! Mikir ga kamu?" Cleyrin menatap pria yang mencampakkan barang yang baru saja dibelinya dengan penuh amarah. "BARANG ITU BERHARGA BUAT CLEYRIN!! BAHKAN LEBIH BERHARGA DARI PAPA. Kenapa?" PLAK.... Suara keributan mulai menggema di seluruh sudut ruangan rumah berlantai tiga itu. Clayrin hanya bisa mematung di tempatnya, tidak berani melakukan apapun, apalagi melangkah pergi. Harusnya tadi dia menghabiskan waktu di kamar saja daripada harus menyaksikan keributan yang pasti akan terjadi jika Papa sudah pulang ke rumah. Cleyrin yang tidak pernah mengalah ataupun Papa yang akan mengungkit semua kesalahan Cleyrin. Fase itu akan terulang lagi dan lagi. ∆∆∆∆ "Semua hal yang Cleyrin lakuin selalu salah di mata Papa sama Mama. Apapun yang Cleyrin beli juga dari uang Cleyrin kan? Jadi Mama Papa ga berhak ngatur-ngatur Cleyrin, Mama Papa ga berhak memilih apapun yang bisa Cleyrin beli. Mama Papa ga tahu apapun yang terbaik untuk Cleyrin,MAMA PAPA GA TAHU HAL APA YANG MEMBUAT CLEYRIN BAHAGIA!! Kalian malah nyuruh Cleyrin sadar? Kalian sendiri udah sadar, belum?" "Sudah cukup Cleyrin!! Semakin lama kamu semakin pembangkang." Mama membuka suara. Ia tak sanggup lagi menghadapi sikap Cleyrin, putri bungsunya itu. Keempatnya kini berada di ruang tamu. Seketika keadaan hening di antara mereka, tapi tidak butuh waktu lama keributan kembali menyerang. "Kami mendapat kabar bahwa kamu di keluarkan lagi dari sekolah." Ucap Papa datar, seakan masalah ini sudah biasa untuk didengar hingga dibahas panjang lebar. "Bagus dong. Cleyrin ga capek-capek sekolah lagi, apalagi belajar. Huh---Sangat membosankan." Balas gadis itu santai. Mengangkat kakinya di atas meja kemudian menyandarkan tubuhnya di sofa. "Cleyrin!!" Pria yang bernama Carlos itu menahan tangan istrinya saat hendak melakukan hal yang akan memancing keributan lagi. Rose menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian kembali duduk. "Kamu ga berniat sekolah lagi Cleyrin? Ini sudah kesekian kalinya kamu di keluarkan dari sekolah." Gadis yang ditanya membuka mata nya yang awalnya terpejam. Tawa sinis nya mulai terdengar. "Emang sejak kapan Cleyrin niat sekolah? GA PERNAH. Kayak ga tahu Cleyrin saja kalian,hahahha."  "Kesalahan apa lagi yang kau lakukan?" Carlos kembali bertanya. Mengalihkan pembicaraan awal mereka. Cleyrin Hanya menghela nafas kesal karena ayahnya tidak terpancing sama sekali. "Emang penting? Cleyrin juga udah dikeluarin kok,masa lalu sudah seharusnya di lupakan kan? Ap---" "Jawab Papa Cleyrin!!" Cleyrin bangkit dari duduknya, tatapan tajam dan jangan lupakan kakinya yang masih di atas meja dan satunya lagi masih stay di lantai. "Cleyrin ketahuan merokok, Cleyrin ga pernah masuk kelas dan selalu bolos, Cleyrin cabut saat jam pelajaran, Cleyrin ga pernah ngerjain tugas, Cleyrin sering jahilin teman, Dan yang terakhir Cleyrin melawan sama guru."Jelas Cleyrin tanpa macet sedikitpun. "Oke. Kalau begitu minggu depan kamu bersekolah di sekolah Clayrin saja." Kata Carlos memutuskan secara sepihak. Merasa namanya disebut, Clayrin tidak terima. "Ga, Clayrin ga mau kalau dia sekolah di sekolahan Clayrin." Bantah nya. Keduanya saling menatap sinis. "Lo pikir gue mau sekolah di sekolah Lo? Ga---Ga Sudi lebih tepatnya." Ucap Cleyrin tak kalah sinis. "Gue juga gak suka. Lo hanya akan membuat keributan yang akan merusak totalitas gue. Gue bisa di pandang sebelah mata sama orang-orang kalau tahu gue punya kembaran yang sifatnya hancur kayak Lo " Sinis Clayrin. "Hah? Ga sadar Lo? Gue juga lebih malu punya kembaran manja, cengeng dan PENYAKITAN KAYAK LO." Sarkas Cleyrin. "Jaga ucapan mu Cleyrin!!" "Apa?" Cleyrin beralih ke Mama nya. "Mama mau bela dia lagi kan? Mama mau bilang kalau Cleyrin anak yang tidak bisa menjaga apapun yang keluar dari mulut Cleyrin kan? Iya---itu benar Ma, jadi mau dibilang apalagi?" "Cleyrin memang anak yang tidak berguna. Cleyrin itu anak jahat dan tidak bisa menghormati orangtuanya. Ngapain kalian capek-capek ngurusin pendidikan Cleyrin,apa yang terbaik untuk Cleyrin, apa yang bisa Cleyrin lakukan dan lain sebagainya----CLEYRIN AKAN TETAP NGULANGIN KESALAHAN YANG SAMA." "Cukup Cleyrin. Kamu akan tetap sekolah di sekolah Clayrin. Tidak ada bantahan, sekarang pergi ke kamar mu." Ucap Papa mengakhiri. Ia sangat lelah dengan semua ini. Setiap kali pulang kerumah, bukannya mendapatkan kabar baik dari anak-anak nya, tetapi malah seperti ini. Hanya ada keributan dan keributan. Putri keduanya selalu saja membuat masalah,tidak ada hentinya. Berkali-kali di keluarkan dari sekolah dengan masalah yang sama. Jika saja keluarga ini tidak dari keluarga yang terpandang, mungkin tidak akan ada yang mau menerima siswi seperti Cleyrin. "Cleyrin ga mau sekolah lagi dan lebih baik Cleyrin ga usah sekolah daripada satu sekolah sama dia." Bantah Cleyrin sambil menunjuk Clayrin. "Pa---masih banyak sekolah yang lain, yang lebih bagus daripada sekolah Clayrin atau lebih baik dia dimasukkan ke Asrama saja. Sifat kayak dia itu ga akan bisa berubah dengan cara berpindah-pindah sekolah,dia hanya akan merusak nama baik Clayrin nanti. Pokoknya Clayrin ga mau dia seko---"" "CUKUP!!!" Carlos benar-benar marah,ia memandang penuh amarah kepada dua Putri nya itu. "Kalian membantah Papa? TIDAK ADA SATUPUN ORANG YANG BISA MEMBANTAH PAPA. APAPUN YANG SUDAH PAPA PUTUSKAN TIDAK ADA YANG BISA MEMBANTAH NYA!!" "KAU---" Carlos menunjuk ke arah Cleyrin. "Ini yang terakhir kalinya untukmu. Jika kau membuat masalah lagi, Papa tidak akan segan-segan mengusir mu dari rumah ini, membiarkanmu menjadi gembel di jalanan sana." Ancam pria itu. "Dan untuk Clayrin. Papa kecewa sama kamu, kamu berani membantah Papa sekarang."  Setelah menyelesaikan ucapannya, Carlos pergi begitu saja meninggalkan mereka dalam keheningan.  "Kau puas hah? Kau puas Clayrin dimarahin sama Papa nya? Hanya karena kelakuan biadab kamu, semua jadi kacau. Ingat ya, berani kamu membuat masalah di sekolah Clayrin nanti, Mama ga akan segan-segan menendang kamu keluar dari rumah ini." Ancam Rose. Cleyrin hanya menatapnya sekilas kemudian pergi menuju kamarnya. "Halah,nenek sihir. Kayak berani aja Lo ngusir gue!!" Ucap Cleyrin sambil menaiki anak tangg. Sedangkan Clayrin, gadis itu menangis dalam diam. Tidak pernah sekalipun dia di bentak oleh Papanya dan hari ini karena masalah yang di lakukan Cleyrin,dia juga jadi terkena imbasnya. "Kamu gapapa sayang?" Rose beralih menatap Putri kesayangan. Memeluknya erat namun segera dilepaskan oleh gadis itu. Meninggalkan Rose begitu saja, menelusuri anak tangga dengan berlari kecil menuju kamarnya. Rose menatap sendu Putri kesayangan itu. Amarah nya kembali meluap mengingat kejadian tadi. Anak sialan itu kembali membuat darah tinggi nya kambuh. ****** Gadis dengan surai rambut panjang yang sedikit bergelombang menjatuhkan tubuhnya di atas spring bed king size miliknya.  Harinya akan selalu seperti ini. Orangtuanya yang hanya pulang sekali sebulan akan menikmati keributan di rumah seperti kejadian tadi. Keluarga yang dianggap damai oleh banyak orang adalah keluarga yang paling berantakan. Keluarga terpandang dan kaya raya adalah keluarga yang kurang mendapatkan kasih sayang. Orangtuanya hanya sibuk dengan bisnisnya yang semakin berkembang didalam atau di luar kota. Sepertinya kekayaan telah membutakan kedua orangtuanya bahwa masih ada anak-anak yang membutuhkan cinta di rumah ini. Clayrin memeluk Album K-Pop yang baru saja dibelinya. Album impiannya akhirnya terbeli juga. Tidak heran, gadis itu memang penggemar K-Pop. Fandom hijau yang sudah hampir dua tahun memasuki hidupnya mampu menghilangkan rasa sakit yang dia terima selama ini. Atau lebih tepatnya,jika seseorang mengalami kesakitan, tekanan batin, atau sedang merasa tidak baik-baik saja, dia akan berlari ke KPop, dan itulah awal mulanya. Gadis Penggemar berat idol Korea itu mampu melewati segalanya dengan kehidupan yang tidak nyata di dalamnya. Mereka memang tidak nyata tapi perubahan yang mereka beri itu benar-benar nyata.  Depresi yang Cleyrin rasakan dua tahun yang lalu sudah mulai pergi seiring berjalannya waktu. Tekanan yang diberikan oleh kedua orangtuanya mulai dia lupakan seiring berjalannya waktu. Jika dulu Cleyrin adalah gadis yang mudah menangis jika dibanding-bandingkan dengan kembarannya itu,maka sekarang tidak. Cleyrin yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya kini tidak membutuhkan itu. Cleyrin muak dengan semua yang terjadi di dalam hidupnya,Cleyrin capek. Cleyrin iri tapi apa yang bisa Cleyrin lakuin? Intinya, dunia tidak peduli dengan moodnya. "Untung aja ga rusak." Gumam nya kecil. "Papa ga tahu saja seberapa berharganya ini buat Cleyrin." Bisik nya dalam hati. Sedikit cerita, sejak dua tahun lalu Cleyrin tidak lagi meminta uang saku dari orangtuanya. Cleyrin memilih berjuang sendiri, bekerja untuk menghasilkan uang sendiri. Dengan hal itu,kini gadis itu mampu membeli sepeda motor impiannya. Tidak lupa dengan segala kebutuhan moodnya.  Kamarnya yang penuh pernak-pernik berbau KPop,perintilan Album,Lightstick dan masih banyak lagi,sudah cukup mampu membuat nya bahagia. Mungkin bagi sebagian orang hal itu merupakan hal yang tidak berguna. Hal yang membuang-buang uang dan tidak ada faedahnya tapi untuk Cleyrin, hal itu berharga sangat berharga. Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk membahagiakan hatinya, menghilangkan rasa sakit yang selama ini dia pendam. Dan cara ini adalah cara tersendiri dan tentu saja berbeda. "Kalau sedih itu lari ke KPop bukan ke Tuhan, karena Tuhan itu bukan pelarian." Defenisi hidup Cleyrin. Menyukai hal berbau KPop bukanlah sebuah kesalahan kan?  Tentu saja, harusnya Cleyrin tidak perlu bertanya. **** I don't know when this happened, but the point is you are someone who makes me feel neglected~Hidden                     Gadis manis dengan lesung pipit diwajahnya terbangun dari tidurnya. Matanya masih berusaha menyesuaikan sinar matahari yang masuk dari celah jendela kamar. Elusan lembut dikepalanya membuat gadis itu terbangun, Clayrin Syakira. Gadis 18 tahun yang anti dalam sentuhan. Selembut apapun sentuhan itu, gadis itu akan terbangun jika sudah menyentuh permukaan kulitnya. "Udah pagi sayang. Saatnya berangkat sekolah my love" Senyuman manis yang pertama kali dia lihat pagi ini, dari siapa lagi kalau bukan dari Rose, Mamanya. Clayrin memeluk Rose erat. "Clayrin rindu dibangunin gini terus sama Mama. Kalau Mama pergi, Clayrin ga pernah dapat yang beginian." Curhat gadis itu sedih. "Kan ada Bik Sur yang bangunin Clayrin." Ucap wanita itu menenangkan. Menciumi seluruh bagian wajah putrinya itu. Gadis itu mendongak, menatap kesal kearah sang Mama. "Kalau ga sama Mama, rasanya berbeda." Ucapnya ketus. Wanita paruh baya itu hanya bisa tertawa kecil, mengelus rambut panjang nan hitam alami milik putri kesayangan itu. "Kan Mama kerja untuk Clayrin juga, Mama bisa beliin apapun yang Clayrin minta. Beli Mobil BMW, rumah pribadi atau jalan-jalan ke luar negeri? Apapun bisa Mama berikan untuk Clayrin kesayangannya Mama." Gadis itu hanya bisa menunduk lesu. Entah sampai kapan Mamanya akan peka. Entah sampai kapan orangtuanya akan mengerti dengannya. Apa harta adalah segalanya untuk mereka? Jadi untuk apa seorang anak dilahirkan? Clayrin hanya ingin Mama sama Papa selalu ada disamping Clayrin. Nemenin Clayrin dan selalu ada untuk Clayrin kapanpun Clayrin ingin. Clayrin ga mau uang, Clayrin hanya ingin Mama sama Papa. Clayrin sendiri, Clayrin capek hidup dalam kebohongan publik. ******* Berbeda dengan gadis yang memiliki rupa yang sama dengan gadis tadi. Gadis itu terbangun karena mendengar gedoran keras dari balik pintu kamarnya. Cleyrin Syafira, gadis itu bangkit dari tidurnya dengan langkah gusar. Membuka pintu kamarnya, orang yang pertama kali dia lihat adalah orang yang sudah merusak moodnya semalam. "Kamu mau lanjut tidur sampai senja terbenam lagi,huh? Apa kehidupanmu seburuk ini setiap hari?" Pertanyaan seperti ini akan selalu keluar saat wanita itu menginjakkan kaki di rumah ini. Cleyrin menguap menahan kantuk. Menyilang kan tangannya di depan d**a. "Emang kenapa? Kayak ga tahu aja Lo sama idup gue." Ucap Cleyrin santai. "CLEYRIN!!!" Suara wanita itu mengeras. Pagi-pagi seperti ini anak ini telah mengundang amarahnya lagi? Terbuat dari apa otak dan pikirannya? Rose benar-benar bingung. "Kamu ga punya---" "Apasih Ma? Emang untuk apa bangunin Cleyrin. Cleyrin juga bisa bangun sendiri, Cleyrin belum mati. Tuhan belum mau nampung manusia biadab kayak Cleyrin." Cleyrin menatap lekat sang Mama. Gadis itu sangat kesal ditatap seperti ini. "Kamu gak ingat? Kamu itu seorang pelajar Cleyrin. Kenapa kamu seperti ini? Sifat kamu ini membuat orang-orang berpikir bahwa Mama sama Papa gak pernah ngajarin kamu. Kamu harus belajar dari Clayrin, Clayrin bisa bersikap seperti putri yang sangat membanggakan orangtua nya." Kalian dengar bukan? Akhir dalam setiap pembicaraan adalah PERBANDINGAN. Sudahlah, terlalu sering hingga sudah sangat kebal. "Emang kapan Mama sama Papa ngajarin Cleyrin?" Tanya gadis itu. Bersandar di pintu kamar seraya menatap lekat sang Mama. Ucapan Mama tadi terdengar ambigu sampai Cleyrin ingin muntah. "Apalagi Cleyrin gak sekolah lagi kan? Mama lupa kalau Cleyrin udah di pecat,hm?  Udahlah Ma---Cleyrin capek dibanding-bandingin sama si cewek manja itu. Ga mempan Ma, udahlah." Ucapnya panjang lebar. Wanita itu tak habis pikir. Menarik nafasnya dalam-dalam agar tidak tersulut emosi. "Kamu dan Clayrin satu sekolah sekarang. Bersiaplah, kalian akan segera berangkat." Ucap Rose kemudian pergi. "GA" "Cleyrin ga mau satu sekolah sama dia" Teriak nya keras. Namun sepertinya sia-sia karena Rose pergi tanpa memperdulikan ucapannya. "Dasar nenek sihir!!" Sarkas Cleyrin keras. ***** Seorang gadis menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi. Melampiaskan rasa emosi nya pagi ini. Banyak pengendara motor menyumpah serapah gadis itu. Bahkan lampu merah sudah tidak ada harga dirinya lagi bagi gadis itu. Siapa lagi kalau bukan, Cleyrin Syafira. National English School Gadis itu memarkirkan motornya. Membuka helm dengan hati-hati agar tidak merusak rambut panjangnya yang sedikit bergelombang dibawah. Gadis itu menghela nafas berat. Matanya tak berhenti menatap sekeliling sekolah ini.  Mendengar namanya saja membuatnya muak sangat muak. Bukan. Bukan karena Cleyrin tidak bisa berbahasa Inggrisbyang akan membuat nya insecure dengan siswa-siswa disini.  Lima tahun tinggal di Kanada dan bersekolah disana mungkin sudah cukup membuat Cleyrin fasih dalam berbahasa Inggris. Bahkan sekarang Cleyrin sudah cukup mampu berbahasa Korea setelah mengenal KPop. KPop yang di anggap sebelah mata oleh banyak orang. Yang membuat Cleyrin sangat muak melihat sekolah ini adalah selain karena Clayrin kembaran juga bersekolah di sini, Cleyrin juga sangat membenci yang namanya aturan. Bahkan jika bisa memilih Cleyrin lebih suka bersekolah di sekolah yang biasa saja yang penting tidak dengan aturan dan kedisiplinan seperti di sekolah ini. Siapa yang tidak tahu sekolah yang dijuluki sebagai sekolah tempatnya anak-anak orang kaya berkumpul. Tempat anak-anak yang memiliki IQ di atas rata-rata. Bukan cuman itu saja, siswa-siswa disini terkenal juga dengan sifat kekeluargaan tapi jangan salah pikir, bullying juga berlaku DISINI. Anak berprestasi dari kaum bawahan yang mendapat beasiswa. Ya, mereka adalah korban bullying di sini. Cleyrin tentu saja mengetahuinya. Banyak hal yang gadis itu ketahui.  Maka dari itu ia sangat tidak suka berada disini apalagi harus bersekolah di tempat terkutuk ini. ******* "Please,come on girl" Ucap seorang wanita dengan tubuh ramping dan berkacamata tebal. Cleyrin melangkahkan kakinya masuk, mendengar panggilan yang tertuju padanya. "Now, introduce your name, and which school you transferred from--" Suruhnya dengan senyum manis yang tidak luntur sedikitpun. "My name is Cleyrin Syafira.  I transferred from Greenland High School. Nice to meet you guys" Ucap Cleyrin seramah mungkin. Masih saja season perkenalan diri, rasanya Cleyrin ingin melarikan diri dari tempat ini.  Tatapan mata dari seisi penghuni kelas membuat nya ingin segera lenyap. Bukan karena Cleyrin takut atau canggung tapi tatapan itu seakan-akan menyudutkannya dengan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban saat ini juga. "As if that face was familiar" "Wow,I thought so too.  I think I've seen it" "But where? maybe in this school too?" "It seems so" "Ooooo, Could it be that you are twins?" "Yes ... it looks like she is indeed a twin.  I noticed a slight difference in the hairstyle" Kepala Cleyrin hampir pecah mendengar hujanan pertanyaan meresahkan. Sudah di duga ini pasti terjadi,mengingat popularitas dari seorang Clayrin. Beribu siswa-siswi di sekolah ini, tidak mungkin jika mereka tidak mengenal Clayrin walaupun berbeda jurusan. Ya, Clayrin berada di jurusan Sains dan Cleyrin dari dulunya memang sangat muak jika sudah berbaur dengan angka.  Social Sciences two Kelas ini akan menemani masa terburuknya setahun kedepankan. Itupun jika Cleyrin tidak membuat masalah yang akan membuatnya terusir lagi dan lagi. "You are twins baby?" Pertanyaan dari guru itu menyadarkan Cleyrin kembali. Cleyrin tersenyum kikuk "Ya." Jawab Cleyrin. Tampaknya mereka puas,terlihat dari tatapan mata yang bersinar seraya menatap Cleyrin, gadis yang sekarang sangat benci berada disini. "They are not the slightest bit different." "It is true. She and her twin look alike, they are beautiful." "It is enough. We will start our study, I hope you guys can be good friends with Cleyrin.  And Cleyrin,you can sit in the corner of the room. The bench was empty.  Please girl." Ucap guru itu mengakhiri sesi perkenalan yang mulai mengundang keributan di antara mereka. "Thanks." Cleyrin menunduk memberi hormat kemudian pergi menuju meja yang disarankan padanya. ****** Empat jam pelajaran matematika membuat Cleyrin jenuh, sangat jenuh. Matematika, pelajaran yang sangat dia benci. Sekuat tenaga menahan hasrat untuk tidak bolos seperti yang sering Cleyrin lakukan disekolah-sekolah lamanya. Tidak berbeda dengan sekolah pada umumnya. Siswa-siswa disini juga menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari mereka, tertawa saat guru memberi lelucon atau bahkan suka membolos saat jam pelajaran dan masih banyak lagi. Tidak seperti yang banyak orang pikirkan. Sekolah yang semua siswa-siswinya terkenal ambis, tidak pernah mencontek dan harus pintar berbahasa Inggris. Bukan tidak, tapi ada.  Sebagian dari mereka memang sangat ambisius tetapi ada juga yang seperti Cleyrin. Tidak peduli dan bodoh amat dengan segalanya. Mungkin saja nasibnya sama, sama-sama di paksa untuk bersekolah disini. Dalam metode pembelajaran,semua bidang memang menggunakan bahasa internasional itu namun dalam ikatan bahasa sehari-hari bahasa nasional masih sering digunakan oleh mereka. "Hay, Cleyrin. Are you okay?" Seorang gadis dengan potongan rambut pendek kembali mengejutkan Cleyrin dari dunia halu nya. "Eh--uh-- I'm fine. Sorry." Jawab Cleyrin gelagapan. Tidak biasanya gadis itu seperti ini,entah kenapa hari ini pikirannya sangat kacau. "Can we be good friends?" Tanyanya canggung kemudian menarik kursi terdekat dan mendudukkan dirinya di sana, berhadapan dengan Cleyrin.  "Of course." "Canggung banget sih." Seorang gadis berkacamata datang menghampiri mereka. "Banyak gaya Lo, biasa juga pake bahasa indo,sok keren banget  idup Lo." Ucapnya jengkel pada gadis yang duduk disebelah Cleyrin. "Suka-suka gue lah. Sibuk Lo." Kesal gadis berambut pendek itu. Keduanya tertawa setelahnya seakan lupa dengan Cleyrin yang sekarang menatap mereka binggung.  "Oh--I forget. Kenalin nama gue Shery Nakamoto. Blasteran Jepang and Indonesian. Makanya gak heran, kalau gue cantik. Iyakan. Menurut Lo gue cantik kan?" Ucapnya dengan pede. Untung saja ucapannya tidak lari dari realita,jika tidak sudah dipastikan kalau Cleyrin akan ilfeel padanya. "Maafin dia ya Cleyrin, maklum ajalah ya. Btw Kalau aku,Karyne Selviata. Panggil aja Rain, karena aku memang kayak hujan yang meneduhkan banyak orang,hahaha." Yang satu lagi kelewat dramatis. Sama saja. "Jangan lupa bawa payung Cleyrin, soalnya setelah dia turun banyak yang sakit." Sambung Shery jengkel. Cleyrin tidak bisa menahan senyumannya, bagi Cleyrin mereka sangat lucu dan unik. Sama dengan teman-teman lamanya di sekolah-sekolah yang sudah dia tinggalkan, Cleyrin akan berteman dengan mereka. "Nice to meet you girls."

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook